Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Internasional

Ini Dampak Bagi Asia Jika Iran akan Menutup Selat Hormuz Gegara Serangan AS terhadap 3 Lokasi Nuklir

Meski belum diputuskan secara resmi oleh Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, wacana Selat Hormuz ditutup telah mendapatkan dukungan dari parlemen.

Wikimedia Commons
SELAT HORMUZ DITUTUP - Peta Selat Hormuz. Apa yang akan terjadi jika Selat Hormuz ditutup? Meski mengemuka sebagai ancaman serius, sejumlah pengamat menilai bahwa kemungkinan Iran benar-benar menutup Selat Hormuz tetap tergolong kecil. 

Rob Thummel, manajer portofolio senior di Tortoise Capital, menilai bahwa jika alur pelayaran di selat tersebut terganggu, harga minyak bisa melonjak hingga menyentuh 100 dollar AS (Rp 1.648.500) per barel.

“Ketergantungan dunia pada jalur ini tak bisa diremehkan,” kata dia kepada CNN.

Mohammad Ali Shabani, analis politik dan editor Amwaj Media, menekankan bahwa posisi geografis Iran yang mengontrol Selat Hormuz bisa menjadi alat untuk menekan pasar.

“Iran punya kemampuan untuk mengguncang harga minyak, mendorong inflasi global, dan mengacaukan agenda ekonomi Presiden Trump,” ujarnya.

Baca juga: Israel dan Iran Masih Saling Serang, Akhirnya Gencatan Senjata Trump Goyah, Ini Kata Menlu Iran

Asia jadi kawasan paling rentan

Meski dampak penutupan selat ini berskala global, negara-negara Asia diperkirakan akan merasakan pukulan paling berat.

Data EIA menunjukkan, 84 persen minyak mentah dan 83 persen gas alam cair yang melewati Selat Hormuz dikirim ke pasar Asia.

Arab Saudi, sebagai eksportir utama kawasan, mengirim sekitar 6 juta barel minyak per hari melalui selat tersebut.

China, pembeli terbesar minyak Iran, menerima sekitar 5,4 juta barel per hari dalam kuartal pertama tahun ini. Sementara India dan Korea Selatan masing-masing mengimpor 2,1 juta dan 1,7 juta barel per hari.

Sebagai perbandingan, AS dan Eropa hanya bergantung sekitar 400.000 hingga 500.000 barel per hari dari jalur ini.

Pemerintah China pun angkat suara. "Stabilitas di wilayah Teluk adalah kepentingan bersama komunitas internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, pada Senin (16/6/2025).

India turut menanggapi. Menteri Perminyakan Hardeep Singh Puri mengatakan bahwa India telah mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungan pada jalur ini.

“Kami telah mendiversifikasi sumber pasokan energi dan siap melakukan apa pun untuk menjaga stabilitas,” ujarnya melalui platform X.

Akankah Iran benar-benar menutup selat?

Meski mengemuka sebagai ancaman serius, sejumlah pengamat menilai bahwa kemungkinan Iran benar-benar menutup Selat Hormuz tetap tergolong kecil.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved