Ada yang Mengundurkan Diri, Jumlah Siswa Sekolah Rakyat Malang Kota Malang Berkurang
Jumlah calon murid Sekolah Rakyat di Kota Malang belum menyentuh angka genap 100, namun kemudian turun menjadi 97 anak
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Jumlah calon murid Sekolah Rakyat di Kota Malang belum menyentuh angka genap 100. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito mengatakan, awalnya Pemkot Malang telah mendata 100 calon siswa, namun kemudian turun menjadi 97 anak.
"Karena ada yang mengundurkan diri," kata Donny, Senin (23/6/2025).
Jumlah di dalam satu rombongan belajar (rombel) pada SR jenjang SMP di Kota Malang, yakni sebanyak 100 siswa. Ketentuannya adalah dari 100 siswa itu akan dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah masing-masing 25 pelajar.
Tiga calon siswa mundur karena ada kendala dari orang tua. Donny mengatakan kalau orangtua calon siswa tidak ingin berpisah dengan anak-anaknya. menyebut bahwa alasan pengunduran tiga pelajar itu salah satunya dikarenakan kendala izin dari orang tua.
"Orang tuanya merasa tidak tega karena berpisah anaknya yang tinggal di asrama," ucapnya.
Pihak dinas telah mencoba meyakinkan membujuk orang tua, namun pihaknya tak bisa memaksakan kehendak orang tua untuk melepaskan anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat yang ditempatkan di Gedung Politeknik Kota Malang (Poltekom), Jalan Raya Tlogowaru, Kecakatan Kedungkandang.
Selain persoalan izin orang tua, susutnya jumlah pelajar SR di Kota Malang juga dikarenakan adanya salah seorang calon murid yang memilih untuk menempuh pendidikan pesantren.
Baca juga: Ini Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Malang, Siap Dimulai Tahun Ini, Bakal Sasar Tiga Rombel
"Ada juga alasannya itu karena sudah diterima di pondok pesantren terkenal lewat jalur beasiswa," ujarnya.
Pemkot Malang akan melakukan pemetaan ulang agar jumlah pelajar SR bisa genap 100. Calon siswa Sekolah Rakyat berasal dari desil 1 dan 2 di dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Anto Mukti Putranto yang telah berkunjung ke Kota Malang mengatakan bahwa Kota Malang siap melaksanakan program Sekolah Rakyat. Anto melihat langsung kondisi gedung serta fasilitas pendukung di dalamnya.
Tak hanya itu, ia juga menyempatkan diri mengecek lahan kosong milik Pemkot Malang yang tak jauh dari Poltekom, yang rencananya juga akan dibangun gedung baru bagi sekolah rakyat.
Ia melihat progres renovasi dan kesiapan Kota Malang menjalankan program sekolah rakyat ini cukup cepat. Terlebih, bangunan yang ada akan dimanfaatkan dan direnovasi untuk memenuhi standar.
"Kami tugasnya melihat dan memantau, kalau ada hambatan laporkan saja ke kami,” ungkapnya.
Anto menyempatkan diri untuk berbincang dan mengobrol dengan siswa beserta orang tuanya. Ia meminta agar para calon siswa mempersiapkan diri. Anto menegaskan bahwa negara akan memfasilitasi para siswa yang masuk.
“Mereka mendapatkan seragam, semua kebutuhan sekolah untuk mendukung pendidikan mereka, sudah disiapkan. Semua gratis,” ungkapnya.
Baca juga: Kota Malang Siap Jalankan Program Sekolah Rakyat, 100 Siswa SMP Sudah Terdaftar
Sekolah Rakyat di Kota Malang
Donny Sandito
Tribun Jatim Network
jatim.tribunnews.com
Sekolah Rakyat
Pemkot Malang
Update Daftar Negara Lolos ke Piala Dunia 2026: Indonesia Masih Berjuang di Ronde 4 |
![]() |
---|
Kurangi Risiko Bencana di Perkotaan, Baguna Jatim Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Restoran Pandawa Harumkan Warisan Kuliner Indonesia di Jantung Kota Sydney Australia |
![]() |
---|
Tanggapan Dishub Kota Malang Soal Keribuatan Jukir dengan Ojol di Parkiran Kafe di Sigura-gura |
![]() |
---|
Satgas MBG Sampang Beri Peringatan Keras Agar SPBG Wajib Patuhi Standar Gizi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.