Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SMP Dianiaya usai Potong Rambut Teman yang Tak Kena Razia, Wali Murid: Pelaku Ngaku Dikeroyok

 Seorang siswa SMP dianiaya teman sekolahnya hingga sang orangtua menempuh jalur hukum.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok ayah korban
SISWA SMP DIANIAYA - Tangkapan layar video siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menjadi korban penganiayaan oleh teman sekolahnya. Semua berawal dari razia potong rambut. 

“Mereka diolok-olok karena tak mau bayar. Dibilang miskin, segala macam. Akhirnya saling emosi, lalu berkelahi,” ujar Nurul.

Perkelahian itu sempat terekam dalam video berdurasi singkat yang memperlihatkan sejumlah siswa memukuli dua pelajar yang saling serang secara fisik di dalam ruang kelas.

Sebagian lainnya hanya menonton dan merekam.

Baca juga: Tak Tega Ibu Lihat Bayinya Di-bully, Langsung Lapor Polisi Adukan Akun FB, Berawal Arisan Online

Usai kejadian, pihak sekolah langsung memanggil orang tua siswa dan mengundang aparat kepolisian untuk melakukan mediasi.

Proses mediasi berjalan kondusif dan menghasilkan kesepakatan damai.

“Sudah dimediasi bersama polisi, dari Reskrim juga hadir. Anak-anak sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi. Kalau terulang, baru akan diambil alih pihak kepolisian,” jelas Nurul.

Menurutnya, tidak ada tuntutan dari pihak korban.

Orang tua dari siswa yang terlibat memilih untuk tidak memperpanjang masalah ini karena memikirkan masa depan anak-anak mereka.

“Tidak ada luka serius. Hanya benjol dan memar ringan. Mereka sudah saling minta maaf,” jelasnya di telepon.

Baca juga: Uang Dipinjam untuk Beli Sweater, Remaja Jombang Aniaya Teman saat Tagih Utang Rp 27 Ribu

Perlu diketahui, SMP Negeri 16 Samarinda saat ini masih menumpang proses belajar-mengajar di SD 027 karena gedung mereka belum selesai dibangun.

Karena itu, insiden tersebut terjadi di lokasi SD 027.

Kejadian berlangsung di luar jam pelajaran. Menurut pihak sekolah, seluruh guru telah pulang saat insiden terjadi.

Petugas keamanan pun hanya bertugas menyebrangkan siswa pulang sekolah, sehingga tidak ada yang melihat langsung kejadian awal.

“Anak-anak ini kembali lagi ke sekolah setelah pulang. Rupanya sudah janjian. Bahkan mereka sepakat tidak memberitahu guru,” ujarnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved