Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Menu MBG Disebut Pelit, Usaha Adik Kepala Desa Disinggung, Kades Sebut sudah Diperbaiki

MBG dianggap terlalu pelit. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Karangpelem, Suwarno menjawab jika persoalan sudah selesai.

Editor: Torik Aqua
Dok. Tribun Solo
PELIT - Menu MBG jadi sorotan. Postingan viral di media sosial, dimana ada orang tua di Kabupaten Sragen keluhkan porsi MBG yang dianggap tidak sesuai dengan nilai harganya. 

TRIBUNJATIM.COM - Menu makan bergizi gratis (MBG) disorot warganet karena tampak sedikit.

Menu MBG itu dinilai tak sebanding dengan anggaran yang sudah ditentukan pemerintah.

Diketahui, MBG yang tak sesuai itu terjadi di wilayah Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Desa Karangpelem terletak di Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah.

Desa ini berdiri sejak 9 September 1921 dan punya tradisi budaya yang masih dilestarikan, seperti kirab, tari, dan ritual adat. 

Karangpelem juga punya wisata air Umbul Ngepok Tunggon serta beberapa sekolah dasar dan TK untuk pendidikan warganya.

Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program pemerintah yang memberi makanan sehat dan bergizi untuk anak sekolah, supaya tumbuh kembangnya baik, konsentrasi belajar meningkat, serta mencegah stunting dan anemia.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Karangpelem, Suwarno menjelaskan jika persoalan itu sudah diselesaikan.

Baca juga: 4 Siswa SD Pamekasan Madura Diduga Keracunan usai Konsumsi MBG, Alami Mabuk dan Mual

Pihak SPPG telah meminta maaf dan berjanji untuk melakukan pembenahan.

"Sudah dibenahi semuanya, jadi apabila memang ada kesalahan, kekurangan, intinya satu minta maaf dan juga dibenahi, intinya kan gitu," jelas dia.

Suwarno mengatakan bahwa kritik tersebut dilayangkan oleh salah seorang wali siswa dari TK Petiwi Karangpelem.

Pemilik SPPG yang menyediakan menu MBG untuk wilayah tersebut adalah usaha milik adik kandungnya.

SPPG itu sudah berjalan sekitar dua minggu.

Setiap harinya memproduksi 3.050 paket makanan untuk siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA di empat desa yang ada di Kedawung.

"Yang usaha itu adik saya, kebetulan saya kepala desanya. PAUD kepala penyelenggaranya kan dari desa. Sudah saya kasih tahu, baik buruk tetap akan diupload," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved