Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gus Qowim Optimistis Kopi Lokal Bisa Jadi Identitas Daerah sekaligus Penggerak Ekonomi Kediri

Gus Qowim tegaskan Pemkot Kediri akan terus mendukung tumbuhnya ekosistem kopi lokal, optimistis kopi lokal bisa menjadi identitas daerah.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Melia Luthfi
TALKSHOW - Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha (tengah) menghadiri talkshow bertajuk 'Coffee Talk: Cita Rasa Lokal Mendunia' yang berlangsung di Halaman Balai Kota Kediri, Sabtu (21/6/2025). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Karya Kreatif Mataraman 2025 yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, menghadiri talkshow bertajuk 'Coffee Talk: Cita Rasa Lokal Mendunia' yang berlangsung di Halaman Balai Kota Kediri, Sabtu (21/6/2025).

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Karya Kreatif Mataraman 2025 yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri.

Dalam acara ini, hadir sejumlah narasumber berkompeten di bidang kopi, antara lain Andi Dharmawan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA) Jember, perwakilan dari Specialty Coffee Association Indonesia (SCAI), serta Wisnu Aji, juara Indonesia Coffee Roasting Championship 2022.

Gus Qowim, sapaan akrab Wakil Wali Kota Kediri, memberikan apresiasi kepada KPwBI Kediri yang telah menghadirkan ruang kolaborasi antara pelaku industri kopi dengan pakar dan pelaku pasar.

"Melalui talkshow ini, kita tidak hanya merayakan kopi sebagai produk, tapi juga sebagai simbol inovasi, kreativitas, dan keberanian pelaku lokal untuk naik kelas," kata Gus Qowim dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Gus Qowim menyebutkan, kegiatan ini menjadi ruang belajar berharga bagi para peserta.

Mereka tidak hanya belajar tentang cara menyeduh kopi, namun juga memahami nilai-nilai di balik proses tersebut, mulai dari ketekunan, inovasi, hingga keberanian bersaing di pasar global.

Baca juga: Kopi Ramu 1966 : dari Secangkir Kopi Rempah di Rumah, Umar Patek Pertahankan Resep Racikan Ibu

"Di sini, kita belajar bahwa menyajikan kopi itu bukan sekadar menuangkan air panas, tapi juga menyeduh nilai-nilai perjuangan dan kreativitas," tambahnya.

Ia menegaskan, Pemkot Kediri akan terus mendukung tumbuhnya ekosistem kopi lokal dari hulu hingga hilir.

Gus Qowim optimistis bila sinergi antara pemerintah dan pelaku industri terus diperkuat, maka kopi lokal bisa menjadi identitas daerah sekaligus motor penggerak ekonomi rakyat.

"Kami yakin kopi bukan hanya soal minuman, tapi bisa menjadi identitas budaya, penggerak ekonomi, dan duta bangsa Indonesia," pungkasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala KPwBI Kediri, Yayat Cadarajat, menyatakan, Coffee Talk ini merupakan wujud nyata dukungan Bank Indonesia terhadap industri kopi lokal yang berdaya saing. 

"Kami ingin kopi lokal bisa masuk ke pasar global dengan kualitas yang bisa dibanggakan," terangnya.

Menurut Yayat, peserta yang hadir diharapkan memperoleh pemahaman tentang potensi besar kopi lokal dan bagaimana mengemasnya secara inovatif agar menarik minat pasar.

"Kopi ini punya cerita panjang. Bahkan dulu, penjajah datang ke Indonesia juga karena kopi," ujar Yayat.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved