Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Festival Balon Udara di Tulungagung Berlangsung Meriah, Warga Sampai Lewat Pematang Sawah ke Lokasi

Festival Balon Udara di Tulungagung berlangsung meriah, warga sampai lewat pematang sawah untuk ke lokasi, karena jalan utama penuh sesak penonton.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
FESTIVAL BALON UDARA - Sejumlah balon udara terbang dengan cara diikat dalam acara "Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025" di Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (8/6/2025). Festival ini untuk mewadahi kebiasaan menerbangkan balon udara liar yang membahayakan penerbangan, risiko memicu kebakaran dan pemadaman listrik dalam skala luas. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Festival Balon Udara yang diberi tajuk "Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025" di Lapangan Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Tulungagung, Minggu (8/6/2025) pagi berlangsung sangat meriah.

Di luar perkiraan, antusiasme masyarakat sangat tinggi, hingga berdesak-desakan menuju ke lokasi acara.

Acara ini diinisiasi Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, untuk mencegah penerbangan balon udara liar. 

Banyak pula di antara warga yang lewat pematang sawah untuk menuju lokasi, karena jalan utama penuh sesak penonton. 

AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan, jumlah penonton ini jauh melebihi perkiraan awal 1.000 sampai 2.000 orang saja.

“Kami targetkan sekitar 1.000 sampai 2.000, sementara yang hadir kami perkirakan sampai 10.000 orang,” ujarnya. 

Festival pertama ini diikuti 18 peserta dari Tulungagung, satu peserta dari Trenggalek, dan 20 peserta dari Wonosobo, Jawa Tengah. 

AKBP Muhammad Taat Resdi menambahkan, kegiatan ini untuk memfasilitasi dan menyalurkan tradisi melepaskan balon udara yang membahayakan.

Balon yang ikut festival ini semuanya diterbangkan dan diikat, sehingga tidak terbang bebas dan membahayakan. 

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penerbang Balon Udara Tanpa Awak Yang Jatuh dan Lukai Orang di Kori Ponorogo

“Yang punya hobi menerbangkan balon, silakan membuat sebagus mungkin. Kita terbangkan dengan cara diikat,” tambah AKBP Muhammad Taat Resdi.

Festival ini mengajarkan cara baru menerbangkan balon udara secara bertanggung jawab. 

Tradisi yang sebelumnya membahayakan, kini bisa memberi manfaat yang lebih luas.

AKBP Muhammad Taat Resdi mencontohkan, festival ini bisa menggerakkan 250 UMKM sehingga secara langsung menggerakkan ekonomi warga. 

“Sebelumnya hanya ada 30 UMKM yang mendaftar, kemudian berkembang hingga totalnya menjadi 250 UMKM,” tegas AKBP Muhammad Taat Resdi

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved