Olahraga dan Diet Terarah dengan Pemeriksaan Nutrigenomik, Mencari Pola Makan Sesuai Genetik
dr. Dewa Ayu Liona, Sp.GK., M. Kes menyebut pemeriksaan nutrigenomics pada dasarnya digunakan untuk menentukan pola makan yang tepat
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - dr. Dewa Ayu Liona, Sp.GK., M. Kes menyebut pemeriksaan nutrigenomics pada dasarnya digunakan untuk menentukan pola makan yang tepat dan sesuai dengan ekspresi gen.
Tes ini juga dapat digunakan untuk memilih program diet dan olahraga yang sesuai dengan susunan genetik.
Diet dalam hal ini bervariasi, seperti penurunan berat badan maupun diet untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
“Jadi bisa sekali dengan melakukan pemeriksaan nutrigenomik itu, kita menjadi lebih terarah,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
“Komponen nutrisi apa sih yang sebenarnya kita beresiko untuk kekurangan. Jadi kita bisa lebih fokus terhadap komponen nutrisi tersebut yang ada di dalam panel pemeriksaan nutrigenomik. Itu misal untuk penyakit metabolik,” tambah dr. Liona.
Sedangkan pada program menurunkan berat badan, tes nutrigenomic dapat membantu dalam memahami dan menentukan respons terhadap diet.
Baca juga: Mahalini Turun Berat Badan 10 Kg setelah Melahirkan, Kuak Cara Diet Alami: Manfaatkanlah mengASIhi
Apakah tubuh lebih cocok dengan diet tinggi protein maupun pola diet yang banyak mengkonsumsi makanan dengan asam lemak tak jenuh tunggal.
Dengan mengetahui profil genetik, dapat merancang diet yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, sehingga hasilnya optimal.
“Misalnya Mediteranian diet yang banyak mengkonsumsi makanan asam lemak tak jenuh tunggal, seperti kacang-kacangan, apokat, kemudian juga minyak zaitun. Itu bisa diketahui dari sana. Kemudian mungkin, apakah harus menghindari makan goreng-gorengan yang berlebihan? Itu bisa kita ketahui dari pemerisaan nutrigenomik,” tutur dr Liona.
Baca juga: Rahman Petani Kebun Berangkat Haji di Usia 99, Sisihkan Uang Selama 15 Tahun hingga Jaga Pola Makan
Tes ini juga dapat memberikan wawasan terkait berbagai aspek kebugaran. Salah satunya menentukan jenis olahraga.
dr Liona menyebut gen membawa cetak biru yang unik bagi masing-masing tubuh termasuk untuk merespons latihan dan variasi olahraga yang cocok.
Jika gen menunjukan kecenderungan ke arah kekuatan, olahraga seperti angkat beban atau HIIT (high-intensity interval training) lebih efektif untuk mencapai tujuan kebugaran.
Baca juga: Aurel Hermansyah Dilarang Atta Halilintar Diet Lagi, Berat Badan Sudah 50 Kg: Jangan Terlalu Kurus
“Jadi misalnya dari pemerisaan itu diketahui bahwa endurance-nya itu kurang. Kalau ingin lebih efektif, sebaiknya menggunakan jenis olahraga yang jenisnya HIIT tersebut,” ungkapnya.
Menentukan program olahraga yang cocok sesuai genetik dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan ataupun meningkatkan sensitivitas insulin.
2 Dekade Tak Bertemu Keluarga, Mardiuita Nangis Akhirnya Bisa Injak Timor Leste Meski Semua Berubah |
![]() |
---|
Layanan Konsultasi Hukum Gratis Dimanfaatkan Warga Sidoarjo, Digugat Saudara Diajak Sumpah Pocong |
![]() |
---|
Meriahnya Lomba Dayung di Sampang, Ratusan Warga Teriakkan Dukungan untuk Jagoannya |
![]() |
---|
Beli Mobil Lewat Facebook Agus Malah Rugi Rp 13 Juta, Telanjur Transfer Meski Ketemu Pemilik Mobil |
![]() |
---|
Ada NDX Hingga Cak Percil, Gerimis Tak Halangi Antusias Masyarakat Meriahkan Pesta Rakyat di Grahadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.