Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Bapak-bapak Ketinggalan Kapal Feri Gara-gara Beli Mie Instan, Panik Lihat Pintu Tertutup

Nasib bapak-bapak ketinggalan kapal feri di Pelabuhan Merak. Penyebabnya sepele, yakni gara-gara membeli Pop Mie.

Tangkapan layar video TikTok via Tribun Jateng
KETINGGALAN KAPAL - Tangkapan layar video viral bapak-bapak ketinggalan kapal gara-gara membeli mie instan. Ia sempat panik saat menyadari kapal sudah tertutup, Jumat (30/5/2025). 

Mereka menyusun rencana penggelapan Indomie dengan rapi.

Baca juga: Bangun Tidur, Warga Kaget Rumah Nyaris Ditabrak Kapal Kargo, Baru Tahu Setelah Tetangga Pencet Bel

Yakni dengan menyembunyikan kardus kosong di balik stok utuh, dan menjual barang curian secara diam-diam.

Tiga tahun berselang, akhirnya aksi culas mereka terbongkar.

Aksi penggelapan ini dilakukan oleh kepala gudang AH, sales JM, supir AT, hingga petugas bagian penyusunan barang/helper AG.

Akibat aksi mereka, perusahaan merugi lebih dari Rp1 miliar.

"Aksi penggelapan Indomie ini dilakukan para karyawan gudang sejak 2022," ujar Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Agustian Sura Pratama, ditemui, Rabu (14/5/2025).

"Semua bermain di sana, mulai kepala gudangnya, supir, sales, helper, bahkan yang sudah resign memesan barang di gudang itu," imbuhnya.

Awalnya kekompakan para karyawan gudang dalam melakukan penggelapan barang berjalan mulus.

Sampai kemudian, perusahaan PT Indomarco Adi Prima di Kota Samarinda, menaruh curiga.

Baca juga: Jupri Rela Loncat ke Kapal untuk Jualan Telur dan Rambak Demi Keluarga, Dapat Rp100 Ribu Sehari

Karena keuntungan perusahaan selalu sama setiap tahun, sementara permintaan terus bertambah.

"Perusahaan cabang di Samarinda melakukan audit, dan mengecek stok barang. Awalnya mereka tidak menemukan kejanggalan, saking licinnya para pelaku," ujarnya lagi.

Saat audit stok barang dilakukan, para pelaku mengumpulkan kardus-kardus kosong Indomie di bagian tengah.

Mereka lalu menutupinya dengan lapisan kardus kardus Indomie yang berisi penuh di bagian pinggir.

Setelah auditor menemukan kelemahan dalam system administrasi keuangan, akhirnya para pekerja bagian gudang mengakui kejahatan mereka.

"Jadi mereka akhirnya mengaku. Mereka capek juga menutupi aksi mereka terus, mau sampai kapan. Dan saat kita interogasi juga mereka kooperatif," kata Agustian lagi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved