Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KH Taufik Hasyim Meninggal Dunia

Hartiningsih Roboh Dengar Wakil Ketua PWNU Jatim KH Taufik Hasyim dan Istri Wafat: Saking Baiknya

Hartiningsih langsung roboh dengar Wakil Ketua PWNU Jatim KH Taufik Hasyim dan istri meninggal dunia: Saking baiknya beliau.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Imam Nawawi
TAKZIAH - Ribuan warga bertakziah di kediaman KH Taufik Hasyim dan Bu Nyai Amiroh di Ponpes Miftahul Ulum, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur, Sabtu (14/6/2025). Kedua tokoh agama tersebut, meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Pasuruan-Probolinggo Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim bersama istrinya, Amiroh Mawaddah meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (14/6/2025).

Jenazah KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah dimakamkan di Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur.

Pasangan suami istri tersebut merupakan tokoh masyarakat kawasan Jember barat.

Keduanya merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum, Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru.

Kebersamaan pasangan tokoh agama ini berlangsung hingga di liang lahat, sebab kuburan mereka saling berdekatan di satu lokasi pemakaman ponpes.

Tampak ribuan warga bertakziah ke rumah duka KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah.

Mereka berbondong-bondong menyaksikan proses kiai dan bu nyai dikebumikan.

Sementara di luar pondok pesantren, beberapa karangan bunga ucapan dukacita mulai berdatangan.

Pantauan di lapangan, karangan bunga tersebut dari Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dan Direktur Utama PT Madani Insan Cemerlang, Mohammad Romli.

Ucapan dukacita tersebut diberikan, mengingat KH Taufik Hasyim merupakan Ketua PCNU Pamekasan, juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca juga: Sosok KH Taufik Hasyim, Pernah Selesaikan Polemik Maraknya Ujaran Kebencian pada Ulama NU di Madura

"Tidak ada yang nyangka, warga sini. Soalnya tiga hari lalu masih mengisi ceramah," ujar Hartiningsih, warga di lingkungan Ponpes Miftahul Ulum.

Dia mengatakan, KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah mengalami kecelakaan tragis ketika dalam perjalanan pulang dari kegiatan di Pamekasan, Madura.

"Itu kan (kecelakaan) saat perjalanan pulang. Warga di sini banyak yang tidak percaya (korban meninggal dunia) karena sebelumnya sehat keduanya," ucap perempuan berhijab merah muda itu sambil menggelengkan kepala.

Tampak mata Hartiningsih berkaca-kaca ketika ditanya sosok pasangan KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah saat masih hidup.

Menurutnya, mereka tidak mengecewakan masyarakat selama memimpin pondok.

"Semuanya bagus dan tidak ada informasi miring keduanya. Makanya banyak sekali yang takziah," ungkapnya.

Hartiningsih mengatakan, warga yang bertakziah hari ini hanya anggota keluarga dan warga sekitar.

"Yang dekat-dekat saja, sementara yang jauh belum datang melayat," ujarnya.

Hartiningsih mengaku sempat lemas kakinya, ketika mendengar kabar kiai dan bu nyai meninggal dunia dalam kecelakaan.

Ia bahkan jatuh di warung.

"Langsung roboh saya, dengar kabar pak kiai meninggal dunia. Saking baiknya beliau," ucapnya.

Hartiningsih mengungkapan, pasangan tokoh agama tersebut memiliki enam orang anak, empat di antaranya seorang perempuan.

"Dan dua anak laki-laki, dan yang ikut kecelakaan itu anak mereka yang bungsu," ujarnya.

Ia berharap dengan kepergian KH Taufik Hasyim dan Amiroh Mawaddah, ada pengganti yang cocok untuk memimpin Ponpes Mifahul Ulum, Kaligagah, Sumberbaru.

"Mudah-mudahan penerusnya masih ada, yang mampu mengayomi umat di lingkungan pondok," ujarnya.

Kronologi Kejadian

Terungkap kronologi kecelakaan mobil Toyota Zenix menabrak truk angkutan barang di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 835.600 Jalur A, Sabtu (24/6/2025) pukul 02.00 WIB, hingga menewaskan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan, KH Taufik Hasyim, serta istrinya, Amiroh (29). 

Mobil Toyota Innova Zenix bernopol N-1086-EL tersebut berisi enam orang termasuk sopir.

Dua orang korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri. Sementara dua orang selamat. Satu orang luka ringan, dan satu orang luka berat. 

Sedangkan, kendaraan yang ditabrak, Truk Mitsubishi bernopol DK-8348-CT dikemudikan SO (25) warga Ledokombo, Jember, dinyatakan selamat. 

Menurut Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Hendrix Kusuma Wardhana, mobil Toyota Zenix berjalan dari arah Pasuruan menuju Probolinggo melintasi lajur lambat.

Setibanya di KM 835.600, sopir diduga mendadak kehilangan kendali mobilnya, lalu menabrak bodi belakang truk yang sedang melaju di depannya, hingga bodi mobil berbodi warna hitam ringsek pada moncong kap mesinnya. 

"Mobil Zenix di depannya yang melaju di lajur yang sama dan berhenti di lokasi kejadian (usai menabrak), posisi akhir kendaraan di Lajur 1 atau lajur lambat menghadap ke timur," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Sabtu (14/6/2025). 

Berdasarkan hasil olah TKP dan mendengarkan keterangan para saksi, Hendrix menduga, sopir mobil Toyota Zenix kehilangan kendali mobilnya karena mengantuk (micro sleep). 

Namun, dugaan mengenai penyebab kecelakaan ini bersifat sementara manakala hasil penyelidikan secara menyeluruh atas kasus kecelakaan tersebut telah dirampungkan oleh Anggota Unit Laka Satlantas Polres Probolinggo Kota. 

"Diduga pengemudi kendaraan Toyota Innova Zenix mengalami micro sleep, sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan lalu menabrak bagian belakang kendaraan truk," pungkasnya. 

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Farouk mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP dan penyelidikan atas kasus kecelakaan tersebut. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved