Berita Viral
Wanita Linglung di Bandara Sepulang dari Kamboja, Reaksi Sang Ibu saat Diinfokan Jadi Sorotan: Iya
Bukannya menjawab saat ditanya, wanita tersebut justru berlalu begitu saja.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok wanita linglung setelah pulang dari Kamboja menjadi sorotan setelah ditemukan Uya Kuya.
Uya Kuya lalu memposting pertemuan dengan wanita tersebut di akun media sosialnya.
Dalam video, tampak seorang wanita berambut panjang.
Baca juga: Buntut Pakai Bahan Non Halal, Ayam Goreng Widuran Kini Tutup Sementara, Nasib Karyawan Terungkap
Ia memakai kaos merah dengan celana panjang.
Wanita tersebut tak berkata apapun ketika ditanya Uya Kuya.
Ia juga tak menjawab apapun ketika ditanya oleh Uya Kuya.
"Telepon rumah tahu? Telepon papa mama tahu? Telepon keluarga adik kakak, suami pacar ada gak ?" tanya Uya Kuya.
Bukannya menjawab, wanita tersebut justru berlalu begitu saja.
Dia berjalan meninggalkan Uya Kuya sambil mendorong koper.
"Apa yang bisa saya bantu?" tanya Uya Kuya lagi, melansir TribunnewsBogor.com.
Rupanya Uya Kuya sudah mengantongi nama wanita tersebut.
"Nama kamu Dewi kan? Saya kenal. Daripada nanti kamu ketemu orang jahat," kata Uya Kuya.
Meski begitu, wanita tersebut tetap tak menghiraukan Uya Kuya.
Uya Kuya pun menuliskan pengumuman pada postingannya.

"Siapa yang merasa keluarganya ? namanya Dewi. Wanita ini dalam keadaan linglung pulang dari Kamboja.
Sekarang ada di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta," tulis Uya.
Keesokan harinya, Uya kembali mengupdate informasi soal wanita tersebut.
Rupanya, dia telah dievakuasi oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
"Wanita yang semalam kita temui dalam keadaan linglung pulang dari Kamboja, sampai saat ini masih kami amankan dalam pengawasan BP3MI supaya dia aman," kata Uya.
Ia pun berhasil menemukan identitas dari wanita tersebut.
Baca juga: Penyebab Pemilik Tak Jadi Dirikan Ruko dan Musala Senilai Rp200 Juta, Tegas Bongkar Bangunan
Diketahui, namanya adalah Dewi Suryaningsih.
Menurut Uya, Dewi tinggal di Tangerang.
"Semalam dapat informasi beliau dia ini diduga tinggal di Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang," katanya.
Ayah Dewi bernama Setia Budiman dan ibunya bernama Gisakah.
"Kalau ada keluarga tetangga yang tahu tolong hubungi saya biar bisa dijemput atau kita antar pulang," katanya.
Tak berselang lama, Uya juga terhubung dengan ibu Dewi.
Uya memberitahukan bahwa sang anak ada di shelter BP3MI.
"Ibunya Dewi ya?" tanya Uya.
"Iya," jawab Gisakah.
"Anak ibu ada di shelter BP3MI, ibu ke shelter, saya kasih alamat dan telepon orang di sana," kata Uya Kuya.
Ia pun menanyakan soal kondisi Dewi pada sang ibu.
"Anak ibu memang diem begitu atau gimana bu?" tanya Uya.
Ternyata sang ibu juga tak mengetahui pasti penyebab Dewi linglung usai pulang dari Kamboja.
"Enggak tahu juga ya. Bingung kali ya," katanya.
"Iya bingung soalnya dideketin orang teriak-teriak. Tapi saya sempat deketin pelan-pelan, dia mau ngomong, tapi enggak jelas," timpal Uya.
"Oh iya," jawab ibu Dewi.
Kini Dewi sudah dijemput oleh ibunya.
Hal itu terungkap dari unggahan terbaru Uya Kuya di akunnya, Sabtu (24/5/2025).
Baca juga: Tertatih Datangi Sidang di Usia 92, Nenek Reja Didakwa Rugikan Rp718 M, Palsukan Silsilah Keluarga
Sebelumnya, pengakuan seorang pria mantan admin judi online (judol) di Kamboja, menarik perhatian.
Pria asal Bekasi tersebut bekerja menjadi admin judol selama tujuh bulan hingga akhirnya memilih resign.
Ia pulang ke Indonesia pada 17 November 2025.
Pengalaman pahitnya selama bekerja ilegal dengan tekanan tinggi tersebut diungkap Febby Febriadi (27).
Saat bekerja di perusahaan judi online tersebut, Febby Febriadi berposisi sebagai admin marketing.
Kendati demikian, Febby Febriadi tidak serta merta bisa keluar dari perusahaan tersebut begitu saja.
Ia harus membayar uang penalti sebesar Rp23.000.000 agar bisa mengundurkan diri dari perusahaan judi online tersebut.
Febby Febriadi mengatakan, awalnya ia mendapatkan tawaran untuk bekerja sebagai fotografer dari temannya yang memberikan lowongan pekerjaan.
Ia ditawari kerja di sebuah hotel untuk dijadikan videografer di bidang pemasaran.
Namun sesampainya di Kamboja, Febby Febriadi malah menjadi admin judol dengan durasi kontrak selama satu tahun.
"Sebenarnya itu ditipu ya sama temen, karena mereka bilang di sana tuh buat jadi editor hotel, buat bikin kayak video pemasaran hotel," kata Febby, Jumat (18/4/2025).
Febby berangkat ke Kamboja pada April 2024 lalu, hanya butuh sekitar satu pekan setelah segala persyaratan administrasi seperti paspor, visa, dan tiket pesawat rampung disiapkan.
"Sebelum berangkat pun dari pihak sana cuma minta KTP terus ijazah sama bukti tes urine, prosesnya lumayan cepat," ungkapnya.
Semua biaya akomodasi perjalanan ditanggung pihak perusahaan.

Febby waktu itu belum curiga karena masih terbawa keinginan kerja di luar negeri.
"Bahkan sebelum berangkat pun kita per orang itu dikasih uang 100 dolar buat makan, uang saku buat makan," ucapnya.
Trik perusahaan judol menyelundupkan para pekerja migran ilegal pun menggunakan visa wisata.
Mereka transit dari Jakarta ke Malaysia baru kemudian menyeberang ke Kamboja.
"Karena sebelum berangkat pun dari Jakarta enggak langsung ke Kamboja, karena kita transit dulu di Malaysia," kata Febby.
Dari Malaysia, Febby masuk ke Kamboja melalui jalur darat.
Dia langsung dibawa ke Hotel Rich yang sejak awal menjadi tujuan kerjanya.
Tetapi setelah tiba di Hotel Rich, Febby mulai curiga dengan keberadaan kasino di lantai bawah dan lingkungan di sekitarnya.
Hampir semua pekerja di hotel merupakan orang Indonesia, ditambah lagi penjelasan pihak perusahaan terkait pekerjaan yang akan dilakoni Febby.
"Pas sampai sana itu, pas selesai tanda tangan kontrak, dibaca-baca semua segala macem. Pas sampai sana gua pribadi malah dijadiin admin marketing buat judi online," ucapnya.
Baca juga: Masih Ingat Cecep Dulu Viral Bersihkan Toilet Masjid? Kini Berangkat Haji Diundang Kerajaan Arab
Ia menuturkan, bisnis judol tempatnya bekerja memiliki sekitar 2.000 karyawan.
"Bisa sampai 2000-an lah, hampir semua bisa dikatakan 99 persen orang Indonesia," ungkap Febby, Jumat (18/4/2025), melansir Tribun Jakarta.
Mereka terdiri dari admin atau marketing seperti Febby, karyawan yang bertugas mengatur para pekerja, sampai petinggi perusahaan.
"Rata-rata hampir semua karyawan yang ada di sana itu orang Indonesia. Petinggi pun bahkan orang Indonesia semua," ucapnya.
Febby masih mengingat betul bahwa kultur di perusahaan judi online tempatnya bekerja sangatlah tidak baik.
Setiap waktunya, Febby mendapatkan tekanan untuk mencapai target 100 transaksi deposit.
Ia juga harus menarik pengguna baru sebanyak 10 orang dalam sehari.
Jika target tidak tercapai, karyawan yang memantau pekerjaan admin akan memberikan sanksi.
"Banyak sanksi yang didapat sebenernya, seperti misalkan buat gua pribadi itu yang gua dapet itu tekanan mental."
"Tekanan mental dengan cara gua dikata-katain, kata-kata hewan semua segala macam itu masuk ke gua," bebernya.
Tak jarang, Febby mendengar terkait adanya penyiksaan di perusahaan judi online di Kamboja.
Termasuk kepada temannya yang meninggal dunia.
"Kalau penyiksaan itu denger-denger di sana tuh banyak yang sampai kayak mulai dari ginjalnya diambil pernah denger," kata Febby.
"Buat gue pribadi sendiri, yang bener-bener kejadian dirasain sama temen gue itu sendiri ya disetrum, disetrum abis-abisan sama perusahaan," ungkap Febby.
Menurut Febby, perusahaan biasanya menyiksa para karyawan yang tidak memenuhi target atau melanggar peraturan seperti mencuri.
Tak ada pilihan lain, Febby benar-benar terjebak di situasi yang tak menguntungkan sehingga yang ada di pikirannya hanya pasrah mengikuti instruksi.
Setelah kurang lebih tujuh bulan di sana, Febby memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan berhenti dari pekerjaan haram tersebut.
Syarat untuk pulang pun tak mudah, Febby harus membayar denda sebesar Rp23 juta agar bisa kembali ke Tanah Air.
Febby sendiri tak menampik bahwa gaji yang diterima selama bekerja di Kamboja cukup besar, dalam sebulan dia bisa mengantongi upah sampai belasan juta.
Namun, akhirnya ia memutuskan untuk membayar denda.
Pada 17 November 2024, Febby pun berhasil pulang ke Tanah Air dengan selamat.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
wanita linglung setelah pulang dari Kamboja
Uya Kuya
Dewi Suryaningsih
Kelurahan Kutabaru
Kecamatan Pasar Kemis
Gisakah
berita viral
Dulu Pernah Diadang Paspampres, Kini Angga Raka Jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan |
![]() |
---|
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.