Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gimson Geram Wali Kelas dan Kepsek Lambat Kumpulkan Ortu Pemukul Anaknya, Siswa SD Dibully di Riau

Korban adalah anak dari pasangan Gimson Beni Butarbutar (38) dan Siska Yusniati Sibarani (30), dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

freepik.com
BULLYING - Ilustrasi bullying. KB (8), seorang murid kelas dua SDN 12 di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tewas diduga akibat dipukuli oleh lima orang kakak kelasnya. 

Gimson merasa penasaran dan pada Rabu (21/5/2025) malam, ia mengunjungi rumah teman sekolah KB bernama Rio untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi Rio ngomong lah sama saya, 'Om itu kemarin (KB) dipukul sama lima orang kakak kelasnya'," sebut Gimson.

Setelah mendengar informasi tersebut, istri Gimson menghubungi wali kelas KB yang berjanji akan mengumpulkan orangtua untuk menyelesaikan masalah tersebut pada Kamis (22/5/2025).

Namun, Gimson menilai pihak sekolah tidak mengumpulkan orangtua dari murid yang diduga memukul korban.

Pada Jumat (23/5/2025), Gimson mendatangi sekolah untuk bertemu dengan Kepala Sekolah, Sutarno.

Baca juga: Tak Tega Ibu Lihat Bayinya Di-bully, Langsung Lapor Polisi Adukan Akun FB, Berawal Arisan Online

BULLYING - Ilustrasi bullying. KB (8), seorang murid kelas dua SDN 12 di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tewas diduga akibat dipukuli oleh lima orang kakak kelasnya.
BULLYING - Ilustrasi bullying. KB (8), seorang murid kelas dua SDN 12 di Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tewas diduga akibat dipukuli oleh lima orang kakak kelasnya. (freepik.com)

Kepala sekolah memanggil salah satu terduga pelaku berinisial DR.

"Saya mintalah dipertemukan dengan DR. Rupanya anak ini yang paling fatal memukul anak saya. Memukul bagian perut anak saya. Jadi anakku ini mengaku ditendang perutnya oleh pelaku dengan lututnya. Tapi pelaku hanya mengaku menumbuk anakku dari belakang. DR bilang pelaku lain yang mukul perut korban berinisial HM," kata Gimson.

Gimson kemudian menemui orangtua HM dan menjelaskan kejadian tersebut.

Namun, orangtua HM tidak terima karena ada pelaku lainnya.

Sementara itu, kondisi KB semakin memburuk dengan sakit perut dan demam yang terus meningkat.

"Pada hari Minggu (25/5/2025), saya tak tenang lagi, saya bawa ke rumah sakit. Tapi dokter spesialis tidak masuk karena libur. Yang ada cuma dokter umum. Kemudian anak saya muntah mengeluarkan lendir bercampur darah," sebutnya.

Setelah dirujuk ke RSUD Pematang Reba, KB mendapatkan perawatan medis, namun kondisinya tidak kunjung membaik.

"Anak saya ditangani dan diberi suntik dan dikasih oksigen. Di ulu hatinya itu sudah bengkak. Sesak napas dia. Dalam perjalanan ke rumah sakit itu dia sudah kejang-kejang. Ngeri kondisinya," kata Gimson.

Sekitar pukul 02.10 WIB, KB dinyatakan meninggal dunia. Gimson dan keluarga tidak terima dengan kejadian ini dan melaporkan kasus tersebut ke Polsek Seberida.

Polisi Selidiki dan pelaku sudah teridentifikasi

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved