Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dosen UMM Soroti Parkir Liar di Kota Malang, Sebut Sistem Tidak Optimal, Warga Terlalu Permisif

Parkir Liar di Kota Malang kini semakin merajalela. Tak jarang, banyak dari masyarakat yang mengeluhkan akan kondisi tersebut. Keberadaan parkir liar

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
UMM
PARKIR LIAR - Guru Besar bidang politik dan kebijakan publik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. saat menyoroti maraknya praktik parkir liar atau parkir illegal di Kota Malang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Parkir Liar di Kota Malang kini semakin merajalela. Tak jarang, banyak dari masyarakat yang mengeluhkan akan kondisi tersebut. Keberadaan parkir liar ini juga tak luput dari perhatian akademisi.

Seperti dari Guru Besar bidang politik dan kebijakan publik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. yang menyoroti maraknya praktik parkir liar atau parkir illegal di Kota Malang.

Dia menyampaikan, salah satu faktor penyebab munculnya parkir liar atau illegal yakni sistem perparkiran yang tidak optimal.

Kondisi tersebut diperparah dengan tidak jelasnya pihak yang memegang kewenangan penataan. 

Prof Tri menyayangkan adanya pemberian ruang bagi masyarakat untuk membuka lapak parkir pribadi secara resmi oleh Dinas Perhubungan (Dishub). 

Fenomena tersebut yang justru banyak disalahgunakan. 

“Peluang yang dibuka ini justru memunculkan banyak PR baru bagi pemerintah,"

"Ini juga menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya parkir liar, akamsi-akamsi, dan oknum ‘Pak Ogah’ di beberapa daerah di Kota Malang,” katanya, Rabu (21/5/2025).

Baca juga: Larangan Parkir Liar di Sisi Timur Kayutangan Kota Malang, Dishub Beri Sanksi bagi Pelanggar

Hingga kini, parkir liar masih dapat dengan mudah ditemukan di hampir seluruh penjuru kota. 

Pasalnya, pemberian ruang ini menghasilkan peluang lahirnya oknum-oknum Juru Parkir (Jukir) liar tak bertanggung jawab yang bekerja secara terstruktur berdasarkan sistem zonasi.

Di sisi lain, faktor sosiologis dan ekonomi menjadikan fenomena parkir liar ini sebagai hal yang wajar.

Bahkan dianggap sebagai ‘sedekah’ oleh sebagain besar masyarakat. 

Untuk itu, Prof Tri menyoroti respon masyarakat yang terlalu permisif terhadap parkir dan Jukir liar ini.

Akibatnya, parkir-parkir illegal di bahu jalan, trotoar, dan jalur sepeda masih saja beroperasi, dan kemacetan menjadi suatu keniscayaan. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved