Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petugas Haji Batal Berangkat usai Tolak Lunasi BIPIH Rp94 Juta, Minta Dibayarkan Pemkab: Saya Kecewa

Sementara 3 PHD lainnya tetap berangkat haji lantaran membayar sendiri BIPIH yang sudah ditetapkan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/MIFTAHUL HUDA
BATAL BERANGKAT HAJI - Imron Fauzi, petugas haji daerah asal Lumajang yang batal berangkat. Ia menunjukkan SK penetapan PHD dari Menteri Agama 

Akan tetapi, Lulus menjadi salah satu dari 131 calon jemaah haji Lumajang yang harus ditunda keberangkatannya gara-gara kebijakan baru berupa syarikah.

Syarikah haji adalah akomodasi yang akan melayani jemaah selama menjalankan serangkaian prosesi ibadah haji.

Syarikah haji merupakan badan usaha yang dibentuk oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan layanan kepada para jemaah haji.

Layanannya meliputi akomodasi, transportasi, konsumsi, maktab yang akan ditempati jemaah, hingga pergerakan selama menjalankan ibadah haji nanti.

Lembaga ini akan mengeluarkan surat untuk masing-masing calon jemaah haji, lengkap dengan nama dan alamat yang bersangkutan.

Surat ini menjadi salah satu syarat dokumen wajib yang harus dibawa calon jemaah haji selain paspor dan visa.

Masalahnya, surat syarikah masing-masing jemaah haji keluarnya tidak serentak.

Meskipun jemaah tersebut tergabung dalam satu kloter maupun satu kelompok ibadah.

Lulus dan 131 jemaah lainnya asal Lumajang merupakan calon jemaah haji yang surat syarikahnya belum keluar sampai jadwal pemberangkatan pada tanggal 11 Mei 2025 lalu.

Oleh karena itu, pemberangkatannya menuju Tanah Suci harus dijadwalkan ulang oleh Kemenag.

Lulus Sriani, CJH Lumajang yang ditunda keberangkatannya gara-gara kebijakan syarikah
Lulus Sriani, CJH Lumajang yang ditunda keberangkatannya gara-gara kebijakan syarikah (Miftahul Huda via Kompas.com)

Rencananya, Lulus dan 131 calon jemaah haji lainnya akan berangkat pada 25 Mei 2025 melalui kloter 83.

Lulus mengatakan, semua kebutuhan dan perlengkapan haji untuk berangkat pekan lalu sudah siap.

Namun, gara-gara penundaan ini, ia terpaksa membongkar kembali kopernya.

Di dalam koper tersebut, tidak hanya berisi pakaian.

Ada juga bumbu pecel dan lauk pauk lainnya yang sengaja disiapkan untuk makan selama ibadah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved