Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KH Taufik Hasyim Meninggal Dunia

5 Fakta Kecelakaan Wakil Ketua PWNU Jatim KH Taufik Hasyim, Pesan Terakhir Ingatkan soal Pengabdian

Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Taufik Hasyim dan istrinya yakni Nyai Amirotul Mawaddah meninggal dunia. Berikut fakta-fakta kecelakaannya.

KOLASE Dok. ISTIMEWA/Tribun Jatim
KECELAKAAN MAUT - Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Taufik Hasyim (kiri) dan istrinya yakni Nyai Amirotul Mawaddah meninggal dunia Sabtu (14/6/2025) akibat kecelakaan tunggal di Tol Pasuruan-Probolinggo. Mobil yang mereka tumpangi ringsek parah (kanan). 

TRIBUNJATIM.COM - Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Taufik Hasyim dan istrinya yakni Nyai Amirotul Mawaddah meninggal dunia Sabtu (14/6/2025), pukul 02.00 WIB dini Hari.

Keduanya terlibat kecelakaan tunggal di Tol Pasuruan-Probolinggo KM 835.600. 

Mobil Toyota Zenix dengan nopol N 1086 EL yang ditumpangi KH Taufik Hasyim dan istri menghantam bodi belakang truk Mitsubishi Truck dengan nomor polisi DK 8348 CT.

Berikut fakta-fakta kecelakaan mobil yang tewaskan KH Taufik Hasyim dan istri.

Baca juga: Hartiningsih Roboh Dengar Wakil Ketua PWNU Jatim KH Taufik Hasyim dan Istri Wafat: Saking Baiknya

1. Penyebab Kecelakaan

Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Hendrix Kusuma Wardhana, mengungkapkan kecelakaan terjadi diduga disebabkan pengemudi mobil Toyota Innova Zenix mengalami micro sleep.

"Kecelakaan ini terjadi di lajur lambat tol Pasuruan-Probolinggo, dan akibatnya dua orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan satu orang luka ringan," kata AKBP Hendrix Kusuma Wardhana.

Dua korban meninggal dunia adalah Taufik, 43 tahun, dan Amiratul Mawaddah, 29 tahun. 

2. Anak korban dirawat di RS

Sementara itu, pengemudi Toyota Innova Zenix, Moh Sholehoddin, 26 tahun, mengalami luka berat.

Serta penumpang yang dirawat lainnya, yakni Siti Sulaiha (21) warga Kabupaten Pamekasan dan dua anak dari korban, Muhammad Ali (4) serta Moh Syakir (7).

RINGSEK PARAH - Kondisi kendaraan yang ditumpangi Ketua PCNU Pamekasan dan istrinya usai mengalami kecelakaan di Tol Paspro, Sabtu (14/6/2025) dinihari. Akibat kecelakaan itu Ketua PCNU Pamekasan dan istrinya meninggal dunia.
RINGSEK PARAH - Kondisi kendaraan yang ditumpangi Ketua PCNU Pamekasan dan istrinya usai mengalami kecelakaan di Tol Paspro, Sabtu (14/6/2025) dinihari. Akibat kecelakaan itu Ketua PCNU Pamekasan dan istrinya meninggal dunia. (istimewa)

3. Keluarga mohon barokah salat gaib

Perwakilan keluarga almarhum di Pamekasan, H Moh Muddatstsir Badruddin mengatakan, jenazah korban akan dikebumikan pukul 14.00 WIB-15.00 WIB di Pondok Pesantren Miftahul Pondok Pesantren Miftahul (PPMU) Kaliglagah Sumber Baru, Kabupaten Jember hari ini.

Dia mewakili keluarga besar PPMU Panyeppen, Kecamatan Palengaan, Pamekasan dan Pembina PPMU Panyeppen memohonkan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak atas segala kesalahan dan kekhilafan kedua almarhum dan almarhumah, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Di samping itu, pihaknya mohon barokah salat gaib, Yasin Tabarok seikhlasnya kepada para Masyaikh alumni, simpatisan, kerabat dan sahabat kedua almarhum dan almarhumah.

"Semoga almarhum dan almarhumah tercatat sebagai salah satu syuhada' akhirat, dan semoga keluarga yang ditinggal sabar, tabah, ikhlas dan tawakkal serta dapat melanjutkan perjuangan selanjutnya," doanya.

Baca juga: Sosok KH Taufik Hasyim, Pernah Selesaikan Polemik Maraknya Ujaran Kebencian pada Ulama NU di Madura

4. Pesan terakhir

Sebelum meninggal, Kiai Taufik memberikan petuah kepada semua pengurus 13 PAC ISNU se-Kabupaten Pamekasan usai dilantik.

Dia meminta semua pengurus ISNU se-Kabupaten Pamekasan agar semangat mengabdi pada NU dan tidak tidur meninggalkan ISNU.

Pesan dia, para sarjana NU yang sudah dilantik menjadi pengurus ISNU juga harus berpegang teguh pada ilmu dan moral.

"Saya harap pengurus ISNU di 13 PAC se-Pamekasan ini bisa menghidupkan nuansa kesarjanaan dan keilmuan di tengah masyarakat," pesan Kiai Taufik sewaktu sambutan.

Wakil Ketua PWNU Jatim sekaligus Ketua PCNU Pamekasan itu juga menginginkan pengurus ISNU se-Kabupaten Pamekasan bisa membangun peradaban keIslaman di masing-masing kecamatan.

Di sisi lain, misi Rahmatan lil 'Alamin yakni Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta, diminta wajib dipegang teguh oleh seluruh pengurus ISNU se-Pamekasan.

"Misi peradaban dan misi membangun moral juga harus betul-betul dibawa oleh ISNU di setiap kecamatan," pintanya.

TAKZIAH - Ribuan warga bertakziah di kediaman KH Taufik Hasyim dan Bu Nyai Amiroh di Ponpes Miftahul Ulum, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Sabtu (14/6/2025). Kedua tokoh agama tersebut, meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Pasuruan-Probolinggo Jawa Timur.
TAKZIAH - Ribuan warga bertakziah di kediaman KH Taufik Hasyim dan Bu Nyai Amiroh di Ponpes Miftahul Ulum, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Sabtu (14/6/2025). Kedua tokoh agama tersebut, meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Pasuruan-Probolinggo Jawa Timur. (Tribun Jatim Network/Imam Nawawi)

5. Sosok Kiai Taufik Dikenal pemberani

Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali mengatakan, Kiai Taufik merupakan darah muda dalam kepemimpinan NU.

Selain itu, kiai Kharismatik itu dikenal sangat idealis, progresif, patriotik dan pemberani.

Termasuk di antaranya berani berkorban harta untuk kepentingan perjuangan NU.

"Maaf bukannya kurang iman kepada Allah, tapi mengingat beliau, air mata saya terus menerus mengalir," kenangnya.

Memasuki 2021, Firman mengenang puncak perjuangan bersama Kiai Taufik saat marak polemik aktivitas caci maki terhadap NU dan ulama NU di Madura.

Atas dasar polemik itulah, Firman mengaku diajak rembuk oleh Kiai Taufik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kemudian saya lanjut rembuk dengan Abuya RKH Qusyairi Zaini Sumenep, yang kesimpulannya kami orang-orang NU yang teraniaya mengorganisir diri dalam sebuah organisasi milisi bernama Nahdliyin Bergerak (NABRAK)," ceritanya.

Firman menilai pengorbanan Kiai Taufik dalam mendirikan NABRAK sangat luar biasa, baik dari segi waktu maupun materi. 

Sebagai sesepuh, Kiai Taufiq selalu memantau perkembangan NABRAK dari detik ke detik.

"Kader-kader NU yang berjiwa patriotik dan urat takutnya sudah putus waktu itu dikumpulkan dan dimobilisir ke dalam milisi baru bikinan generasi Madura moderat tersebut," ungkap Firman.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Wakil Ketua PWNU Jatim KH Taufik Hasyim dan Istri di Tol Pasuruan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved