Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Apa Arti Malam 1 Suro dalam Ajaran Agama Islam? Hapus Dosa Setahun Lalu hingga Dilapangkannya Rezeki

Malam 1 Suro merupakan malam pertama di bulan Suro dalam kalender Jawa. Malam ini juga bertepatan dengan malam 1 Muharram berdasarkan kalender Islam.

Tribun Jogja
ARTI MALAM 1 SURO - Ilustrasi malam 1 Suro bertepatan dengan awal bulan Muharram, bulan yang dimaknai oleh umat muslim sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah. 

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Baca juga: Ada 11 Weton Tulang Wangi di Tradisi Jawa, Apa yang Perlu Dilakukan saat Malam 1 Suro?

Keistimewaan Malam 1 Suro atau 1 Muharram

Ilustrasi Muharram
Ilustrasi Muharram (freepik.com)

Malam satu Suro bertepatan dengan 1 Muharram.

Bulan Muharram sendiri menjadi bulan yang penuh keistimewaan dan mukjizat bagi umat Islam yang memohon ampun kepada Allah SWT

Berikut ini beberapa keutamaan bulan Muharram:

1. Menghapus dosa setahun lalu dengan puasa Asyura

Puasa sunnah di bulan Muharam sangat dianjurkan, hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW., "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharam dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam," (HR Muslim).
 
Berdasarkan hadits tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan mulia ini, terutama pada hari ke-10 yang disebut dengan puasa Asyura. 

Puasa di hari Asyura dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah r.a.:

Rasulullah SAW. pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab, "Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat," (H.R. Muslim).
 
Selain puasa 10 Muharam, umat Islam juga dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 Muharam (puasa Tasu’a) dan 11 Muharam.

2. Dilapangkannya rezeki bagi yang menafkahi keluarga

Selain melaksanakan puasa Asyura, amalan sunnah yang dapat dilakukan oleh kaum muslimin pada tanggal 10 Muharam ialah menafkahi atau menambah uang belanja untuk keluarga. 

Habib Muhammad bin Farid al-Mutohhar menyampaikan bahwa amalan kebaikan tersebut merupakan salah satu ajaran Nabi.

Momentum ini dapat dimanfaatkan bagi para kaum muslimin yang memberi kelapangan untuk keluarganya di hari Asyura, maka insyaallah rezekinya akan dilapangkan oleh Allah. 

Di samping itu, umat Islam juga dianjurkan untuk bersilaturahmi, menjenguk orang sakit, mengusap kepala anak yatim, bersedekah, memotong kuku, memakai celak dan melakukan berbagai amalan baik lainnya di tanggal 10 Muharam.

3. Bulan terjadinya peristiwa-peristiwa agung

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved