Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Kades Ngeluh ke Prabowo soal Jalan Desanya Rusak Bak Kubangan Kerbau, Warga yang Sakit Ditandu

 Tengah viral di media sosial video kades keluhkan jalan rusak ke Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/JUNAEDI
SOSOK KADES VIRAL - Tangkapan layar video kades curhat ke Presiden Prabowo karena jalan ke desanya rusak parah. Sosok dalam video itu adalah Baharuddin Tamoe, Kepala Desa Besoangin Utara di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video kades keluhkan jalan rusak ke Presiden Prabowo Subianto.

Sosok dalam video itu adalah Kades di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Ia mengeluhkan kondisi jalan menuju desanya yang rusak parah selama puluhan tahun dan tak kunjung diperbaiki.

Kades Besoangin Utara di Kecamatan Tutar itu bernama Baharuddin Tamoe.

Dalam video di Facebook, ia menunjukkan kondisi jalan berlumpur dan berlubang, bak kubangan kerbau, yang nyaris tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Mudah-mudahan curhatan saya ini ke pejabat tinggi bisa sampai, dan jalan yang rusak puluhan tahun ini bisa segera dibangun agar membantu perputaran roda perekonomian masyarakat,” ujar Baharuddin Tamoe, melansir dari Kompas.com.

Jalan yang dikeluhkan tersebut merupakan jalan provinsi yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Tutar, yakni Desa Ratte, Desa Besoangin Utara, dan Desa Besoangin Induk

Ketiganya memiliki total populasi sekitar 20.000 jiwa. Namun hingga kini, jalan sepanjang 20 kilometer tersebut belum pernah mendapatkan perbaikan signifikan, meski telah rusak selama puluhan tahun.

Saat musim hujan, jalur ini berubah menjadi sangat licin dan berlumpur, bahkan hanya bisa dilalui kendaraan 4WD jenis hardtop.

Tak jarang pengendara terpaksa bermalam di tengah hutan karena terjebak di medan berat.

Baca juga: Tak Kunjung Diperbaiki, Warga di Tuban Tanami Pohon Pisang di Jalan Rusak: Biar Tahu

Lebih tragis, warga yang sakit pun kadang harus ditandu puluhan kilometer menuju fasilitas kesehatan terdekat karena kendaraan tidak dapat masuk.

Dalam video yang diunggah ke media sosial, Baharuddin secara langsung menyebutkan Presiden Prabowo, serta meminta perhatian dari:Bupati Polewali Mandar, Gubernur Sulawesi Barat, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Ia berharap curhatnya menjadi perhatian dan bisa memicu tindak lanjut berupa pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang layak di wilayahnya.

“Kami hanya ingin jalan ini diperhatikan. Supaya akses warga jadi lebih mudah, ekonomi bisa bergerak, dan kami tak merasa terisolasi dari republik ini,” ungkap Baharuddin dalam video tersebut.

Baca juga: Cuma Bawa Rp 500 Ribu, Kades Heri Jaminkan STNK Demi Bayari Warga Berobat, Hingga Kini Belum Lunas

Sebelumnya, potret memilukan tersaji dari pelosok Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (21/5/2025).

Seorang warga Dusun Kalidandang, Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, terpaksa ditandu menggunakan kursi rakitan sejauh 1,5 kilometer hanya untuk bisa mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Semua ini terjadi lantaran akses jalan utama di wilayah tersebut rusak parah dan tak bisa dilalui kendaraan, terutama saat musim penghujan.

Peristiwa memilukan ini dialami Miharsih (40), seorang ibu rumah tangga yang menderita penyakit sesak napas menahun.

Terlihat Miharsih ditandu oleh sejumlah warga menggunakan kursi panjang, beralaskan matras dan ditutupi plastik.

Ia digotong oleh para tetangganya saat wilayah Kecamatan Tambakrejo dan sekitarnya tengah hujan.

Saat kondisinya memburuk, warga sekitar tak punya pilihan lain selain mengevakuasinya secara darurat menuju jalan utama terdekat yang masih bisa dijangkau ambulans.

Kepala Desa Napis, Mulyono mengungkapkan, kondisi ini bukan hal baru yang dialami oleh warganya.

Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak, mengingat terbatasnya kemampuan pemdes untuk memperbaiki infrastruktur di desanya.

“Akses jalan di sini memang sudah lama rusak. Kalau hujan, jalan berubah jadi lumpur, sepeda motor pun tidak bisa lewat,” ungkap Mulyono, Rabu (21/5/2025).

Menurut Mulyono, kondisi infrastruktur jalan poros desa yang rusak menjadi penghalang utama bagi warga Dusun Kalidandang untuk mendapatkan akses layanan dasar, termasuk kesehatan.

“Hal seperti ini bukan yang pertama kali. Sudah sering kami alami. Sayangnya, sampai sekarang jalan poros desa belum juga dibangun,” lanjutnya.

Pemerintah desa, kata Mulyono, sejatinya telah berupaya.

Baca juga: Pengakuan Ibu Mertua Dihamili Menantu, Kades Ungkap Momen Keduanya Didudukkan, Istri Sah Mengalah

Sejak tahun 2024 lalu, mereka secara intens telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk pembangunan jalan penghubung antara Desa Napis dan Kecamatan Margomulyo.

Total jalan yang akan bangun sepanjang 17 kilometer dengan lebar 15 meter.

Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan.

“Dari sekitar 200 kepala keluarga yang terdampak proyek, sudah lebih dari 80 KK menerima ganti untung dari pemerintah,” jelasnya.

Mulyono berharap proses pembebasan lahan bisa segera rampung agar pembangunan jalan dapat segera direalisasikan.

Mengingat pentingnya infrastruktur jalan bagi kehidupan warga, khususnya dalam kondisi darurat seperti yang dialami Miharsih.

“Semoga dengan adanya jalan baru nanti, warga kami tidak lagi harus mengalami kejadian menyedihkan seperti ini. Ini bukan sekadar soal jalan, ini tentang hak dasar masyarakat untuk mendapatkan layanan yang layak,” pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved