Kedai Baswara Pare Kediri, Kafe Unik di Kampung Inggris Tawarkan Pengalaman Ngopi Sambil Melukis
Ketika Anda melangkah masuk ke Kedai Baswara, suasana hangat langsung menyambut dari setiap sudut ruangannya. Aroma kopi yang baru diseduh berpadu den
Penulis: Isya Anshori | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Ketika Anda melangkah masuk ke Kedai Baswara, suasana hangat langsung menyambut dari setiap sudut ruangannya. Aroma kopi yang baru diseduh berpadu dengan wangi khas cat air dan kertas lukis yang menguar pelan di udara.
Tembok-temboknya bukan hanya sekadar pembatas ruang, tapi kanvas-kanvas penuh warna dari para pengunjung yang pernah menuangkan perasaan mereka di sana.
Kedai Baswara Pare bukan sekadar tempat ngopi biasa. Terletak di Jalan Glagah Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur, kafe ini menjadi pelarian artistik di tengah hiruk-pikuk Kampung Inggris.
Di sini, setiap pengunjung bebas menumpahkan isi hati, ide, atau bahkan keresahan mereka dalam bentuk lukisan, tanpa harus membawa alat-alat sendiri.
Setiap meja kayu di kedai ini tampak sederhana, namun terselip kuas-kuas kecil dan cat air yang siap digunakan. Ada kertas lukis berukuran A4 yang disediakan seharga Rp 7.000 sudah termasuk alat dan media lukis yang bisa dipakai sepuasnya.
Tak heran jika sebagian besar dinding kedai kini telah dipenuhi oleh lukisan-lukisan penuh cerita. Ada gambar pemandangan, hewan, tokoh imajinatif, hingga goresan kata-kata galau.
Baca juga: Mengenal Kafe Unik di Kota Malang Bernama Gedong Ijen, Ada Bunker Peninggalan Belanda di Bawahnya
Sukma Maulana, pemuda 21 tahun yang menjadi pemilik sekaligus penggagas konsep unik ini, mengatakan bahwa semua berawal dari rasa putus asa.
"Dulu ini cuma kafe biasa, hampir tutup. Aku mikir gimana caranya biar bisa bertahan. Lalu aku baca buku Purple Cow dari Seth Godin," kata Sukma saat ditemui, Rabu (11/6/2025).
Buku itu membuka matanya, dimana sebuah bisnis harus punya daya beda, harus menjadi sapi ungu di tengah padang rumput yang penuh sapi biasa. Tapi, menurut Sukma, itu belum cukup.
"Ada tiga kunci biar ramai, yaitu kualitas, keunikan, dan perhatian publik. Kalau salah satu kurang, ya susah bertahan," jelasnya.
Kini Kedai Baswara sudah berumur dua tahun. Dari awalnya hanya dikelola tiga orang, kini sudah ada sepuluh karyawan yang melayani ratusan pengunjung setiap minggunya. Pendapatan per hari bahkan bisa mencapai Rp 2 juta, dengan harga menu yang tetap terjangkau, mulai Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
Baca juga: Padukan Tempat Nongkrong dan Wisata Surabaya, Kafe Halaman 78 dengan View Pinggir Sungai Kalimas
Menunya sederhana tapi menggugah selera, mulai dari kopi, aneka snack, dan yang paling diminati adalah es potong yang dilapisi roti. Rasanya klasik, seperti nostalgia masa kecil, cocok dinikmati sambil menunggu cat lukisan mengering di meja.
Yang membuat tempat ini terasa sangat personal adalah kisah-kisah yang tertinggal di balik setiap lukisan.
"Pernah ada perempuan datang malam-malam, mukanya kelihatan habis nangis. Dia pesan kopi, lalu melukis sampai jam 11 malam. Mungkin dia ke sini sekalian curhat lewat lukisannya," cerita Sukma.
Kedai Baswara
Kampung Inggris
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Berita Kediri Terkini
kafe di Kediri
kafe di Pare Kediri
kafe unik di Kampung Inggris
| Rumah di Pare Kediri Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik di Kamar, Kerugian Capai Rp70 Juta |
|
|---|
| Balita di Mojowarno Jombang Hilang Diduga Tercebur di Sungai saat Dititipkan ke Kakak |
|
|---|
| Bupati Mojokerto Gus Barra Masifkan Program Bedah Rumah, Entaskan Rumah Tak Layak Huni |
|
|---|
| Dana Transfer dan DBHCHT Dipangkas Rp 341 Miliar, Pemkab Jember Siapkan Penyesuaian |
|
|---|
| Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan, Keluarga: Pemberani Sejak Kecil |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kedai-Baswara-Pare-Kafe-Unik-di-Kampung-Inggris-Tawarkan-Pengalaman-Ngopi-Sambil-Meluk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.