Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Andi Teman Seangkatan Jokowi Tak Bisa Lupa Momen Wisuda Bareng, Bongkar Siapa Kasmudjo Sebenarnya

Seorang teman seangkatan Jokowi belakangan muncul dan menceritakan bagaimana momen wisuda bareng saat dulu berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Dokumen Pribadi Andi Pramaria via Kompas.com
KESAKSIAN TEMAN SEANGKATAN - Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi. Ia menceritakan bagaimana kenangannya wisuda dan lulus bersama Jokowi termasuk membongkar siapa Kasmudjo sebenarnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Polemik ijazah Jokowi yang disebut-sebut tidak asli itu masih bergulir hingga saat ini.

Terbaru, muncullah seorang pria yang mengungkapkan kesaksiannya tentang kebersamaan semasa kuliah dengan Jokowi.

Andi Pramaria, mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perdagangan Provinsi NTB, muncul memberikan kesaksian.

Andi yang mengaku teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengatakan, ijazah Jokowi baru dapat dikatan asli apabila sama seperti miliknya.

Saat ditemui di rumahnya di Jalan Panji Wangko, Panji Tilar, Kekalik, Kota Mataram, Sabtu (17/5/2025), Aria mengatakan, jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.

Andi juga menunjukkan ijazahnya yang dicetak dengan jenis huruf Times New Roman, seperti yang dipermasalahkan Roy Suryo dan pihak lainnya yang menuding ijazah Jokowi palsu.

Ia menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa pada saat itu, mereka hanya menerima ijazah tanpa bisa protes mengenai jenis huruf yang digunakan.

"Percetakan yang digunakan kampus atau ijazah dicetak rata-rata di Percetakan Perdana," tambahnya.

Aria menegaskan, mereka berdua masuk kuliah tahun 1980 dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan pada 19 November 1985.

"Saya betul-betul menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi pada waktu kuliah sampai lulus. Wisuda juga bareng," katanya. 

Baca juga: Dulu Ingin Jadi Rakyat Biasa, Kini Jokowi Berpeluang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Masa Masih Terkejut

Andi menunjukkan sejumlah foto-foto kuliahnya bersama Jokowi, termasuk foto wisuda yang beredar di media sosial.

"Saya tidak ada albumnya, ini memang disebarkan di grup WhatsApp alumni angkatan kami. Kalau di foto yang beredar, Pak Jokowi nomor dua dari kanan, saya nomor dua dari kiri," katanya lagi.

Ia lantas menyinggung ribut-ribut soal siapa pembimbing skripsi Jokowi.

Aria mengatakan, pembimbing skripsi Jokowi saat itu adalah Prof Achmad Sumitro, Guru Besar Emeritus Fakultas Kehutanan UGM.

KEBERSAMAAN JOKOWI - Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi.
KEBERSAMAAN JOKOWI - Foto dokumen penerimaan mahasiswa baru di UGM tahun 1980, yang merupakan dokumen di grup whatsapp angkatan Andi Pramaria, kawan satu angkatan Jokowi. (dok. Andi Pramaria)

Sementara, Ir Kasmudjo yang selama ini dikira membimbing skripsi Jokowi, hanyalah pembimbing akademik dan berstatus sebagai asisten dosen.

"Pak Kasmojo adalah dosen pembimbing kartu rencana studi (KRS) dan hanya sebagai asisten dosen. Pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof Sumitro," ujar Andi.

Terakhir, Andi menegaskan bahwa ia bukan bermaksud membela Jokowi, tetapi ingin menginformasikan bahwa ia adalah rekan kuliah Jokowi dan tidak dapat memastikan keaslian ijazah yang dimiliki Jokowi saat ini.

Belakangan sosok Kasmudjo menjadi sorotan buntut keaslian ijazah Jokowi.

Jabatan Kasmudjo ketika Jokowi menulis skripsi pun sudah terkuak.

Ternyata ia bukan dosen pembimbing Jokowi saat skripsi.

Baca juga: Warga Tolak Uang Kompensasi dari PT KAI, Minta Tanah Dihargai Rp2 Juta Bukan Rp250 Ribu: Kok Segitu?

Sebelumnya, Jokowi sempat berkunjung ke rumah Kasmudjo.

"Beliau ini kan sudah tua. Sudah sepuh," kata Jokowi usai dari rumah Kasmudjo.

Menurut Jokowi, Kasmudjo kini sudah berusia 75 tahun.

Sedangkan Jokowi mengaku kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai tahun 1980.

Dalam skripsinya juga tertera tahun kelulusan 1985.

Bila dihitung, maka di tahun 1980, usia Kasmudjo 30 tahun.

Sedangkan umur Jokowi jika kini 63 tahun, maka ia mulai kuliah di usia 18 tahun.

Kasmudjo mulai purna tugas tahun 2014 atau ketika usianya 64 tahun.

Selama Jokowi kuliah sampai skripsi, Kasmudjo mengaku menjabat sebagai asisten dosen.

"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi," kata Kasmudjo.

"Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," imbuhnya.

TAK SIAP - Mantan Presiden RI, Jokowi berkunjung ke rumah dosen Kasmudjo, dosen semasa Jokowi kuliah. Kasmudjo mengaku tak siap hadapi gugatan soal kasus ijazah palsu karena tak pernah lihat skripsi dan ijazah Jokowi.
Mantan Presiden RI, Jokowi, berkunjung ke rumah dosen Kasmudjo, yang disebutnya sebagai dosen pembimbing. Kasmudjo kini mengaku tak siap hadapi gugatan soal kasus ijazah palsu, karena tak pernah lihat skripsi dan ijazah Jokowi. (Instagram/jokowi)

Dia mengatakan bahwa di tahun itu tidak berurusan dengan skripsi Jokowi.

"Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," kata Kasmudjo.

Pasalnya, ketika itu Kasmudjo masih menjadi asisten dosen yang memiliki spesialis bidang hasil hutan non kayu dan mabel.

Ia memang pernah menjadi ketua laboratorium di bidang tersebut.

Kasmudjo juga mengajar di bidang yang sama.

"Saya mengajar di situ," katanya.

Malahan sampai lulus pun, Kasmudjo mengatakan tak pernah melihat ijazah Jokowi.

"Saya sama sekali belum pernah melihat ijazah itu seperti apa," kata Kasmudjo.

Baca juga: Tangis Ibu Ungkap Perjuangan Anaknya Kuliah Sambil Kerja Jadi Pembantu, Kini Dapat Bantuan Rp20 Juta

Warga Pugong Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, ini sekarang terseret kasus ijazah Jokowi.

Ia bersama Rektor UGM, Wakil Rektor UGM, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Kepala Perpustakaan, digugat ke Pengadilan Negeri Sleman oleh advokat asal Makassar, Komarudin.

Atas gugatan tersebut, Kasmudjo mengaku tak siap menghadapinya.

"Ndak siap. Soalnya menghadapi macem-macem itu saya belum pernah," katanya.

Ia menyerahkan urusan ijazah dan skripsi Jokowi pada Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit.

"Saya sudah kontak sama Dekan Fakultas Kehutanan, Pak Sigit. Segala sesuatunya terkait, apakah itu urusan ijazah, urusan perdata, atau urusan sebagai wakil untuk memberi penjelasan, semua dari fakultas," katanya.

TAK SIAP DIGUGAT - Kasmudjo, dosen pembimbing akademik Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 RI, semasa kuliah di UGM. Kasmudjo mengaku tak siap digugat soal ijazah Jokowi.
Kasmudjo mengaku tak siap digugat soal ijazah Jokowi (Kompas.com/Yustinus WIjaya Kusuma)

Sementara itu, Rismon Sianipar menuduh Kasmudjo bersama Jokowi telah melakukan penipuan.

Rismon Sianipar menegaskan bahwa Kasmudjo sudah turut menipu bersama Jokowi.

Tuduhan Rismon Sianipar juga berdasarkan ucapan Jokowi di tahun 2017 tersebut.

"Bayangkanlah sekarang si Kasmudjo mengaku bukan dosen pembimbing Joko Widodo, padahal saat pertemuan saat Jokowi presiden, mereka berakting tahun 2017."

"Mereka dua ini berakting, jadi jangan kalian lihat si Kasmudjo ini dalam bentuk tua, dia menipu juga lho," kata Rismon dalam tayangan di kanal YouTube Balige Academy.

Menurutnya, Kasmudjo juga turut andil menipu karena seolah menjadi pembimbing Jokowi.

"Dia di situ berperan seolah dia jadi pembimbing Joko Widodo padahal dia masih asisten dosen."

"Asisten dosen walaupun sudah PNS itu belum boleh mengajar, apalagi membimbing, mengajar saja tidak boleh," katanya.

Atas kebohongan Kasmudjo, kata Rismon sudah ada beberapa orang yang dijebloskan ke penjara.

"Ini si Kasmudjo ini penipu juga, maka perlu dipenjara juga si Kasmudjo walaupun dalam bentuk tua."

"Kelihatan dia dalam bentuk tua, tapi 2017 dia ikut menipu bersama Joko Widodo."

"Harus dipenjara, satu sel kalau bisa Joko Widodo dan Kasmudjo ini," tegas Rismon Sianipar.

Baca juga: Tekad Risma Seberangi Sungai Penuh Buaya Buas Demi Mengajar, Bergelantungan di Jembatan: Saya Nyebut

Atas nasib Kasmudjo sekarang, Roy Suryo merasa kasihan.

"Salam hormat saya untuk Pak Kasmudjo. Kasihan beliau di usia 75 harus diseret-seret," kata Roy di Polda Metro Jaya, Kamis (15/5/2025).

Roy Suryo sepakat dengan Kasmudjo yang mengatakan bahwa kasus ijazah Jokowi bisa diselesaikan dengan kejujuran.

"Yang saya ambil dari kata-kata Pak Kasmudjo ini kejujuran yang penting. Betul Pak Kasmudjo. Ajarkan kejujuran untuk dia (Jokowi)."

"Karena dia itu orang dia disetting untuk seolah untuk menjadi dosen pembimbing skripsi," papar Roy Suryo.

Diingatkan kembali pada Desember 2017 saat acara reuni alumni UGM, Jokowi menyebut Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya.

Joko Widodo bahkan bercerita soal sikap galak Kasmudjo saat memberi bimbingan skripsi.

Padahal nama dosen pembimbing yang tertulis di skripsi Jokowi adalah Prof Ir Dr Achmad Soemitro.

"Tapi ternyata nama Pak Kasmudjo tidak ada di skripsinya," kata Roy Suryo.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved