Idul Adha 2025
Gelar Operasi Yustisi, DLH Surabaya masih Temukan Warga Bandel Buang Kotoran Hewan Kurban di Sungai
Gelar operasi yustisi bersama jajaran terkait, DLH Kota Surabaya masih saja menemukan warga yang buang kotoran hewan kurban di sungai.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
"Sanksi denda mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 300 ribu atau kurungan (tipiring) jika denda tidak dibayarkan," jelasnya.
Dedik menambahkan, pengawasan ini akan terus dilakukan hingga masa Idul Adha selesai atau Senin (9/6/2025).
Tim Yustisi juga terus digerakkan untuk melakukan susur sungai, hal ini sebagai upaya pencegahan pencemaran lingkungan di Kota Surabaya.
Tempat pembuangan selaiknya dilakukan pada tempat-tempat yang bukan aliran sungai.
"Tim Yustisi DLH juga siap turun untuk terus mengingatkan masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, sungai di Surabaya harus dijaga kebersihannya karena masih menjadi sumber air bersih Kota Pahlawan.
Dari total kebutuhan pasokan air PAM yang mencapai sekitar 12 ribu liter per detik, hanya sekitar 8 persen air baku yang diambil dari pegunungan (mata air Pasuruan).
Selama ini, BUMD milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini mengambil sebagian besar bahan baku dari aliran Sungai Brantas yang juga mengalir ke Kalimas.
Untuk menjaga kualitas air hasil produksi, PDAM memanfaatkan serangkaian teknologi.
Di antaranya, memperbanyak zat untuk membunuh bakteri dalam air.
Dengan semakin pekat cemaran, maka biaya produksi air bersih pun semakin tinggi sehingga bisa mempengaruhi tarif kepada pelanggan.
DLH Surabaya
Sungai Kalimas
Dedik Irianto
mencuci rumen di sungai
Idul Adha 2025
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Tragedi Eks Ketua RT Dibacok Pemuda di Palembang, Kesal Tak Masuk Panitia Kurban, Pelaku Diamankan |
![]() |
---|
Jumlah Penumpang Terminal Surodakan di Trenggalek Melonjak Saat Momen Idul Adha 2025 |
![]() |
---|
Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar pada Idul Adha 2025 Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Penjelasan Panitia Kurban yang Minta Rp 15.000 ke Penerima Daging, Kini Minta Maaf: Inisiatif Saya |
![]() |
---|
Sosok Muhammad Musofa, Namanya Terukir di Paru-paru Sapi Kurban Tangsel, 'Bukan Goresan Alat' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.