Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Hukum Wanita Tak Ikut ke Pemakaman Menurut Islam, Ini Alasan Najwa Shihab Tak Hadiri Pemakaman Suami

Bagaimana hukum wanita tak ikut ke pemakaman menurut Islam? Disorot gegara Najwa Shihab tak antar suami ke liang lahat.

Editor: Hefty Suud
Tribunnews/Danang Triatmojo - Jeprima
SUAMI NAJWA SHIHAB MENINGGAL - (foto kiri) Potret Najwa Shihab selepas ikut menyalatkan jenazah suaminya, Ibrahim Assegaf di Masjid Al Barkah, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025). (foto kanan) prosesi pemakaman suami Najwa Shihab tanpa dihadiri istri dan kerabat perempuan lainnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Prosesi pemakaman Ibrahim Sjarief Assegaf di pemakaman di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025) jadi sorotan. 

Pasalnya, sang istri, Najwa Shihab terlihat tak ikut antar jenazah suami ke pemakaman. 

Salah satu kerabat Najwa Shihab, Musa Kazim pun mengungkap alasan sepupunya itu tak ikut mengantar jenazah Ibrahim ke pemakaman.

Menurut Musa, keluarga perempuan, termasuk Najwa Shihab tidak diwajibkan mengikuti pemakaman.

"Ya memang kalau di kami sebaiknya memang keluarga perempuan, istri atau pun ibu, kakak adik perempuan itu tidak mengantarkan ke dalam liang lahat," kata Musa, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (22/5/2025).

"Jadi memang hanya di rumah saja," sambungnya.

Musa mengatakan bahwa prosesi pemakaman hanya diperuntukkan bagi kaum laki-laki.

"Yang pihak laki-laki yang ikut menguburkan atau memakamkan," jelasnya.

Kini, persoalan wanita tak ikut ke pemakaman jadi sorotan. 

Apakah hal ini dianjurkan dalam Islam? 

Baca juga: Kenang Sosok Suami, Najwa Shihab Sebut Ibrahim Assegaf Orang Penting di Hidupnya: Kalau Tanpa Baim

Pendapat Ulama Klasik

Para ulama berbeda pendapat mengenai kebolehan perempuan ikut mengantar jenazah hingga ke pemakaman:

Pendapat yang melarang secara mutlak

Sebagian mazhab Hanbali dan ulama salaf berpendapat haram bagi perempuan ikut ke pemakaman, karena dianggap rawan memicu suasana duka berlebihan atau fitnah.

Biasanya, kaum perempuan lebih rentan terhadap kesedihan tersebut. Pada beberapa orang bahkan perlu pendampingan khusus, agar tak larut dalam kesedihan. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved