Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

VIRAL TERPOPULER: Eks Ketua DPRD Jatim Sempat Hilang - Pedagang Nangis 16 Sapi Belum Dibayar Kades

Berita viral terpopuler hari ini menyoroti eks ketua DPRD Jatim, Suryani, dan pedagang hewan ternak.

Editor: Olga Mardianita
TribunJatim.com/Yusron Naufal dan Instagram.com/dhemit_is_back01
BERITA VIRAL TERPOPULER: Mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi dilaporkan hilang oleh keluarganya. Sempat dijemput 3 orang - Penjual sapi menangis tagih Kades Mander lunasi 16 ekor sapi seharga Rp290 juta, yang belum dibayar sejak 2024. Kades mengaku kena tipu rekan bisnisnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah berita viral terpopuler hari ini, Senin (9/6/2025).

Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti eks ketua DPRD Jatim, Suryani, dan pedagang hewan ternak.

Pertama, mantan ketua DPRD Jawa Timur sempat dilaporkan hilang setelah dijemput tiga orang.

Kini Kusnadi telah ditemukan di Bangkalan, Madura.

Kedua, wanita di Kabuapten Banyuasin, Sumatera Selatan, membuat surat terbuka untuk Presiden Prabowo.

Dia memiliki hutang berobat Rp362 juta usai wajahnya hancur disiram air keras oleh suami.

Ketiga, pedagang menangis karena 16 ekor sapinya belum dibayar oleh kepala desa.

Pembayaran itu menunggak dari 2024.

Selengkapnya, simak berita viral terpopuler hari ini di bawah ini.

Baca juga: JATIM TERPOPULER: Bocah di Banyuwangi Untung dari Rakit Kostum - Motor Rem Blong Tabrak Bengkel

Baca juga: Cuaca Jatim Senin, 9 Juni 2025: Waspada Adanya Potensi Hujan Sedang hingga Lebat dari BMKG

1. Sempat Dijemput 3 Orang, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Dilaporkan Hilang

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) Kusnadi dilaporkan hilang.

Sebelum dilaporkan hilang, ia sempat dijemput oleh tiga orang.

Keluarga sempat melaporkan kehilangan Kusnadi pada Minggu (8/6/2025).

Mereka melaporkan kabar itu ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo.

Dia dijemput oleh 3 orang di usaha peternakannya di Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, pada Rabu (4/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

 "Dijemput untuk keperluan bisnis," kata Teddy Kusdita, anak Kusnadi saat dikonfirmasi pada Minggu malam.

Berdasarkan keterangan dari pegawai peternakan, kata Teddy, Kusnadi dijemput 3 orang menggunakan mobil.

Baca juga: Anggota DPRD Jatim Periode 2019-2024 Pamitan, Kusnadi Ungkap Kinerja Dewan Selama 5 Tahun

Ketua DPRD Jatim Kusnadi saat ditemui di Surabaya bicara singkat soal penggeledahan KPK
Ketua DPRD Jatim Kusnadi saat ditemui di Surabaya bicara singkat soal penggeledahan KPK (TRIBUNJATIM.COM/Yusron Naufal Putra)

Keluarga khawatir karena Kusnadi sedang dalam perawatan penyakit autoimun dan kanker yang dideritanya.

 "Arahan dokter, Bapak tidak boleh perjalanan jauh apalagi sampai ke luar kota," ujarnya.

Apalagi, Kusnadi sampai saat ini tidak bisa dihubungi. Ditelepon tidak diangkat dan pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.

"Minggu pagi tadi ponselnya sudah tidak aktif," jelasnya.

Teddy mengaku curiga karena sejak tidak lagi aktif menjadi legislator, Kusnadi selalu menjawab telepon dari anak-anaknya.

"Bahkan kalau sedang mengendarai motor, bapak selalu menepi untuk menjawab telepon anaknya," terang Teddy.

Baca selengkapnya

2. Surat Suryani untuk Presiden usai Wajah Hancur Disiram Air Keras Suami, Terlilit Utang Rp362 Juta

Suryani mengirim surat khusus kepada Presiden Prabowo setelah nasibnya disiram air keras dan terlilit utang tak lagi bisa dihindari.

Suryani, ibu rumah tangga yang pernah disiram air keras oleh suaminya.

Usai disiram air keras, Suryani kini terlilit utang hingga Rp 362 juta.

Ia adalah seorang ibu rumah tangga asal Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Terbaru penasihat hukum Suryani melayangkan permohonan penghapusan utang di rumah sakit.

Permohonan tersebut dikirimkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Kementerian Kesehatan, Gubernur Sumsel, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, dan pihak RSUP Muhammad Hoesin.

Suryani (30) masih memiliki utang sebanyak Rp 362 juta yang harus dibayarkan selama perawatannya di Rumah Sakit Umum Muhammad Hoesin Palembang, pasca menjadi korban penyiraman air keras hingga membuat tubuhnya mengalami cacat.

Pernyataan tersebut disampaikan penasihat hukum korban, Sapriadi Syamsudin dari Yayasan LBH Ganta Keadilan Sriwijaya lewat keterangan video yang diterima Sripoku.com dan Tribunsumsel.com.

Baca juga: Geram Dihujat, Putri Anne Blak-blakan Ngaku Nyembah Batu, Mental Mantan Istri Arya Saloka Disoroti

AIR KERAS -- Suryani saat memegang fotonya sebelum disiram air keras oleh suaminya sendiri, Senin (3/6/2025). Pilu Suryani menanggung utang Rp 362 juta usai disiram air keras .
AIR KERAS -- Suryani saat memegang fotonya sebelum disiram air keras oleh suaminya sendiri, Senin (3/6/2025). Pilu Suryani menanggung utang Rp 362 juta usai disiram air keras . (Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan)

"Hari ini kami sampaikan surat permohonan penghapusan utang, kami kirimkan ke pak Presiden, Gubernur Sumsel, Kemenkes dan Dinas kesehatan Provinsi Sumsel," ujar Sapriadi, Kamis (5/6/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Bangkapos.com, Minggu (8/6/2025).

Menurut Sapriadi kliennya termasuk kategori fakir miskin karena pasca kejadian ini Suryani tak bisa melakukan aktivitas dengan normal.

Sedangkan dia harus membayar utang ratusan juta ke rumah sakit.

Sebagaimana Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

"Pasal 34 ayat 1 juga menjelaskan negara menjamin hak kesehatan bagi semua warga negara, termasuk masyarakat miskin. Jaminan kesehatan diakui sebagai hak asasi manusia yang harus dipenuhi oleh negara," katanya.

Baca selengkapnya

3. Tangis Pedagang 16 Ekor Sapinya Belum Dibayar dari Tahun 2024, Tagih Kades Lunasi Rp290 Juta

Pedagang hewan ternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) menangis karena menagih pembayaran ke seorang kepala desa (kades).

Adapun kades tersebut belum membayar Rp290 juta dan baru memberi uang muka Rp20 juta.

Video yang memperlihatkan curhatannya itu pun kini menjadi viral.

Diketahui, pria dalam video viral terlibat bisnis dengan Kades Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, bernama Edo Saefudin pada 2024.

Diduga, Kades Edo baru membayarkan uang muka sebesar Rp20 juta untuk pembelian 16 ekor sapi.

Pria tersebut mengaku, sang Kades belum melunasi pembayarannya hingga sampai saat ini.

Video ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @dhemit_is_back01 pada Kamis (4/6/2025).

Unggahan tersebut juga disertai foto surat pernyataan dari Kades Edo yang akan membayar pembelian sapi 16 ekor seharga Rp290 juta.

Baca juga: Pengembang 5 Tahun Buron Kini Ditangkap, Tipu 430 Orang sampai Rugi Rp7,5 M, Modus Rumah Syariah

SAPI BELUM LUNAS - Penjual sapi menangis tagih Kades Mander lunasi 16 ekor sapi seharga Rp290 juta, yang belum dibayar sejak 2024. Kades mengaku kena tipu rekan bisnisnya.
SAPI BELUM LUNAS - Penjual sapi menangis tagih Kades Mander lunasi 16 ekor sapi seharga Rp290 juta, yang belum dibayar sejak 2024. Kades mengaku kena tipu rekan bisnisnya. (Instagram/dhemit_is_back01)

Kades Edo berjanji pembayaran akan dilunasi pada akhir bulan Agustus 2024 dengan jaminan surat tanah berupa AJB dan bangunan seluas 950 M2.

Dalam surat yang ditandatangani di atas materai pada 16 Juni 2024 TERSEBUT, Kades Edo juga siap atas konsekuensinya.

Ia mempersilakan pedagang yang bersangkutan untuk menjual rumahnya, apabila pembayaran tersebut tidak dia lunasi.

Setelah video tersebut viral, Perangkat Desa Mander membenarkan terkait persoalan sang Kades yang diduga belum melunasi pembayaran sapi.

Hal ini diungkapkan oleh Staf Desa Mander bernama Hedi.

"Saya hanya tahu secara garis kecil, bahwa memang benar Pak Kades sedang menghadapi persoalan pembelian sapi," ujarnya, dilansir dari Tribun Banten.

Baca selengkapnya

----- 

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved