Liburan di Kayutangan Malang? Foto Dengan Baju Khas Malangan Kini Jadi Daya Tarik Wisata

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Setiap lewat di kawasan koridor Kayutangan Heritage Kota Malang, pasti akan menemui sejumlah wisatawan maupun warga yang berfoto dengan baju adat. 

Mereka memanfaatkan momen berkunjung di Kayutangan Heritage dan berfoto dengan baju adat khas Malangan. 

Untuk mengabadikan momen tersebut warga memesan baju adat di Maltedoe (Malang Tempoe Doloe) lokasinya tepat di depan Gereja Kayutangan, Kota Malang. 

Maltedoe menyediakan sejumlah koleksi baju adat seperti malangan, lurik hingga kebaya bunga. 

Owner Maltedoe, Natyaka Cahya Amanggala menceritakan awal membuka usaha persewaan baju adat karena terinspirasi dari event Malang Tempoe Doloe yang berlokasi di Ijen Kota Malang beberapa tahun yang lalu. 

Baca juga: Pengamat Cagar Budaya Minta Renovasi Gedung Parkir Kayutangan Heritage Malang Tak Ubah Nilai Sejarah

"Jadi ide awalnya, dulu terinspirasi dari event Malang Tempoe Doloe (MTD) yang ada di ijen. Kan dulu saat masuk lokasi MTD warga banyak yang mengenakan baju adat, dari situlah inspirasi awal," terang Cahya sapaan akrabnya, Kamis (5/6/2025). 

"Kita buka baru Februari 2025 lalu. Kami ingin membawa tema baju adat itu di Kayutangan Kota Malang bagi warga yang ingin berfoto atau mengabadikan momen dengan baju adat," tambahnya. 

Cahya bilang jika untuk sewa baju adat warga cukup membayar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per jam. 

"Jadi kalau sewa itu perjam, baju adat malangan Rp 50 ribu kalau yang lurik Rp 40 ribu. Baju adat malangan paling banyak peminatnya," katanya. 

Baca juga: Desain Parkir Kayutangan Usung Konsep Heritage: Depan Pertahankan Cagar Budaya, Belakang Bertingkat

Dirinya menjelaskan jika untuk foto, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah fotografer freelance yang ada di Kayutangan. 

"Kita kalau foto kolaborasi dengan para fotografer di sini. Belinya per file," jelasnya. 

Di Maltedoe nantinya juga siap menyambut libur Idul Adha dan libur sekolah bagi wisatawan yang akan mengabadikan momen di Kayutangan. 

"Nah habis ini juga libur Idul Adha dan liburan sekolah. Kami siapkan koleksi baju baru dan promo menarik," tutur Cahya. 

"Ada promo untuk sewa baju adat yang biasanya Rp 50 ribu 30 menit, sekarang Rp 50 ribu bisa satu jam," tambahnya. 

Sementara itu salah satu fotografer yang berkolaborasi dengan Maltedoe yakni Eko Hikmawan mengungkapkan jika dirinya tidak sendiri namun dibantu dengan para fotografer di Kayutangan. 

"Kita sistemnya kolaborasi. Jadi Maltedoe menyediakan baju adat, fotonya ke kita," terang Eko. 

"Saya tidak sendiri, nanti dibantu teman-teman yang lain. Kita siap mulai jam 8 pagi sampai malam di Kayutangan," tambahnya. 

Eko menjelaskan jika warga diberi waktu satu jam untuk berfoto di sekitar Kayutangan Heritage. 

"Jadi satu jam kami yang memotret. Nanti mereka memilih file yang sudah kita pindah di handphone. Per fotonya Rp 5 ribu. Biasanya mereka ada yang beli 10-15 foto," jelasnya. 

Sementara itu salah satu warga yang menggunakan jasa sewa baju adat dan foto yakni Ferisa Mulya Anggraeni mengaku senang bisa mengajak keluarga foto bersama di Kayutangan. 

"Senang sih, tadi sama keluarga foto di sekitar gereja. Kebetulan pengen foto dengan baju adat malangan," terang Ferisa. 

"Tadi agak kesulitan karena ajak anak bayi, tapi bagus dan keren sih," tambahnya