Berita Viral
Niat Lunasi Biaya Anak Sekolah, Nopal Apes saat Ketemu Pembeli HP, COD Malah Berujung Sial
Seorang ayah bernama Nopal begitu sedih saat mendapati penipu yang berniat membeli ponsel miliknya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Nopal seorang ayah yang memiliki niat mulia menyekolahkan anaknya malah berujung tangis apes.
Ayah bernama Nopal Pratama Aska awalnya memiliki niat untuk menjual ponselnya demi sang anak.
Namun belakangan diketahui Nopal malah menjadi seorang korban.
Dia ditipu saat hendak menjual handphone (Hp) Infinix Hot 40i di Kota Lubuklinggau, Sumsel.
Nopal menjual Hp tersebut melalui sistem cash on delivery atau COD.
Diketahui, ia berangkat dari rumahnya di Merasi Kabupaten Musi Rawas menuju titik yang telah disepakati di wilayah Mesat Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Saat bertemu, pelaku yang sudah memegang handphonenya justru kabur melarikan diri.
Malangnya, uang hasil penjualan HP tersebut rencananya digunakan untuk biaya sekolah anaknya.
Nopal menceritakan, kejadian bermula saat ia memposting Hp di akun Facebook dijual beli.
Kemudian pelaku mengirim inbox dan mengaku mau membeli dan Nopal disuruhnya mengantarkan ke rumahnya.
Baca juga: Sosok Kades Viral Gegara Badan Mungil, Kerap Dilarang Masuk RS Dikira Anak Kecil, Ngaku Tak Minder
"Disuruh nganter ke rumahnya, kami dari Merasi nganter ke Mesat sesuai hareloc dan kami lihat hareloc memng rumah itu," ungkap Nopal pada Tribunsumsel.com, Minggu (1/6/2025).
Saat tiba di lokasi ternyata ada orang lain juga yang ingin melihat Hp ditempat itu dengan orang yang sama.
Setelah basa-basi pelaku langsung ingin memeriksa Hp yang dibawa Nopal, tanpa curiga Nopal memberikan Hp yang hendak dijualnya itu.
Kemudian setelah Hp ditangan pelaku, pelaku mengaku bermaksud membawa Hp itu ke istrinya yang letaknya di belakang rumah.
“Saat pelaku beralasan mau bertanya dengan istrinya, karena melihat pelaku ini jalan ke rumah itu, kami izinkan, kami tunggu tidak kembali lagi,” ujarnya.
Pencarian saat diperiksa antara warung dengan rumah itu ada sedikit sela dan pager rumah juga pendek, diduga pelaku melompat dan kabur.
“Ada tiga korban di lokasi itu, Hp mereka juga tidak dibayar pelakunya,” ungkapnya
Nopalpun bertanya bila ada masyarakat yang ingin menjual Hp atau gadai Hp Infinix hot 40i warna hitam lama agar dapat ditahan dulu.
“Soalnya kami jual hp itu untuk biaya sekolah anak kami, tapi malah di bawa lari,” ujarnya.
Sementara itu, kejadian apes lainnya viral dibicarakan di media sosial
Rena (17) seorang penjaga konter di Palembang menjadi korban penipuan.
Ia mendatangi pengaduan Polrestabes Palembang, masih terlihat trauma dan merasa bersalah.
Rena ditemani pemilik konter yakni Made Yoga Artana (23) membuat laporan.
Baca juga: Ibu Diminta Bayar Rp80 Juta usai Anak Diculik & Dituduh Kasus Pencucian Uang, Ternyata Siasat Pelaku
Kejadian berawal, saat pelaku melakukan transaksi di akun Gopay senilai Rp15 juta.
Alih-alih berharap dibayar dengan uang asli, namun saat diterima, uang tersebut ternyata lembaran kertas kosong.
Kepada petugas, Rena menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (27/5/2025) sore, sekitar pukul 18.00 WIB.
"Awalnya saya sedang jaga konter pak di Jalan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar," kata Rena warga Desa Lebung, Rantau Bayur, kepada petugas.
Lalu, datang seorang laki-laki yang hendak mengisi akun Gopay dengan nomor HP 081943296194, atas nama terlapor Muhamad Sani Aka.
"Pelaku datang menanyakan, bisa tidak top up, saya jawab bisa. Setelah itu, pelaku meminta top up Rp15 juta," beber Rena, dilansir dari Tribun Sumsel.
Setelah korban melakukan top up ke akun Gopay tersebut, sambungnya, pelaku meninggalkan uang di bungkus plastik hitam.
Namun, betapa paniknya Rena ketika membuka plastik tersebut.
Pasalnya, saat plastik tersebut dibuka, isinya hanya tumpukan kertas.
"Ketika sudah saya top up, terlapor bilang uang ada di dalam plastik. Saya melihat uang tersebut asli awalnya," ucap Rena.
"Pas pelaku pergi meninggalkan uang tersebut di atas meja, ketika saat buka, di atas tumpukan itu uang palsu di bawah kertas putih semua," bebernya.

Di tempat yang sama, pemilik konter yakni Made Yoga Artana berharap pelaku ditangkap atas laporannya.
"Sudah meresahkan pak. Dan sudah dua kali terjadi. Saya berharap pelaku ditangkap," harapnya.
Sementara, KA SpK Polestabes Palembang, Ipda Yudi, membenarkan adanya laporan korban terkait aksi penipuan.
"Laporan sudah diterima dan akan diteruskan ke Satreskrim Polestabes Palembang Unit Pidsus," tutupnya.
Baca juga: Tukang Bakso Ditipu Orang Ngaku Tim Dedi Mulyadi, Abah Uhen Pilu Uang Rp500.000 Raib: Buat Cicilan
Di tempat lain, kasus penipuan juga menimpa seorang tukang bakso keliling di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Abah Uhen yang sudah berusia 70 tahun tersebut menerima uang palsu senilai Rp2 juta.
Uang ini disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Namun, uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.
Ternyata, uang pecahan Rp50.000 yang diterima Abah Uhen palsu.
Dana hasil jualan yang seharusnya disetorkan ke bank untuk membayar cicilan modal usaha pun hangus.
Kejadian ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @reynaldypuraofficial, Abah Uhen menceritakan saat dirinya didatangi oleh seseorang yang mengaku tim Dedi Mulyadi.
Saat itu, ia tengah duduk berjualan bakso.
Tiba-tiba, ada sebuah mobil sedan yang menghampiri Abah Uhen.
Ia pun menyangka pengendara mobil tersebut ingin membeli dagangannya.
Namun, orang tersebut ternyata mengajak Abah Uhen untuk masuk ke dalam mobil.
"Aya nyalira ditopi rambutna galing, nyariosna mah Gubernur.
(Cuma ada seorang pakai topi rambutnya keriting, bilangnya Gubernur)," kata Abah Uhen, melansir Tribun Jabar.

Ia menerima uang palsu senilai Rp2 juta yang disebut-sebut sebagai bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Uang tersebut akan diberikan pelaku dengan syarat ditebus Rp500.000 terlebih dulu.
"Ngan duit Rp500 teu dipasihkeun deui, nya masihkeun duit palsu maneh na teh Rp2 juta
(Cuma uang Rp500 ribu tidak diberikan lagi, pelaku memberi uang palsu sebesar Rp2 juta)," ungkapnya pilu.
Terkini, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, langsung mendatangi rumah Abah Uhen yang terletak di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Selasa (27/5/2025) malam.
"Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah."
"Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen, jam 12 malam. Kebetulan Abah belum tidur," ujarnya.
Ia mengatakan, Abah Uhen mengalami kerugian Rp500 ribu.
"Abah mengalami kerugian Rp500 ribu, setelah menerima uang palsu senilai Rp2 juta."
"Sebuah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," katanya.
Baca juga: Tangis Pilu Ibunda Argo Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak Anak Direktur, Hidupi Anak dari Berjualan Kue
Ia menyampaikan keprihatinannya dan meminta para pedagang kaki lima (PKL) lebih berhati-hati terhadap tawaran mencurigakan.
"Tidak mudah percaya kepada orang yang datang membawa janji. Kepada para pelaku penipuan, hentikan perbuatan keji ini."
"Jangan cari keuntungan dari keringat rakyat kecil. Semoga segera bertaubat," kata dia.
Selain itu, ia juga menanggung seluruh kerugian Abah Uhen dan memberikan bantuan tambahan untuk melunasi utang cicilan bank.
Abah Uhen pun tampak terharu dan berterima kasih atas bantuan tersebut.
"Uang itu tadinya mau saya setorkan ke bank karena saya banyak cicilan, tapi malah ketipu."
"Setelah cerita ke Pak Bupati, cicilan saya malah dilunasi. Saya sangat berterima kasih."
"Semoga kebaikan Pak Bupati dibalas oleh Allah," ujar Abah Uhen dengan mata berkaca-kaca.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
COD (Cash On Delivery)
Infinix Hot 40i
Kota Lubuklinggau
Provinsi Sumsel
berita viral
TribunJatim.com
Bikin Video Parodi DJ Sound Horeg, Sekjen PAN Eko Patrio Minta Maaf: Gak Maksud Apa-apa |
![]() |
---|
Rektor UGM Ova Emilia Sebut Jokowi Sarjana Muda, Ditantang Rismon Sianipar Tunjukkan Nilai Kuliah |
![]() |
---|
Daftar Kontroversi Bu Guru Harmini selama Mengajar, Merokok di Kelas sampai Ancam Cekik Siswa SD |
![]() |
---|
Warga Pati Bayar Rp14 Ribu untuk Kirim Surat ke KPK, Tuntut Bupati Sudewo Ditetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Diduga Bakar Putri Apriyani Gegara Cekcok Uang Rp32 Juta, Alvian Maulana Dipecat dari Kepolisian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.