Berita Viral
Sujei Tukang Sate Syok Ditusuk Pembeli karena Daging Nyangkut di Gigi, Diamuk karena Kecap Encer
Kasus penusukan terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Korban adalah seorang tukang sate bernama Sujei (33).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus penusukan terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Korban adalah seorang tukang sate bernama Sujei (33).
Sujei ditusuk oleh pembelinya sendiri pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Taman Sari, Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Pugung.
Kapolsek Pugung, Inspektur Dua (Ipda) Alfiyan Almasuri, menjelaskan bahwa insiden ini berawal ketika pelaku berinisial ES (33), warga Dusun Kepayang, Pekon Tanjung Agung, datang ke warung sate Sujei dan memesan makanan.
Setelah menikmati sate, pelaku kembali ke warung dengan kondisi marah.
"Pelaku marah soal kecap yang encer dan tusuk satainya kotor sehingga menyebabkan daging menyangkut di giginya," ungkap Alfiyan saat dihubungi pada Selasa (3/6/2025), melansir dari Kompas.com.
Dalam keadaan emosi, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menyerang Sujei.
Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di leher, tangan kiri, dan dada.
Baca juga: Domi Ditusuk Rekan setelah Tak Beri Kasbon Rp 100.000, Pelaku Marah usai Korban Ngaku Tak Berani
Beruntung, seorang warga yang berada di lokasi segera mendorong pelaku, sehingga Sujei bisa diselamatkan.
“Pelaku saat ini diamankan di Mapolsek Pugung dan kasus terus didalami," kata Alfiyan.
Ia menambahkan bahwa pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.
Sebelumnya, seorang pria bunuh penumpang ojek karena diteriaki saat lawan arus di jalan.
Korban bernama Rivaldo, warga Kota Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.
Sementara pelaku bernama FMG alias Angki.
Baca juga: Sosok Kondektur Bus Damri Ditusuk Pengemudi Pajero, Pelaku Nekat Usai Ditegur Serobot Antrean SPBU
Insiden tersebut terjadi akibat pelaku merasa tersinggung setelah diteriaki korban saat berpapasan di jalan.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminullah, menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula ketika korban menumpang motor ojek menuju Penginapan Gloria pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 02.25 WIT.
Di tengah perjalanan, motor ojek yang ditumpangi korban berpapasan dengan motor pelaku yang melawan arus lalu lintas.
"Tersangka melawan arus lalu lintas kemudian korban sempat meneriaki tersangka dengan teriakan 'Woee' sambil menatap tersangka," kata Aries kepada wartawan pada Selasa (11/2/2025), melansir dari Kompas.com.
Merasa tersinggung, pelaku berbalik arah dan mengejar korban.
Saat itu, korban yang dibonceng tukang ojek bernama Soni dikejar hingga di depan sebuah studio foto.
Di lokasi tersebut, pelaku yang diduga dalam keadaan mabuk mengeluarkan pisau dan menikam korban.
Beruntung, korban berhasil menghindar.
"Tapi tersangka terus mengejar hingga sampai di depan toko Anda, tersangka kembali menyerang korban untuk kedua kalinya yang mengenai pelipis bagian kiri korban," ujarnya.
Pisau yang digunakan pelaku tertancap di pelipis kiri korban dan tidak dapat dicabut.
Setelah kejadian itu, pelaku langsung melarikan diri, sementara korban dilarikan ke RSUD Dobo untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, beberapa saat setelah dirawat, korban meninggal dunia.
Aries menambahkan bahwa setelah menerima laporan, polisi segera melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Ipar Adalah Maut, Pria Sukoharjo Tak Terima Mertua Jodohkan Adik Ipar, Korban Ditusuk 4 Kali
Pada keesokan harinya, pelaku berhasil ditangkap.
"Dapat kami simpulkan bahwa tersangka melakukan tindak pidana dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yakni Primer Pasal 340 KUHPidana, Subsider Pasal 338 KUHPidana, dan Subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana.
Pelaku terancaman hukuman maksimal pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
Berita Lain
Seorang ibu di India tusuk anak kandungnya hingga tewas.
Pelaku bernama Bhimaneni Padmini Rani (59) itu ternyata nekat membunuh anak kandungnya karena sakit hati soal nilai ujian.
Disebutkan, anak remaja bernama Sahiti Shivapriya (17) itu berbohong mengenai nilai ujian.
Insiden maut itu berawal dari korban yang mengaku lulus ujian akhir dengan nilai tinggi, yang mencapai 95 persen, pada program pendidikan pra-kuliah.
Namun, sang ibu yang kemudian menelepon teman putrinya untuk mengonfirmasi hal tersebut justru mendapati bahwa Sahiti gagal di lima mata pelajaran.
Kebohongan itu memicu kemarahan Rani yang merasa dipermalukan, hingga akhirnya nekat mengakhiri nyawa putrinya dengan pisau dapur.
Baca juga: Cekcok Gara-gara Bahas Sengketa Tanah, Sekdes di Jember Ditusuk Pisau Warga
Dalam laporan polisi, wanita berusia 59 tahun itu mengaku sangat malu karena sebelumnya telah membanggakan nilai Sahiti kepada keluarga.
Ia bahkan telah mengeklaim putrinya akan segera berkuliah di Amerika Serikat.
“Kalau mereka tahu kenyataannya, saya pasti akan dipermalukan,” ujar Rani dalam berkas dakwaan.
Setelah membunuh putrinya, Rani mengatakan bahwa dirinya berniat bunuh diri.
Namun, ia berhasil diselamatkan setelah mendapat perawatan medis walaupun sempat mengalami luka-luka.
Karena perbuatannya tersebut, Rani ditangkap polisi dan harus menghadapi sejumlah tuntutan hukum.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Halangi Mobil Ambulans, Pengemudi Innova Ditarik Sopir Suruh Lihat Kondisi Pasien, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Sebut 4000 Siswa Sudah Keracunan MBG, Guntur Romli Minta Program Dievaluasi: Pemerintah Harus Serius |
![]() |
---|
Warga Kadung Percaya Kades untuk Balik Nama Sertifikat Tanah, Uang Rp96 Juta Lenyap Ditipu Eks PNS |
![]() |
---|
Viral Orang Malas Mandi Disebut Tanda Gangguan Jiwa, Benarkah? ini Penjelasan Psikolog |
![]() |
---|
Ditipu Hozizeh, Isqomariyah Malah Dipalak Polwan Rp17,5 Juta Agar Pencabutan Laporan Segera Diproses |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.