Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

PNS Wanita Ngaku Ditendang Pejabat Satpol PP di Lingkungan Kantor, Kini Lapor Polisi

Oknum pejabat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di  Provinsi Sulawesi Utara, berinisial JR, diduga menendang seorang PNS wanita.

Editor: Torik Aqua
Pixabay via Pexels
Ilustrasi penganiayaan - ASN wanita diduga dianiaya pejabat Satpol PP. Korban lapor ke Polda Sulut. 

TRIBUNJATIM.COM - Oknum pejabat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di  Provinsi Sulawesi Utara, berinisial JR, diduga menendang seorang PNS wanita.

PNS tersebut berinisial F (47).

F melaporkan JR ke Polda Sulut.

Kasus dugaan penganiayaan itu diklaim oleh F terjadi di lingkungan kantor.

Baca juga: Satpol PP Kabupaten Madiun Gelar Razia Warkop Remang-remang, Temukan Kasus Raja Singa dan HIV

IBU KANDUNG DIBUNUH - Nasib ibu kandung dibunuh anaknya sendiri di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (30/1/2025). Jenazah korban sempat dibiarkan membusuk di kasur
ANIAYA (Pexels/Mart Production)

Kronologi Kejadian

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, di kantin kantor Satpol PP Sulut, yang terletak di Kota Manado.

F mendatangi JR untuk mengklarifikasi pembicaraan yang dianggap menyudutkannya.

Namun, situasi menjadi tegang ketika JR disebutkan naik pitam dan membentak F.

"Ketika JR berdiri, dia langsung menendang saya di bagian pinggul sehingga saya merasa sakit," ungkap F saat dikonfirmasi pada Selasa, 28 Mei 2025.

 Tindakan Hukum

Merasa tidak terima dengan perlakuan tersebut, F segera melaporkan JR ke Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.

Laporan resmi tercatat dalam STTLP/B/357/V/2025/SPKT/POLDA SULAWESI UTARA.

F berharap kepolisian dapat menangani kasus ini dengan serius.

"Saya berharap Polda Sulut secepatnya memproses laporan saya," tambahnya.

Sementara itu, kasus dugaan penganiayaan Satpol PP lainnya juga pernah terjadi di Lumajang, Jawa Timur.

Polres Lumajang terus menyelidiki kebenaran kasus dugaan pengeroyokan pedagang es krim kaki lima oleh sejumlah oknum Satpol PP Kabupaten Lumajang. 

Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Pras Ardinata menjelaskan rekaman CCTV akan diminta untuk diselidiki lebih lanjut. 

"Kami memeriksa 6 orang saksi sejauh ini. Untuk bukti CCTV kemungkinan besok (akan diperiksa). Kami sudah koordinasi dengan Pemkab bahwa besok akan memberikan rekaman CCTV," Kata Pras ketika dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025). 

Pras menambahkan, para terlapor dari Satpol PP Kabupaten Lumajang yang diperiksa polisi membantah adanya perlakuan pengeroyokan. 

Menurut terlapor, pihaknya melakukan penertiban sesuai amanat yang diemban. Pada saat itu, Minggu (11/5/2025) lalu pedagang tidak diperbolehkan berdagang di kawasan alun-alun Lumajang saat bertepatan dengan prosesi pemberangkatan calon jemaah haji. 

Pada saat itu, korban bernama Misrat warga Klakah Lumajang diketahui berdagang di area tersebut. 

"Dari keterangan pihak terlapor korban disebut tidak terima ketika diamankan. Waktu itu ada kegiatan pemberangkatan haji dan tidak diperbolehkan berjualan. Untuk sementara (terlapor) 5 orang," Jelasnya. 

Baca juga: Pedagang Es Terluka Usai Bersitegang dengan Oknum Satpol PP Lumajang di Alun-alun

Terkait luka yang dialami korban di bagian wajah, polisi belum dapat memastikan penyebabnya lantaran masih menunggu hasil visum. 

"Untuk hasil visum juga belum keluar. Kami masih menunggunya bersama dengan rekaman CCTV," Tegasnya. 

Di sisi lain, Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Lumajang, Mochammad Chaidir Sholeh menegaskan tidak ada pengeroyokan seperti yang disebutkan oleh pedagang es. 

"Jika memang (terjadi) pengeroyokan pasti kan banyak saksi, ada foto atau video dan pasti sudah viral. Kan banyak orang di sana," Beber Chaidir.

Menurut logika pihak Satpol PP Kabupaten Lumajang, luka yang dialami Misrat bisa timbul karena ada senggolan dengan handy talkie (HT) yang dibawa petugas.

"Sebelumnya juga kami sudah mengingatkan beberapa kali bahwa di daerah situ tidak ada aktivitas jual beli, sudah ada suratnya. Kita sudah mengingatkan secara persuasif sekali dua kali. Malah dari pedagangnya tidak terima saat teman-teman menggeser," Tandas Chaidir.

Baca juga: Pengeroyokan Brutal di Madiun Terekam CCTV, Dua Pemuda Diserang Belasan Orang Saat Beli Bensin

 

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved