Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Salurkan Hasil Sayur Petani, Pemkot Batu Gandeng Industri Pertanian dari Dalam dan Luar Negeri

Pemerintah Kota Batu menggandeng perusahaan ritel yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari-hari, khususnya sayur dan buah.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
SAYUR MAYUR - Tanaman sayur mayur di Jalan Metro Desa Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU -  Pemerintah Kota Batu menggandeng perusahaan ritel yang bergerak di bidang penjualan kebutuhan sehari-hari, khususnya sayur dan buah.

Tidak hanya dengan perusahaan ritel, Pemkot Batu juga bekerja sama dengan perusahaan pertanian modern.

Hal ini dilakukan untuk menyalurkan hasil sayur dan buah para petani di Kota Batu, yang mayoritas merupakan petani. Apalagi seperti diketahui, beberapa waktu lalu harga sayur mayur di Kota Batu sempat anjlok karena hasil panen yang melimpah.

Tiga perusahaan yang sudah resmi menjalin kerja sama ialah pengusaha dari Kalimantan, Superindo dan PT Sweet Greens Indonesia.

Baca juga: Cara Kota Batu Bangkitkan Tanam Buah Apel, Wali Kota Nurochman: Atraktif dan Modern

“Nilai kontraknya sebesar Rp 48 miliar yang terdiri dari kerja sama produk hortikultura buah dan sayur,” kata Wali Kota Batu, Nurochman, Jumat (20/6/2025).

Ke depan Pemkot Batu berencana akan menjalin kerja sama dengan luar negeri untuk memasarkan hasil pertanian Kota Batu hingga skala luas. Bahkan beberapa hari lalu Nurochman telah mengikuti acara Economic Mission Belanda-Indonesia di Jakarta untuk memperluas jejaring kemitraan internasional dan membuka peluang kerja sama di sektor hortikultura.

Terkait langkah Pemkot Batu menjalin kerja sama dengan perusahaan di bidang pertanian untuk memasarkan sayur dan buah hasil pertanian Kota Batu, Petani asal Bumiaji, Muji mengatakan turut senang jika nasib petani diperhatikan oleh pemerintah.

Sebab sebelum-sebelumnya dalam menyalurkan hasil panen, petani menjual hasil panennya ke tengkulak, pasar tradisional dan distributor.

Baca juga: Jadi Bagian Tuan Rumah Porprov Jatim 2025, KONI Kota Batu Tak Berani Patok Target Tinggi

“Kami biasa menjual hasil panen ke tengkulak dan mereka menjual ke pasar atau pedagang,” ujar Muji.

Selain ke tengkulak, beberapa petani juga memilih untuk menjual langsung ke konsumen melalui pedagang kaki lima dan juga jualan online.

“Ada yang live Tiktok dan ada juga yang marketplace khusus produk pertanian. Semoga dengan adanya kerja sama dengan perusahaan pertanian dalam menyalurkan hasil panen petani ini harganya lebih bersahabat dengan para petani,” jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved