Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Driver Ojol dari Ngompol saat Cari Jalan hingga Antar Makanan ke Rumah Kosong: Orangnya Keluar

Kisah Driver Ojol dari Ngompol saat Cari Jalan hingga Antar Makanan ke Rumah Kosong: Orangnya Keluar

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com - TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
KISAH DRIVER OJOL - Ilustrasi pengalaman driver ojol di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari mengantar makanan ke rumah kosong tengah malam sampai ngompol saat cari jalan. 

Menurut dia, satpam tersebut menyampaikan bahwa alamat yang dihampiri Fauzi adalah rumah kosong.

Satpam tak melihat siapa pun selain Fauzi yang berdiri di depan gerbang.

"Katanya, itu pas bapak sampai tuh memang beneran kosong. Tapi saya bilang ada orangnya, bentuknya rumahnya juga ada, orangnya keluar," kata dia.

Merasa tak percaya, Fauzi pun membuktikan bahwa orderannya telah diantar dan pelanggan memberikan uang padanya.

Dia pun membuka dompet untuk menunjukkan kepada satpam.

Saat itulah, Fauzi sempat tak percaya ketika uang Rp100.000 yang semula bergambar Soekarno-Hatta tiba-tiba berubah menjadi daun kering saat dikeluarkan dari dompet.

"Saya niat ambil uangnya. Seeeet… kok bukan uang? Jadi daun kering, tapi enggak gampang rapuh," katanya.

Meski demikian, Fauzi mengaku, sampai sekarang masih menyimpan uang tersebut sebagai kenang-kenangan.

OJOL DEMO - Polres Malang kawal keberangkatan driver ojek online demo ke Surabaya, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 230 orang berangkat dari titik kumpul Wisata Petik Madu, Lawang, Kabupaten Malang.
Polres Malang kawal keberangkatan driver ojek online demo ke Surabaya, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 230 orang berangkat dari titik kumpul Wisata Petik Madu, Lawang, Kabupaten Malang. (Dok Polres Malang)

Pengalaman menarik lainnya dialami Ningsih (48), seorang pengemudi perempuan (lady ojol) asal Kabupaten Malang.

Ia mengaku pernah nyasar ke hutan setelah mengantar penumpang ke salah satu alamat di daerah Desa Dengkol, Kabupaten Malang, sekitar pukul 19.00 WIB.

"Waktu balik, di Maps itu masuk ke permukiman ada gang satu dan dua. Tapi, pas masuk gang tiga itu tidak ada permukiman," kata Ningsih.

Menurut pengakuan Ningsih, alamat yang dia lewati tiba-tiba tidak terdeteksi oleh Google Maps.

Dia masuk ke wilayah hutan yang diapit oleh bambu-bambu tanpa penerangan, jaraknya lima kilometer dari permukiman.

"Jadi pring-pring (bambu-bambu) itu melengkung seperti terowongan. Gelap banget, saya sampai ngompol," ucapnya.

Saat itu, Ningsih mengaku pingsan karena ketakutan melihat sesuatu yang diyakininya tak lazim.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved