Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Yusuf dan Bayi Zafa Tinggal di Bawah Jembatan, Ayah Tak Makan Demi Susu Anak: Ingat Masa Kecil

Sehari-hari mereka beristirahat di kolong jembatan frontage Gedangan Sidoarjo sejk 2023. Yusuf dan Zafa tinggal di tempat tanpa dinding

Editor: Torik Aqua
Dok. Pemkab Sidoarjo
KOLONG JEMBATAN - Yusuf dan Zaf yang viral hidup di kolong jembatan Sidoarjo telah dievakuasi dan dikembalikan ke daerah asal, Mojokerto, Jumat (30/5/2025). Sosoknya viral. 

TRIBUNJATIM.COM - Pilu Akhmad Yusuf Afandi (32) terpaksa tinggal di kolong jembatan bersama anaknya, Zafa, bayi yang masih berusia 11 bulan. 

Mereka tinggal di kolong jembatan sejak 2023.

Sehari-hari mereka beristirahat di kolong jembatan frontage Gedangan Sidoarjo sejk 2023.

Yusuf dan Zafa tinggal di tempat tanpa dinding

Baca juga: Dedi Mulyadi Bersih-bersih Kolong Jembatan Sungai, Tak Sangka Nasib Jadi Gubernur Sulit: Nyontohin

TINGGAL DI KOLONG JEMBATAN - Yusuf yang viral hidup di kolong jembatan Sidoarjo bersama bayi 11 bulan telah dievakuasi dan dikembalikan ke daerah asal, Mojokerto, Jumat (30/5/2025). Yusuf tinggal di sana sejak tahun 2023.
TINGGAL DI KOLONG JEMBATAN - Yusuf yang viral hidup di kolong jembatan Sidoarjo bersama bayi 11 bulan telah dievakuasi dan dikembalikan ke daerah asal, Mojokerto, Jumat (30/5/2025). Yusuf tinggal di sana sejak tahun 2023. (Pemkab Sidoarjo)

Kisahnya viral di media sosial setelah diunggah melalui akun Instagram dan TikTok @najib_spbu.

Yusuf dan anaknya harus menghadapi polusi udara dan suhu dingin yang menyentuh kulit.

Kain lusuh menjadi satu-satunya pelindung tubuh mereka.

Kehidupan yang keras membuat Zafa tidak memiliki mainan yang menarik, tawanya hanya terdengar saat suara bising kereta api melintas di samping jembatan.

Yusuf hidup sebatang kara dengan memulung untuk mencukup kebutuhan sang anak.

Ia mengatakan, rela hanya makan dua hari sekali agar bisa membeli susu untuk anaknya.

“Kadang saya dua hari nggak makan. Yang penting bisa belikan susu buat anak saya. Karena itu belum saya rasakan saat saya masih kecil,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Istrinya meninggal dunia dua bulan setelah melahirkan Zafa, dan Yusuf tidak mampu membayar sewa kos untuk tempat tinggal.

Ia pun memilih untuk hidup di kolong jembatan.

Bupati Sidoarjo, Subandi, mengatakan bahwa Yusuf adalah warga asal Kabupaten Mojokerto.

“Warga Mojokerto,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).

Berdasarkan data yang terhimpun, Yusuf berasal dari Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto

Menanggapi situasi ini, Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk mengevakuasi Yusuf dan Zafa. 

Setelah dievakuasi dan ditampung sementara di Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5/2025), keduanya kini telah dikembalikan ke daerah asal mereka. Subandi memastikan bahwa kondisi kesehatan Yusuf dan Zafa dalam keadaan baik saat bertemu dengan keluarganya. 

“Sehat sudah bawa keluarga kemarin ke Mojokerto,” ucapnya

Sudah Bertemu Keluarga

Plt UPT Perlindungan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Yudi, mengatakan, Yusuf dan Zafa telah bertemu dengan keluarganya. 

“Sudah diambil kakaknya yang pertama, pulang di Jombang,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

Secara administratif, Yusuf merupakan warga Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto

Namun, dia telah lama pisah dengan keluarganya dan tinggal di panti asuhansejak kecil. 

“Sejak kecil dititipkan orangtuanya di panti asuhan daerah Mojokerto sana. Dia tidak pernah mendapat kasih sayang orangtuanya,” kata Yudi. 

Yusuf merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Alasan ia dititipkan ke panti asuhan karena masalah keluarga dan ibunya memutuskan untuk merantau.

Alasan dia dititipkan ke panti asuhan yakni karena masalah keluarga dan ibunya memutuskan untuk merantau. 

“Terus bapak pergi enggak tahu ke mana. Ibunya merantau, pulang-pulang meninggal semua. Yatim piatu (Yusuf),” kata dia. 

Yusuf dan saudara-saudaranya sempat dikirim ke pondok pesantren.

Namun, setelah keluar dari pondok pesantren, mereka hidup berpisah. 

Adapun adik dari Yusuf juga tinggal di Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Sementara itu, kakak pertamanya hidup di Jombang

“Yusuf sempat sekolah pas SD. Tapi itu pun tidak sampai tamat,” katanya.  

Meski tidak lama mengenyam pendidikan formal, Yusuf memiliki keahlian di bidang otomotif. 

“Dia katanya bisa otak-otik mesin,” ucap Yudi. 

Sehingga, Dinsos Jombang memfasilitasi Yusuf dengan menyediakan pekerjaan di bidang otomotif. 

“Tadi sudah diterima Dinsos Jombang untuk tindak lanjutnya,” kata dia. 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved