Perang Iran Israel
Reaksi Donald Trump Israel Serang Iran, Tak Terlibat tapi Diam-diam Tahu, Jendral Persia Siap Balas
Donald Trump ternyata tahu mengenai serangan Israel ke Iran. Meski begitu, Presiden Amerika Serikat mengaku tak terlibat.
TRIBUNJATIM.COM - Serangan Israel ke Iran menjadi topik hangat belakangan ini.
Pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat, Israel menyerang ibu kota Iran dan sejumlah fasilitas militer dan nuklir.
Tak hanya empat pejabat tinggi Iran, warga sipil turut menjadi korban serangan tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan 200 jet tempur dalam serangan tersebut dan menargetkan fasilitas nuklir milik Iran.
"Lebih dari 100 target telah diserang di seluruh Iran," kata juru bicara IDF Effie Defrin dikutip dari CNN, Jumat (23/6/2025).
Dia menyatakan, serangan itu merupakan bagian dari operasi militer yang tepat dan tersinkronisasi.
Di sisi lain, akibat serangan ini, Amerika Serikat dituding menjadi sekutu Israel.
Namun sang presiden, Donald Trump mengaku tak terlibat meski diam-diam mengetahuinya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Fakta WNA Kibarkan Bendera Israel di Gunung Rinjani, Viral di Medsos, Ternyata Postingan Lawas?
Melalui Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, Trump menegaskan tak terlibat.
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan ini dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut,” demikian pernyataan resmi Rubio yang dirilis Gedung Putih, beberapa jam setelah serangan dimulai.
“Biar saya perjelas, Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” sambungnya.
Namun Presiden AS Donald Trump mengaku sudah mengetahui rencana tersebut sebelumnya.
Ia menegaskan bahwa Iran tidak boleh dibiarkan mengembangkan senjata nuklir.
"Iran tidak boleh punya senjata nuklir," tegas Trump dalam wawancara dengan Fox News.
Baca juga: Tangis Pria Palestina 20 Tahun Jadi Tahanan Israel, Tinggalkan Istri Hamil, Kini Anak Sudah Dewasa
Meski begitu, dia tak menyetujui rencana Israel menyerang Iran.
Ia mengkhawatirkan serangan itu akan berdampak pada perundingan Amerika Serikat dengan Iran yang dijadwalkan berlangsung di Oman pada Minggu mendatang.
“Saya sudah bilang ke [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu bahwa ini bukan waktu yang tepat. Kita sangat dekat dengan solusi, dan itu bisa menyelamatkan banyak nyawa,” kata Trump kepada awak media.
Meski menyatakan tidak terlibat, AS sebelumnya sudah mulai mengevakuasi sejumlah kedutaan besarnya di Timur Tengah dan memberikan izin kepada keluarga militer untuk keluar dari wilayah pangkalan.
Trump menyebut alasan keamanan menjadi dasar keputusan tersebut, seraya memperingatkan bahwa Timur Tengah bisa menjadi “tempat berbahaya” dalam waktu dekat.
Di sisi lain, kelompok lobi pro-Israel di Washington, AIPAC, menyuarakan dukungan penuh terhadap langkah Israel.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Jadi Buruan Dunia, Uni Eropa Siap Melaksanakan, Amerika Getol Menolak
“Amerika harus berdiri bersama sekutunya saat Israel mengambil tindakan untuk melindungi rakyatnya dari sponsor utama terorisme dunia,” tulis AIPAC di plarform X.
Di sisi lain, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Abolfazl Shekarchi, dalam siaran langsung menyatakan Iran akan membalas serangan ini.
“Serangan balasan itu pasti akan terjadi, insya Allah. Israel dan Amerika akan menerima tamparan keras,” ujarnya dengan nada mengancam.
Pernyataan tersebut agaknya bukan ancaman semata.
Pada Jumat (13/6/2025) tengah malam waktu setempat, Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel dengan menembakkan hampir 100 rudal, termasuk rudal balistik, ke Ibu Kota Tel Aviv.
BBC melaporkan, ledakan besar terdengar di seluruh kota, membuat warga berlarian mencari perlindungan.
Suasana mencekam. Beberapa di antara mereka terlihat berdoa dengan khusyuk, sedangkan yang lainnya membuka gawai untuk mengikuti perkembangan serangan tersebut.
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), ledakan yang terdengar berasal dari dampak pencegatan rudal atau rudal Iran yang jatuh ke daratan.
Juru bicara IDF, Avichay Adraee, mengungkapkan bahwa serangan tersebut terdiri dari dua gelombang rudal, tetapi sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel atau tidak mencapai target yang dituju.
"Ada beberapa bangunan yang terkena dampak tembakan, beberapa akibat pencegatan rudal, dan lainnya karena serpihan proyektil," jelas Adraee.
Baca juga: Baru Usia 4 Hari, Bayi Kembar di Palestina Tewas Diserang Israel saat Ayah Ambil Akta Kelahiran
Wartawan BBC yang berada di lokasi melihat ledakan besar di langit Israel tengah. IDF pun menyatakan bahwa serangan dari Iran kemungkinan besar akan terus berlanjut.
"Rentetan serangan puluhan roket telah diluncurkan ke Israel," kata IDF.
Layanan Ambulans Israel, Magen David Adom (MDA), menyebutkan bahwa 40 orang terluka di pusat Kota Tel Aviv dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Dua di antaranya dalam kondisi kritis. Para korban menderita berbagai jenis luka, seperti pecahan proyektil, syok, dan akibat menghirup asap.
"Tim ambulans telah dikerahkan untuk menyisir tujuh lokasi serangan di area metropolitan Tel Aviv," tambah juru bicara MDA.
-----
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya..
Israel
Iran
Amerika Serikat
Donald Trump
serangan Israel ke Iran
perang Israel ke Iran
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Daftar Negara Paling Rugi Jika Selat Hormuz Ditutup Imbas Perang Iran-Israel, Indonesia Terdampak? |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara Paling Aman Jika Perang Dunia 3 Terjadi Menurut Pakar, Ada Indonesia |
![]() |
---|
Akhirnya Iran Kirim Rudal Antarbenua 'Kheibar' ke Tel Aviv, Kini Israel Merasakan Penderitaan Gaza |
![]() |
---|
Tolak 'Menyerah' Seperti Permintaan Donald Trump, Iran Kirimi Israel Rudal Hipersonik Fattah-1 |
![]() |
---|
Aksi Presenter TV Sahar Tetap Siaran saat Dibom Israel, Kini Dijuluki Singa Betina Iran, Jadi Mural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.