Tumpukan Sampah Ancam Keamanan Jembatan Lama Kediri, Petugas Lakukan Pembersihan
Tumpukan sampah mengancam keamanan Jembatan Lama Kediri yang telah menjadi cagar budaya, petugas lakukan pembersihan.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Jembatan Lama Kediri yang telah berdiri kokoh selama lebih dari satu setengah abad kini menghadapi ancaman serius.
Bukan karena usia, melainkan akibat tumpukan sampah yang menyangkut di bagian pilar jembatan.
Melihat hal itu, Pemkot Kediri melakukan aksi bersih-bersih pada Selasa (20/5/2025).
Keberadaan sampah yang terbawa arus deras sungai ini dinilai dapat membahayakan struktur jembatan yang telah berusia lebih dari satu setengah abad dan ditetapkan sebagai cagar budaya.
"Ini upaya untuk membersihkan, karena kalau tidak dibersihkan nanti akan mempengaruhi umur jembatan. Arusnya deras, banyak sampah, terutama bambu yang hanyut dan menyangkut. Kalau tidak segera diangkat, tentu akan membebani jembatan," kata Sekretaris Daerah Kota Kediri, Bagus Alit saat ditemui, Selasa (20/5/2025).
Menurut Bagus, keberlanjutan kondisi jembatan sangat tergantung pada perawatan rutin dan kepedulian semua pihak.
Ia menekankan, Pemkot Kediri tidak hanya akan berhenti pada aksi ini saja, melainkan akan melakukan pembersihan secara berkala.
"Hujan yang terus menerus bisa memperbesar potensi kiriman sampah dari hulu. Maka dari itu, selain pembersihan, kita perlu partisipasi masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran air, baik sungai maupun selokan," tambahnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Arianto, menyebut aksi pembersihan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat serta hasil pengamatan tim gabungan yang melihat penumpukan sampah di bagian pilar jembatan.
"Jembatan Lama ini usianya sekitar 156 tahun, masuk kategori cagar budaya. Jadi sudah jadi kewajiban kita bersama untuk merawat. Kalau sampahnya makin banyak, bebannya makin berat. Itu berisiko terhadap struktur jembatan," jelas Joko.
Baca juga: Siswa Harus Panjat Batu dan Turun ke Sungai Jika Ingin Sekolah, Warga Pasrah Bangun Jembatan Sendiri
Joko mengungkapkan, sampah yang terkumpul mayoritas berupa bambu, ranting pohon, dan kayu.
Dengan kondisi debit Sungai Brantas yang masih tinggi, pembersihan dilakukan dengan hati-hati oleh tim gabungan dari BPBD, DPUPR, DLHKP, Jasa Tirta, dan instansi terkait lainnya.
"Pembersihan ini dilakukan secara manual dan juga menggunakan alat berat jika diperlukan, tapi tetap dengan pengawasan ketat demi keselamatan personel. Fokus kita saat ini adalah menjaga keberlangsungan jembatan ini sebagai ikon sejarah Kota Kediri," ujarnya.
Selain itu, Joko juga menyoroti temuan limbah rumah tangga seperti kasur dan bantal yang kerap kali ditemukan mengambang di sungai.
Hal ini sangat membahayakan karena bisa menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir.
"Itu sangat berpotensi menyebabkan banjir jika sampai menyumbat saluran air. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras demi keselamatan," pungkasnya.
Jembatan Lama
Kediri
Sungai Brantas
Bagus Alit
TribunJatim.com
Berita Kota Kediri Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Ngaku Anggota TNI, Pria Asal Medan ini Gasak Motor Puluhan Wanita, Kini Ditahan di Kota Batu |
![]() |
---|
Cara Unik Warga Desa Bataan di Bondowoso Meriahkan HUT ke-80 RI, Gelar Lomba Menangkap Bebek |
![]() |
---|
Modus Licik Pria Asal Blora Bawa Kabur Puluhan Motor di 24 TKP, Berujung Diciduk Polisi Madiun |
![]() |
---|
Pengunduran Diri 1 Siswa di Sekolah Rakyat Jombang Teratasi, Kini Kuota Kembali Penuh |
![]() |
---|
Tampilan Beda Putri Pendidikan di JFC 2025 Lewat Kostum Defile Anatomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.