Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hikmah Idul Adha

Idul Adha, Ketakwaan dan Birrul Walidain

Tepat 10 Dzulhijjah, pada bulan haji 2025 ini, nama Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS serta Siti Hajar disebut dan diceritakan, diikuti perjuangannya.  

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
HIKMAH IDUL ADHA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam artikel Hikmah Idul Adha 2025 berjudul 'Idul Adha, Ketakwaan dan Birrul Walidain' yang ditayangkan pada Rabu (4/6/2025). 

Oleh: Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur)

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kita bersyukur, bersama-sama kaum muslimin di seluruh dunia memperingati Idul Adha 1446 H dengan melaksanakan salat, menyembelih hewan kurban bersama masyarakat, keluarga dan sanak saudara.

Kita bersyukur karena bisa membersamai kaum muslimin di seluruh dunia dari ujung dunia timur sampai ujung dunia barat, minal masyriqi ilal maghribi meneladani Nabiyullah Ibrahim AS, Nabiyullah Ismail AS, dan Siti Hajar yang mulia.

Semua bertakbir, bertafakkur, menyeru kebesaran nama Allah. Allahu Akbar. Allah Maha Besar.

Pagi ini, seakan-akan seluruh isi Bumi, aliran air di telaga-telaga, di seluruh lautan-lautan dan seluruh angkasa luar bergetar menyeru kebesaran Allah azza wa jalla

Tepat tanggal 10 Dzulhijjah, pada bulan haji 2025 ini, nama Nabiyullah Ibrahim AS, nama Nabiyullah Ismail AS serta Siti Hajar disebut dan diceritakan, bahkan diikuti perjuangannya.  

Dua orang utusan Allah dan seorang ibu yang sangat sabar itu, menjadi tuntunan bagaimana menggenggam ke-Islaman dan keimanan yang kuat di masa sulit.

Nabi Ibrahim juga disebut nabi yang pertama mengajarkan Tauhid. Lahir 3.800 tahun yang lalu di Babylonia, Irak. Kisah hidupnya di masa Raja Namrud yang kejam dan berhasil mempertahankan keimanan kepada Allah menjadi ibrah. 

Nabi Ibrahim dan Kokohnya Iman 

Nabi Ibrahim kecil disembunyikan di gua, oleh Ibu Siti Hajar, karena takut dibunuh Raja Namrud.

Ibrahim besarpun, selamat, namun selalu mendapat perlawanan dan ancaman dari Raja Namrud yang mengaku dirinya Tuhan. Dia kokoh dalam tauhidnya.

Karena keutamaan itu, Allah menjadikannya contoh suri tauladan manusia. Sebagaimana yang telah tertulis di Al Quran Surat Al Mumthahannah ayat 4.

Qad kaana lakum, uswatun hasanatun, fii Ibroohiima walladziina maahu.”

Nabi Ismail AS adalah sosok Nabiyullah, yang dengan keimanannya, ketaatannya kepada Allah SWT dan penghormatannya kepada ayah, rela mengikuti apa yang dititahkan oleh ayahanda sesuai mimpi Nabiyullah Ibrahim. Semua karena Allah untuk melaksanakan perintah Allah. Maka beliau adalah tauladan.

Nabi Ismail AS dan Birrul Walidain 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved