Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ayah Syok Anaknya Lahir Perempuan Ditulis Laki-laki di Akta Kelahiran, Puskesmas Salah Catat

Seorang ayah syok melihat akta kelahiran anaknya yang baru lahir. Sang anak berjenis perempuan namun justru ditulis laki-laki.

Freepik
SALAH CATAT - Ilustrasi bayi baru lahir. Seorang ayah di Purworejo kaget anaknya berjenis perempuan ditulis laki-laki di akta kelahiran, Rabu (25/6/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ayah syok melihat akta kelahiran anaknya yang baru lahir.

Sang anak berjenis perempuan namun justru ditulis laki-laki.

Hal ini dialami oleh keluarga pasien di Purworejo, Jawa Tengah.

Bayi mereka yang baru lahir dan berjenis kelamin perempuan, pada dokumen medis ditulis laki-laki.

Peristiwa kesalahan administratif ini terjadi di Puskesmas Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Peristiwa ini terungkap setelah seorang warga, LM (32), menyadari kejanggalan pada akta kelahiran anaknya yang dikeluarkan beberapa bulan setelah proses persalinan di puskesmas pada Februari lalu.

Baca juga: Pisah 17 Tahun Sejak Bayi, Saudara Kembar Tak Sadar Bersahabat, Terungkap Alasan Keluarga Rahasiakan

"Setelah dicek sama istri saya, ternyata jenis kelamin laki-laki. Padahal anak saya perempuan," kata LM saat dikonfirmasi pada Senin (23/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Kesalahan pencatatan ini berdampak pada keluarnya dokumen resmi yang tidak sesuai dengan fakta.

Hal itu membuat keluarga harus mengurus ulang seluruh dokumen, termasuk kemungkinan revisi di level desa dan instansi hukum terkait.

“Ya setelah itu saya telpon kelurahan (desa), katanya mau diurus kembali,” ujarnya.

Kesalahan administratif seperti ini bisa berdampak serius pada validitas data pasien dalam berbagai keperluan.

Seperti pendaftaran jaminan kesehatan, pendidikan, hingga dokumen hukum lainnya.

SALAH CATAT - Ilustrasi bayi baru lahir. Seorang ayah di Purworejo kaget anaknya berjenis perempuan ditulis laki-laki di akta kelahiran, Rabu (25/6/2025).
SALAH CATAT - Ilustrasi bayi baru lahir. Seorang ayah di Purworejo kaget anaknya berjenis perempuan ditulis laki-laki di akta kelahiran, Rabu (25/6/2025). (Freepik)

Menanggapi hal ini, Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Tolkha Amaruddin, menyatakan pihaknya baru mengetahui kasus tersebut dan segera melakukan penelusuran serta evaluasi.

"Ya terimaksih atas informasinya. Ya bagaimana pun kita harus merubah wajah lingkungan kesehatan kita.

Kita harus melakukan pelayanan prima kepada semua pasien," ujar dr Tolkha, Selasa (24/6/2025).

Ia menekankan pentingnya standar dan pengawasan administratif di seluruh fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Purworejo.

“Kami akan memastikan puskesmas-puskesmas di Purworejo lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas administratif,” tambahnya. 

Baca juga: Pantas Wabup Turun Tangani Bayi Ditahan RS, Utang Rp 6,4 Juta Langsung Lunas, Ibu Bayi Meninggal

Sementara itu kisah lainnya, saudara kembar akhirnya bertemu setelah 17 tahun.

Saudara kembar di China itu berpisah sejak mereka saat masih bayi.

Saat sudah berusia 17 tahun, mereka lalu bersahabat hingga kemudian tahu bahwa mereka adalah kembar.

Rupanya, saudara kembar itu diadopsi oleh dua keluarga berbeda, namun tinggal di kota yang sama.

Dikutip dari South China Morning Post via Kompas.com, Zhang Guoxin dan Hai Chao lahir sebagai anak kembar di keluarga kurang mampu di Provinsi Hebei, China utara.

Karena kondisi ekonomi yang sulit, orang tua kandung mereka memutuskan menyerahkan keduanya untuk diadopsi saat masih berusia 10 hari.

Salah satu syarat adopsi saat itu di Provinsi Hebei adalah kedua keluarga angkat harus berasal dari kota yang sama.

Meski demikian, kedua anak ini tumbuh di lingkungan terpisah dan tidak pernah tahu tentang keberadaan satu sama lain.

Usia 17 tahun merupakan saat pertama mereka bertemu.

Pertemuan itu berawal dari teman Hai Chao yang memberi tahu bahwa ada penjaga toko pakaian di kota tersebut yang memiliki wajah sangat mirip dengannya.

Baca juga: Sering Tak Makan 2 Hari, Yusuf dan Bayi 11 Bulan Terpaksa Tinggal di Kolong setelah Istri Meninggal

Hai Chao penasaran dan pergi melihat langsung. Di sanalah ia bertemu dengan Zhang.

Pada pertemuan pertama, Hai Chao dan Zhang langsung akrab dan merasa memiliki ikatan.

Seiring waktu, mereka menyadari bahwa memiliki banyak kemiripan identik.

Hai Chao dan Zhang mengetahui lahir di tanggal yang sama.

Keduanya sempat pula hampir meninggal karena sakit saat berusia 100 hari.

Mereka juga memiliki suara yang sama, gaya rambut yang sama, hingga selera makan yang identik.

Mereka menjalin persahabatan tanpa tahu bahwa mereka adalah saudara kembar. 

Menariknya, kedua keluarga angkat mereka sebetulnya mengetahui bahwa Zhang dan Hai Chao adalah anak kembar.

Mereka sengaja merahasiakan sebab takut kehilangan anak-anak jika ingin kembali ke keluarga kandung.

Namun, setelah Zhang dan Hai Chao 14 bulan menjalin persahabatan, kedua keluarga akhirnya memutuskan untuk mengungkap kebenaran.

Zhang dan Hai Chao pun tidak tahu siapa di antara mereka yang lahir duluan.

Mereka lalu memutuskannya dengan suit untuk menentukan siapa yang lebih tua.

Zhang menang dalam suit tersebut. 

Setelah itu keluarga angkat mereka mengonfirmasi bahwa memang Zhang adalah kakak.

Setelah tahu bahwa mereka adalah saudara kandung, kebersamaan mereka justru semakin erat.

Bahkan tanpa saling memberi tahu, keduanya membeli apartemen di kompleks yang berdekatan.

Lebih mengejutkan lagi, anak-anak mereka, yang masing-masing kini berusia 13 tahun, ditempatkan di kelas yang sama di sekolah.

Guru-guru di sekolah bahkan sering bingung membedakan mereka saat hanya satu orang tua yang hadir dalam rapat wali murid.

Kini, di usia 37 tahun, Zhang dan Hai mengelola akun media sosial bersama dengan lebih dari 62.000 pengikut.

Meskipun mereka belum pernah mencari keluarga kandung mereka, keduanya baru saja merayakan 20 tahun reuni yang mempertemukan mereka kembali.

“Setiap hari selama dua dekade terakhir penuh dengan kebahagiaan. Aku bersyukur bisa bertemu denganmu. Mari menantikan dua dekade berikutnya bersama," tulis postingan mereka dalam media sosial, dikutip dari SMCP.

Cerita mereka pun mengundang simpati dan komentar dari warganet.

“Dunia ini luas, tapi bumi itu bulat. Orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu, akan bertemu juga pada waktunya," tulis salah satu warganet dalam komentar tersebut.

“Kalian memang kehilangan masa kecil bersama, tapi kalian akan menghabiskan sisa hidup dengan bahagia bersama," tulis komentar lainnya. 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved