Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Apa Itu Brain Rot? Dampak Main Gadget Berlebihan Bagi Anak-anak hingga Dewasa, Simak Gejalanya

Brain rot merupakan penamaan untuk dampak buruk main gadget untuk otak anak-anak atau pun dewasa.

Editor: Olga Mardianita
Pexels.com/Kaboompics.com
BRAIN ROT - Ilustrasi bermain gadget secara berlebihan yang bisa menimbulkan brain rot. Apa itu brain rot? Simak pula gejalanya di bawah ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Apa itu brain rot yang kerap disinggung di media sosial?

Dua kata tersebut menjadi istilah populer di media sosial dan kerap menjadi bahan diskusi.

Usut punya usut, brain rot merupakan penamaan dari dampak penggunaan gadget berlebihan.

Seperti namanya, dampak tersebut menimpa otak, entah itu anak-anak atau pun dewasa.

Lantas, bagaimana gejala brain rot? Seperti apa cara menghindarinya?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Arti Kata dan Asal-usul Clout, Bagian dari Bahasa Gaul Populer, Ternyata Ada Makna Khususnya

Arti kata brain rot

Meski tidak ditemukan dalam terminologi psikologi resmi, Brain Rot merujuk pada penurunan kemampuan berpikir kritis, daya ingat, dan fungsi eksekutif akibat paparan konten media sosial yang dangkal.

Sayangnya brainrot tak hanya dialami anak-anak melainkan orang dewasa juga.

Dikutip dari laman RS Marzoeki Mahdi, konten seperti prank, tantangan ekstrem, dan video pendek yang hanya berfokus pada sensasi bukan substansi, disebut sebagai pemicu utama fenomena ini.

Paparan konten pendek itu bisa menurunnya daya ingat, kehilangan fokus dan konsentrasi, penurunan kemampuan analisis, tidak berkembangnya kemampuan berpikir kritis dan kompleks, serta ketergantungan pada validasi sosial.

Baca juga: Cari Tahu Arti Kata Stecu yang Lagi Viral TikTok, Ternyata Singkatan, Berasal dari Lagu Faris Adam

Konten yang hanya berorientasi pada hiburan instan membuat otak terbiasa dengan stimulus cepat dan tanpa tantangan berpikir yang mendalam. 

Untuk mencegah dampak negatif Brain Rot, perlu mengatur penggunaan media sosial secara bijak.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1.   Batasi waktu penggunaan media sosial 

Sebaiknya penggunaan media sosial tidak lebih dari 1-1,5 jam sehari.

2.  Pilih konten yang berkualitas 

Konsumsi informasi dari sumber terpercaya dan kurangi konten yang hanya menawarkan hiburan instan.

3.  Melatih keterampilan berpikir kritis 

Coba biasakan membaca artikel, buku dan literasi, mengikuti diskusi mendalam, atau melakukan refleksi terhadap informasi yang diterima.

4.  Tingkatkan interaksi sosial di dunia nyata 

Luangkan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman secara langsung.

Baca juga: Arti Kata Confess dalam Bahasa Gaul, Istilah Kekinian di Kalangan Anak Muda, Viral di TikTok

Gejala brain rot

Jika merasa sulit berkonsentrasi, sering lupa, atau mengalami kecemasan berlebihan akibat media sosial, mungkin saatnya untuk mengurangi konsumsi konten digital dan mencari bantuan profesional.

Brain Rot bukan sekadar tren media sosial, tetapi fenomena nyata yang berdampak pada kesehatan mental dan kognitif.

Misalnya menurunnya daya ingat dan kesulitan dalam pengambilan keputusan, tidak terbiasa menganalisis informasi secara mendalam, mudah stres dan cemas hingga frustasi ketika keinginannya tidak terpenuhi

Serta berkurangnya interaksi sosial yang bermakna karena kurang mampu menyelesaikan konflik dengan komunikasi yang efektif.

 
 

----- 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved