Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor Gunung Kuda Cirebon

Tangis Eni Kenang Postingan Terakhir Suaminya, Pamer Batu Biru Cantik sebelum Jadi Korban Longsor

Sakira memosting foto sederhana beruba batu biru cantik, sebelum longsor menewaskan dirinya. Sakira saat itu sempat pamer batu tersebut ke teman.

Editor: Torik Aqua
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
POSTINGAN - Petugas gabungan membawa kantong berisi jenazah korban yang baru ditemukan menuju ambulans, di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Setelah dilakukan pengerukan material batu di lokasi longsor, petugas gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi tiga korban tewas tertimbun longsor di tempat kejadian pada Sabtu, 31 Mei 2025 sore. Dengan tiga korban ditemukan, tersisa delapan korban lainnya yang masih tertimbun di lokasi kejadian. Postingan terakhir Sakira penambang yang sempat unggah foto batu cantik sebelum ditemukan meninggal. 

Anaknya, yang kini duduk di bangku kelas 6 SD, masih belum sepenuhnya memahami bahwa ayahnya telah pergi untuk selamanya.

Eni bercerita, sebelum kejadian, adiknya sempat mengeluh sakit.

Badannya lemas dan panas dingin. 

Namun, demi memenuhi kebutuhan anak dan istrinya, Sakira tetap berangkat bekerja.

“Istrinya sempat bilang, ‘jangan berangkat, Pak’. Tapi Sakira jawab, ‘buat jajan anak sama beli bensin.’ Akhirnya, dia tetap pergi,” tutur Eni.

Hari itu, Sakira sempat memamerkan temuan batu biru yang cantik kepada teman-temannya.

Ia terlihat ceria, meski tubuhnya sedang tak bugar.

Tak disangka, itulah momen terakhir kebersamaan mereka.

"Berangkat, lah. Malah di hutan, tuh, posting 'Ini, bagus, nih, batu biru, nih'," kata Eni menirukan postingan Sakira. 

Kini, Eni hanya bisa pasrah.

Ia sadar, takdir memang tak bisa dilawan.

Namun, hatinya tetap menjerit ketika memikirkan masa depan keluarga adiknya. 

"Bagaimana anak itu bisa melanjutkan sekolah? Siapa yang akan menafkahi mereka?" kata Eni. 

“Pengennya ada yang ngurus anaknya. Supaya bisa tetap sekolah. Jangan sampai masa depannya terhalang karena ayahnya sudah nggak ada,” ujarnya lirih.

Eni memandangi langit senja yang temaram, seakan berharap doanya sampai pada Sang Pencipta.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved