Berita Viral
Tukang Bakso Ditipu Orang Ngaku Tim Dedi Mulyadi, Abah Uhen Pilu Uang Rp500.000 Raib: Buat Cicilan
Pelaku mengatakan akan memberikan uang bantuan dengan syarat Abah Uhen menebus Rp500.000 terlebih dulu.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang tukang bakso keliling di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menjadi korban penipuan bermodus bantuan usaha.
Abah Uhen yang sudah berusia 70 tahun tersebut menerima uang palsu senilai Rp2 juta.
Uang ini disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca juga: Tangis Pilu Ibunda Argo Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak Anak Direktur, Hidupi Anak dari Berjualan Kue
Namun, uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.
Ternyata, uang pecahan Rp50.000 yang diterima Abah Uhen palsu.
Dana hasil jualan yang seharusnya disetorkan ke bank untuk membayar cicilan modal usaha pun hangus.
Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @reynaldypuraofficial, Abah Uhen menceritakan saat dirinya didatangi oleh seseorang yang mengaku tim Dedi Mulyadi.
Saat itu, ia tengah duduk berjualan bakso.
Tiba-tiba, ada sebuah mobil sedan yang menghampiri Abah Uhen.
Ia pun menyangka pengendara mobil tersebut ingin membeli dagangannya.
Namun, orang tersebut ternyata mengajak Abah Uhen untuk masuk ke dalam mobil.
"Aya nyalira ditopi rambutna galing, nyariosna mah Gubernur.
(Cuma ada seorang pakai topi rambutnya keriting, bilangnya Gubernur)," kata Abah Uhen, melansir Tribun Jabar.
Ia menerima uang palsu senilai Rp2 juta yang disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.
"Ngan duit Rp500 teu dipasihkeun deui, nya masihkeun duit palsu maneh na teh Rp2 juta
(Cuma uang Rp500 ribu tidak diberikan lagi, pelaku memberi uang palsu sebesar Rp2 juta)," ungkapnya pilu.
Baca juga: Live TikTok di Ruang Operasi saat Jahit Luka Pasien, 2 Nakes Kini Dipecat RS: Bayinya Sudah Keluar
Terkini, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, langsung mendatangi rumah Abah Uhen yang terletak di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Selasa (27/5/2025) malam.
"Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah."
"Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen, jam 12 malam. Kebetulan Abah belum tidur," ujarnya.
Ia mengatakan, Abah Uhen mengalami kerugian Rp500 ribu.
"Abah mengalami kerugian Rp500 ribu, setelah menerima uang palsu senilai Rp2 juta."
"Sebuah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," katanya.
Ia menyampaikan keprihatinannya dan meminta para pedagang kaki lima (PKL) lebih berhati-hati terhadap tawaran mencurigakan.
"Tidak mudah percaya kepada orang yang datang membawa janji. Kepada para pelaku penipuan, hentikan perbuatan keji ini."
"Jangan cari keuntungan dari keringat rakyat kecil. Semoga segera bertaubat," kata dia.
Selain itu, ia juga menanggung seluruh kerugian Abah Uhen dan memberikan bantuan tambahan untuk melunasi utang cicilan bank.
Abah Uhen pun tampak terharu dan berterima kasih atas bantuan tersebut.
"Uang itu tadinya mau saya setorkan ke bank karena saya banyak cicilan, tapi malah ketipu."
"Setelah cerita ke Pak Bupati, cicilan saya malah dilunasi. Saya sangat berterima kasih."
"Semoga kebaikan Pak Bupati dibalas oleh Allah," ujar Abah Uhen dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Pernikahan Batal Gegara Uang di ATM Kosong, Calon Pengantin Pria & Wanita Kini Saling Lapor Polisi
Nasib pilu juga dialami pedagang bakso bernama Arianto di Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu.
Uang jutaan rupiah raib dibawa orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kejadian tersebut terjadi Jumat (10/1/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, saat korban bersiap untuk membuka warung.
Pelaku tiba-tiba datang dengan mengenakan baju koko lengkap dengan peci, mengendarai sepeda motor matic warna hitam.
Kemudian pelaku yang hanya sendirian turun dari motor miliknya dan langsung menghampiri korban yang sedang duduk di warung.
Pelaku mengatakan kepada korban bahwa pelaku adalah seorang petugas yang sedang melakukan inspeksi mendadak atau sidak.
Pelaku lalu menanyakan beberapa surat-surat izin usaha milik korban, termasuk surat pemeriksaan dari BPOM.
Korban yang tidak mengerti kemudian ditawari oleh pelaku untuk membayar sejumlah uang.
Ia berdalih pelaku akan membantu korban mengurus surat-surat izin yang ia tanyakan sebelumnya.
Korban diminta untuk membayar uang beberapa tahap, pertama sebesar Rp160 ribu, kedua sebesar Rp1 juta, dan terakhir Rp250 ribu.
Setelah korban menyerahkan uang yang diminta, pelaku kemudian berjanji akan datang lagi pada tanggal 13 Januari 2024.
Ia mengaku menyerahkan surat izin yang menurut pelaku akan diperbantukan pengurusannya.
Berdalih ingin segera melayat ke tempat kerabatnya yang meninggal dunia, pelaku lantas berpamitan untuk segera pergi kepada korban.
Pelaku langsung pergi meninggalkan korban dengan membawa uang sekitar Rp1,4 juta yang sebelumnya diserahkan korban.
Arianto mengungkap, pelaku sempat mengancam akan menyegel warungnya.
Ia mengatakan bahwa pelaku akan menyegel warung bakso korban apabila tidak bersedia mengurus surat-surat izin yang dibeberkan pelaku.
Di antara surat-surat yang ditanyakan oleh pelaku di antaranya surat hasil pemeriksaan BPOM, izin usaha, hingga sertifikat halal usaha milik korban.
Karena Arianto merasa belum memiliki apa saja yang disebutkan oleh pelaku tersebut, maka pelaku menakuti korban.
Karena takut usahanya disegel, dari situlah kemudian dimanfaatkan pelaku untuk meminta sejumlah uang kepada korban, dengan dalih untuk pengurusan surat-surat.
"Dia bilang kalau belum lengkap surat-suratnya, maka akan disegel dahulu usahanya," ungkap Arianto, Sabtu (18/1/2025), melansir Tribun Bengkulu.
Dari beberapa pemilik usaha lain yang ada di sekitar warung bakso milik korban, korban juga sudah sempat bertanya-tanya.
Ternyata saat kejadian, pelaku hanya mendatangi korban saja dan tidak pernah mendatangi tempat usaha lain di sekitar.
"Cuma di sini saja dia datang, tidak ada di tempat lain, itu pagi-pagi sekali dia datangnya, dan langsung ke sini," kata Arianto.
"Dia tidak pakai seragam, dia pakai baju koko, katanya sekalian lewat mau melayat ke tempat orang meninggal," imbuhnya.
Korban yang masih percaya, masih menunggu kedatangan pelaku sesuai dengan tanggal yang dijanjikan yaitu tanggal 13 Januari 2025.
Akan tetapi setelah ditunggu hingga tanggal yang dijanjikan tersebut, pelaku tak kunjung datang menemui korban sebagaimana yang telah mereka sepakati sebelumnya.
Ditunggu selang beberapa hari, pelaku tetap tak kunjung datang.
Di sanalah korban baru menyadari jika dirinya sudah menjadi korban penipuan.
Atas kejadian tersebut pada tanggal 16 Januari 2024, korban yang mengalami kerugian Rp1,4 juta langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
"Kejadian ini sudah saya laporkan ke Polsek Teluk Segara. Mudah-mudahan pelaku bisa segera tertangkap," kata Arianto.
| Warga Kubu Raya Menyesal Tergiur Untung Rp 2,5 Persen Sehari dari Trading Emas, Transfer Rp 50 Juta |
|
|---|
| Imbas Gus Elham Cium Anak Perempuan, Beda Sikap Gus Zaman Dulu dan Sekarang Dibeber: Sembarangan |
|
|---|
| Dulu Viral Tantang Warga Ditembak, Kini Briptu Yuli Diduga Gelapkan Puluhan Mobil Rental |
|
|---|
| Begendang Warga Suku Anak Dalam Bayar Rp 85 Juta untuk Rawat Bilqis, Sedih setelah si Anak Pulang |
|
|---|
| Imbas Guru Banting Nasi Kotak Depan Siswa, Borok Kepsek Terbuka Hingga Dicopot dari Jabatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Abah-Uhen-tukang-bakso-yang-ditipu-modus-dapat-bantuan-modal-dari-Dedi-Mulyadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.