Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diusir dari Mes, 4 Atlet Disabilitas Mengaku Diancam Pengurus untuk Tak Bersuara: Silakan Keluar

Indah bersama rekan-rekannya terusir dari mes setelah dicoret karena tak masuk dalam daftar atlet yang dipanggil oleh pengurus.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA
ATLET DISABILITAS DIUSIR - Video yang menunjukkan empat atlet disabilitas binaan Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi diduga terusir dari mes, viral di media sosial (medsos). 

"Iya, hari ini kami dipanggil (DPRD Kabupaten Bekasi) untuk klarifikasi terkait video viral," kata Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf, saat dikonfirmasi mengenai dugaan pengusiran kepada empat atlet disabilitas pada Selasa (17/6/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.

Menurut Rouf, Komisi II DPRD Bekasi ingin mendengarkan penjelasan dari berbagai pihak sebelum mengambil kesimpulan terkait persoalan ini.

"Ya Komisi II tidak mau mendengar dari satu pihak, makanya mereka panggil kami," imbuhnya.

Pemanggilan pengurus NPCI Kabupaten Bekasi dilakukan DPRD setelah beredar video viral yang memperlihatkan empat atlet disabilitas membawa koper dan berdiri di pinggir jalan usai diduga terusir dari mes tempat mereka tinggal.

Atlet cabor futsal asal Bangkalan tidur di karpet saat beristirahat sebelum bertanding di Pra Porprov lX Jatim yang digelar di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (24/4/2025).
Atlet cabor futsal asal Bangkalan tidur di karpet saat beristirahat sebelum bertanding di Pra Porprov lX Jatim yang digelar di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (24/4/2025). (KOMPAS.com/Dokumentasi manager futsal, Agung Mudo)

Sementara itu, di Jawa Timur, atlet futsal dari Kabupaten Bangkalan mengalami kondisi miris saat mengikuti ajang pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur yang digelar mulai 20-26 April 2025.

Sebagai atlet, mereka seharusnya menjaga kesehatan tubuh sebelum bertanding.

Namun, mereka justru harus mendapatkan fasilitas istirahat yang tidak layak.

Manager cabor futsal Bangkalan, Agung Mudo mengaku, kondisi tersebut dialami anak asuhnya karena tak memiliki banyak biaya saat berangkat bertanding.

Sebab, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) hanya memberikan dana Rp500 ribu untuk satu tim tersebut.

"Kami berangkat ke Pasuruan ikut Pra Porprov hanya dengan membawa uang Rp500 ribu untuk satu tim," ujar Agung, Senin (28/4/2025).

Bahkan, keterbatasan biaya ini mengharuskan para atlet mendapat makan dua kali sehari.

Selain itu, para atlet beristirahat di atas karpet tipis tanpa kasur dan bantal.

Agung mengaku, tak ada sumbangan dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan.

Alhasil, pihak manajemen melakukan penggalangan dana dari para penggemar tim futsalnya.

"Tapi meski berangkat dengan dana seadanya, tim kami tetap bermain maksimal," imbuhnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved