Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pencarian Diperluas, Bupati Kediri Mas Dhito Ajak Masyarakat Doakan Korban Hilang Banjir Mojo

Bupati Kediri Mas Dhito menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Mojo.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com/BPBD Kabupaten Kediri
PENCARIAN - Tim BPBD Kabupaten Kediri melakukan pencarian nenek Tekat dengan proses penyisiran Sungai Bruni pada hari keenam, Kamis (22/5/2025). Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Mojo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito menyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (16/5/2025) lalu.

Dalam bencana tersebut, seorang warga lanjut usia, Mbah Tekat (70) dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir di Desa Blimbing.

Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Selasa (20/5/2025), Mas Dhito mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kediri untuk mendoakan keselamatan Mbah Tekat.

Ia berharap proses pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dapat segera menemukan korban.

"Tak lupa kita umbulkan doa terbaik agar Mbah Tekat, korban yang hilang di Desa Blimbing, bisa segera ditemukan," terang Mas Dhito.

Banjir dan longsor di lereng Gunung Wilis itu menyebabkan kerusakan cukup parah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, sebanyak 24 rumah di Desa Petungroto mengalami kerusakan akibat longsor, dua rumah rusak di Desa Pamongan, serta akses jalan di Desa Ngetrep tertutup material longsor.

Di Desa Blimbing, selain dua rumah terdampak, korban hilang atas nama Mbah Tekat juga masih dalam pencarian intensif.

Baca juga: 50 Personel Dikerahkan dalam Pencarian Nenek Hilang Dihantam Banjir di Kediri, Sisir Sungai 12 KM

Mas Dhito juga telah menginstruksikan agar warga yang tinggal di zona rawan bencana segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan, mengingat potensi bencana susulan masih bisa terjadi.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menyatakan, pencarian terhadap Mbah Tekat kini telah memasuki hari keenam.

Proses penyisiran diperluas hingga ke aliran Sungai Brantas yang berbatasan langsung dengan wilayah Kertosono.

Hal ini mengingat kuatnya arus yang kemungkinan membawa korban menjauh dari lokasi awal.

"Kami telah menyisir mulai dari Jembatan Wijaya Kusuma (JWK) hingga ke Bendung Gerak Waru Turi. Karena hasilnya masih nihil, pencarian diperluas hingga ke Jembatan Kertosono," terang Djoko.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved