Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

1 Desa Banjir Daging Kurban Hasil Iuran Warga, Bisa Sembelih Ratusan: Bayi Baru Lahir Juga Dapat

Ratusan hewan kurban tersebut didapat dari iuran warga selama setahun, disesuaikan dengan pekerjaannya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/tvOneNews
BANJIR DAGING KURBAN - Daging dari ratusan hewan kurban yang disembelih warga Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, Jumat (6/6/2025). 

"Karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapatkan daging," tutur Tarmin dalam video, Minggu (8/6/2025).

Setelah itu, Tarmin akhirnya mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.

Ketiga sapi ini didapat dari pemberian orang dan hasil patungan dari dirinya dengan keluarganya.

"Orang tersebut (pemberi sapi) tidak mau disebut namanya, pemberi disebut hamba Allah yang memberikan kepada kami," ungkap Tarmin.

Namun, orang-orang yang memberikan sapi tidak memberikan uang untuk biaya operasional pemotongan dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban.

"Untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan menetel-netel sapi itu, makannya teman-teman, karena satu hari full."

"Jadi kami dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15.000," ungkap Tarmin.

Baca juga: Pensiunan Guru Buka Kursus Bahasa Jepang, Ikhlas Meski Dibayar Rp5 Ribu: Saya Tidak Cari Viral

Tarmin menyampaikan, biaya Rp15.000 ini tidak diminta ke seluruh orang yang mendapatkan daging kurban.

Ia menegaskan bahwa panitia hanya mendapatkan hewan kurban dan tidak menerima bantuan berupa uang untuk proses pemotongan.

"Kami mendapatkan sapi tidak mendapatkan bantuan uang, hanya mendapatkan sapi karena tujuannya beliau, hamba Allah hanya memberikan bantuan agar teman-teman kami memakan daging," ungkapnya.

Meski begitu, Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp15.000.

"Jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin kepada aparatur daerah setempat, dari tingkat RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota," ungkapnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Kompol Sukadi menjelaskan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara musyawarah.

"Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah," tutur Kompol Sukadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved