Berita Viral
Pantas Motor Vario Tak Dikembalikan, Aksi Calon Mertua Bikin Wanita Kesal, Berubah Jadi Rp 5 Juta
Motor Honda Vario milik seorang wanita berinisial PAN (24) itu ternyata digelapkan oleh calon mertuanya berinisial ES (49).
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Aksi calon mertua bikin wanita ini jengkel setelah motornya ditukar.
Motor Honda Vario milik seorang wanita berinisial PAN (24) itu ternyata digelapkan oleh calon mertuanya berinisial ES (49).
Kini, Personel Unit Reskrim Polsek Pagerwojo menangkap ES, laki-laki warga Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo.
Ia ditangkap setelah diduga menggelapkan motor calon menantunya.
Baca juga: Gaji Cuma Rp 6,9 Juta, Pria Ditolak Calon Mertua saat Lamaran, Si Wanita: Apakah Bisa Tetap Bersama?

Dengan modus dipinjam, ES malah menggadaikan sepeda motor jenis Honda Vario itu senilai Rp 5 juta.
Menurut Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, korbannya adalah PAN (24), perempuan asal Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol.
“PAN ini bertunangan dengan SD, anak tiri tersangka. Jadi bisa dibilang korban ini calon menantu,” ujar Nanang, mewakili Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi.
Nanang memaparkan, sekitar September 2024 ES menukar sepeda motor SD dengan sepeda motor PAN.
Baca juga: Penyesalan Menantu Selingkuh dengan Eks Suami, Terbongkar Usai Mertua Minta Tes DNA, Nasib Diusir?
Kepada PAN, ES mengaku meminjam sepeda motornya untuk sementara waktu.
Tanpa curiga PAN menurut saja saat sepeda motornya ditukar dengan milik ES yang lebih jelek.
“Korban sempat kerja di Malang. Dia baru menanyakan sepeda motornya itu pada Bulan Februari lalu,” sambung Nanang.
Baca juga: Nasib Istri Perselingkuhannya Ketahuan Usai Diminta Mertua Tes DNA, Curiga Anak Tak Mirip Ayahnya
ES kala itu menjelaskan, sepeda motor PAN dipakai oleh ayah tirinya dan belum dikembalikan.
Karena merasa sudah terlalu lama, PAN mendatangi ES untuk menanyakan keberadaan sepeda motornya.
Berulang kali ditagih, ES selalu menjanjikan sepeda motor itu akan segera dikembalikan.
Baca juga: Wahyu Ngaku Polisi Demi Nikahi Siti dan Utang Mertua Rp 10 Juta, Video di Warkop Bongkar Kebohongan
“Tersangka ini tidak benar-benar mengembalikan sepeda motor milik korban. Dia hanya selalu berjanji setiap kali ditanya,” jelas Nanang.
PAN yang jengah dengan jawaban ES lalu membuat laporan ke Polsek Pagerwojo pada Senin (2/6/2025).
Polisi segera melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan alat bukti.
Baca juga: Festival Balon Udara di Tulungagung Berlangsung Meriah, Warga Sampai Lewat Pematang Sawah ke Lokasi
Saat itu ES yang akan dimintai keterangan tidak ada di rumahnya.
Hingga pada Selasa (3/6/2025) personel Satreskrim Polsek Pagerwojo mendapat informasi keberadaan ES yang pulang ke Dusun Gading, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo.
Polisi segera menangkapnya dan dibawa ke Polsek Pagerwojo untuk dimintai keterangan.
Kepada penyidik, ES mengaku sudah menggadaikan sepeda motor PAN ke wilayah Kabupaten Kediri seharga Rp 5 juta.
“Berdasar pengakuan ES, kami sudah menyita sepeda motor milik PAN yang digadaikan di Kediri,” ungkap Nanang.
Setelah menjalani rangkaian penyidikan, penyidik menaikkan status ES menjadi tersangka.
Dia dijerat dengan pasal 372 dan 374 KUHPidana tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman 5 tahun pidana penjara.
Saat ini ES ditahan di tahanan Polsek Pagerwojo selama proses hukum, sebelum perkaranya dilimpahkan ke Kejaksaan.
Sementara itu,aksi calon menantu dan calon mertua juga pernah viral di Jember, Jawa Timur.
Kisah cinta terhalang restu berakhir aksi keji di Jember viral di media sosial.
Anak kandung dan calon menantu membunuh ibu di Jember.
Jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Keting, Kecamatan Jombang, Senin (13/11/2023).
Penemuan jasad korban sempat menggegerkan warga setempat.
Korban bernama Hasiya (60).
Korban merupakan warga Dusun Krajan 1, Desa Kencong.
Baca juga: Motif Sebenarnya Guru SD Bunuh Diri Sekeluarga di Malang, Polisi Cari 1 Benda ini Demi Perkuat Bukti
Ia dibunuh oleh anak kandung berinisial NH, calon menantunya SA, dan AW, teman pelaku SA.
Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jember berhasil menangkap tiga pelaku tersebut pada Rabu (13/12/2023).
“Otak pelaku pembunuhan ini adalah SA, calon menantu korban,” kata Kapolres Jember AKBP Moh Nurhidayat saat konferensi pers, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Berawal dari cinta tak direstui
Menurut dia, saat itu tersangka SA berencana memberikan pelajaran dengan menganiaya korban.
Sebab, korban tidak merestui hubungan anaknya dengan SA sehingga merasa sakit hati.
Saat itu, tersangka SA menghubungi AW yang merupakan temannya untuk meminta bantuan melaksanakan rencananya tersebut.

Setelah itu, ketiga pelaku tersebut menyusun rencana untuk melancarkan aksinya.
Yakni, tersangka AW menjemput korban di rumahnya untuk diajak jalan-jalan.
"Saat AW membonceng korban keluar, SA dan NH ikut membuntutinya, tanpa diketahui oleh korban,” jelas dia.
Kemudian, ketika sudah tiba di lokasi kejadian, tersangka SA mengeluarkan pisau yang dibawa dan langsung menusuk korban.
“Karena korban sempat melawan, anak korban dan juga temannya membantu SA dengan cara memegangi kedua tangan korban,” papar dia.
Akibatnya, pelaku meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca juga: Anak Ancam Bunuh Ibu Jika Tak Dituruti Sewa PSK, Dokter Jijik Kuak Kecanduan Si Pasien: Lakukan Dosa
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338, Pasal 339, dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan di pinggir sungai pada Senin (13/11/2023).
Mayat tanpa identitas itu ditemukan tergeletak di pinggir sungai Dusun Krajan.
Terdapat luka diduga akibat benda tajam di bagian lehernya.
Sementara itu, seorang dokter mengungkap kisah anak yang kecanduan film dewasa.
Si anak yang merupakan laki-laki bahkan mengancam membunuh ibunya demi nafsu.
Itu terjadi saat pria tersebut ingin sewa PSK, sementara ia menganggur.
Jadi ia terus meminta uang kepada ibunya.
Dokter yang berbagai kisah berdasarkan pengalamannya selama bekerja di sebuah rumah sakit Malaysia itu bernama Dr Shazwanie Azeera Soberi.
Kala itu, dia sedang bekerja di unit gawat darurat dan ada seorang wanita membawa kakak laki-lakinya ke rumah sakit.
Baca juga: Diejek Sering Ngutang, Tukang Serut Kayu Bunuh Mantan Pacar di Apartemen, Cukur Rambut Kelabui CCTV
Rupanya pria itu dibawa ke rumah sakit karena ditangkap oleh masyarakat karena menyerang seorang gadis kecil di pasar malam.
“Dia menyerang gadis kecil itu, dia menginginkan gadis itu. Orang-orang lalu mengerumuninya dan menahannya,” kata Dr Shazwanie melalui video yang dibagikan di media sosial.
Mengenai riwayat pasien, kata dr Shazwanie, adik pasien menginformasikan bahwa kakaknya seorang pengangguran dan tinggal serumah dengan mendiang ibunya.
Wanita itu mengungkapkan bahwa kakak laki-lakinya memiliki kecanduan seksual dan sering menonton film porno di rumah.
"Dia pengangguran dan hanya menonton film porno. Ketika ibu masih hidup, dia memuaskan diri dengan menyewa PSK. Dia berlangganan sejak masa sekolah".
“Sepanjang hari dia hanya mengunjungi situs pornografi,” ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle.
Dr Shazwanie mengatakan, keadaan yang dialami pemuda tersebut menyebabkan kecanduan yang tidak terkendali dan merugikan diri sendiri.
Pria tersebut terakhir menyewa PSK ketika ibunya masih hidup.
“Dia selalu meminta uang kepada ibunya untuk menyewa PSK. Ibunya terpaksa memberikan uang karena dia mengancam akan membunuhnya".
“Jadi ibunya takut dan terpaksa kasih uang. Sampai ibunya meninggal, barulah dia tidak bisa menyewa PSK lagi'.
Menurut dr Shazwanie, pria itu juga menceritakan secara detail apa yang dilakukan terhadap PSK.
Pria itu juga menceritakan secara detail apa yang dilakukan terhadap PSK.
“Ini sangat menjijikkan. Pada hari itu, dia menceritakan secara gamblang, membuat situasinya tidak dapat dikendalikan,” katanya.
Akibat kecanduan tersebut, pemuda itu dirawat di bangsal psikiatri untuk mendapatkan perawatan.
“Ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukan hal itu, yakni karena Allah melarang melakukan perbuatan zina".
“Melakukan dosa itu asyik banget sampai terombang-ambing, menurutku melakukan hal itu bukan hanya dosa, tapi juga tidak baik".
Dr Shazwanie menegaskan dirinya tidak ingin menghukum pasien, melainkan menumbuhkan kesadaran akan risiko dan kerugian dari kecanduan seks bebas.
Agar terhindar dari kecanduan tersebut, beliau berpesan kepada masyarakat untuk berbuat baik dan mencegah melakukan keburukan.
“Teruslah berbuat baik dan hindari melakukan hal-hal yang aneh-aneh. Saya bukan hakim terhadap pasien yang berbuat dosa".
“Semoga Tuhan melindungi kita dari hal-hal yang merugikan. Amin,” ucapnya lagi di TikTok.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Oknum ASN Kabur Hanya Pakai CD saat Digerebek, Gelap-gelapan dengan Selingkuhan di Ladang |
![]() |
---|
Caleg Gagal Ketakutan usai Tuntut Guru Ngaji Zuhdi Rp 25 Juta, Bakal Selidiki Sosok yang Memviralkan |
![]() |
---|
Nelangsa Kakek Jaung Sebatang Kara di Gubuk Kumuh, Anaknya Relatif Mapan: Jarang Datang |
![]() |
---|
Sosok Kakek Jiang Ceraikan Istri karena Kepincut AI, Anak Pasrah Tak Bisa Sadarkan |
![]() |
---|
Fakta Oknum Dokter Gigi Berduaan dengan Berondong di Kamar Kos, Suami Curiga Sering Pamit Dinas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.