Momen Puluhan Anak Adu Kecerdasan Lewat Bidak dalam Turnamen Catur di Surabaya
Geliat kompetisi catur anak ini bukan sekadar perlombaan, melainkan investasi strategis untuk menyemai calon grandmaster nasional
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya terus memanaskan geliat olahraga otak pada akhir pekan kemarin.
Dua ajang bergengsi—Garam Cap Kapal Checkmate Championship 2025 (22 Juni) dan King Knight DOUBLE KIDS Chess (21 Juni)—sukses memacu adrenalin puluhan peserta cilik.
Geliat kompetisi catur anak ini bukan sekadar perlombaan, melainkan investasi strategis untuk menyemai calon grandmaster nasional.
BG Junction Mall Surabaya berubah menjadi arena pertarungan strategi untuk 8 kategori usia (6-9 tahun) putra-putri.
Meski pada kejuaraan bulanan ini, peserta belum dibawah 100 anak, atmosfernya penuh semangat kompetisi sehat dan kegembiraan.
Baca juga: Maestro Catur Dunia Frustasi Hantam Meja usai Dikalahkan Pemuda 19 Tahun, Penonton sampai Kaget
Turnamen bulanan ini konsisten jadi wadah pengasahan mental sekaligus pemantauan bakat terpendam.
Yang menarik, fokusnya bukan hanya mengejar piala. "Ini laboratorium kepribadian bagi mereka," ujar Nanang Cahyono salah satu pelatih.
Setiap langkah bidak mengajarkan problem solving, kesabaran, dan sportivitas—kompetensi krusial untuk tumbuh kembang anak. Kuncinya ada di rutinitas latihan dan dukungan orang tua agar bibit catur Jawa Timur tak mudah pudar.
Baca juga: Pemkot Kediri Gelar Turnamen Catur Nasional, Strategi Dorong Sport Tourism di Kota Tahu
Sehari sebelumnya, Cafe Warkotea Suroboyo di Jalan Dukuh Kupang Barat riuh oleh 22 tim beregu. Konsep "duo catur" (satu tim dua pemain bebas U12) ini memicu dinamika tak terduga. "Antusiasme wajah-wajah baru melebihi ekspektasi!" seru Hesnud Daulah, M.Psikolog, Ketua King Knight Creative.
Yang bikin heboh, peserta berkaliber tinggi turun tangan! Ada juara Jawa Timur hingga jawara nasional U10 yang "naik kelas" melawan pemain 12 tahun. Pak Rony, orang tua peserta asal kota Surabaya, berbagi cerita: "Ini merupakan kegiatan positif dan mengasah mental untuk mengikuti kejuaraan yang lebih menantang" Turnamen lokal ternyata jadi tangga menuju pentas Nasional.
Hari kedua Garam Cap Kapal menggebrak dengan format rapid chess perorangan. Kategori per usia ini memaksa peserta berpikir kilat dalam tekanan waktu.
Baca juga: Serunya Pecatur Cilik Surabaya Berlaga di Turnamen Garam Cap Kapal, Siapa Juaranya?
"Catur cepat adalah simulasi pengambilan keputusan dunia nyata," jelas seorang wasit. Di sini, refleks dan akurasi diuji lebih ketat ketimbang catur klasik.
Kesuksesan kedua acara tak lepas dari sinergi triple-helix. Yakni pelatih, orang tua, dan penyelenggara. Hesnud Daulah, M.Psikolog, Ketua King Knight Creative menekankan pentingnya pendekatan psikologis dalam pelatihan.
"Catur bukan hanya teknik, tapi juga manajemen emosi," tegasnya.
Dukungan orang tua pun krusial. Seperti diungkapkan Mama Veronica
Ahmad Assegaf Diduga Tilap Rp23 Miliar, Tasya Farasya Dulu Menganggapnya Sosok Konsultan: Kecewa |
![]() |
---|
Pendapatannya Rp 50 Ribu Sehari, Amad Buruh Tani Pasrah Tinggal di Rumah Reyot Berlantai Terpal |
![]() |
---|
SMKN 1 Trenggalek Ternyata sudah Dua Kali Dibobol Maling, Terdapat Kemiripan dalam Aksi Pelaku |
![]() |
---|
Tampak Lebih Berisi setelah Cerai dari Ria Ricis, Irfan Hakim: Kayaknya Lebih Bahagia Ya? |
![]() |
---|
Aksi Bejat Briptu BN Rudapaksa Tahanan Wanita, Sempat Ancam Korban Agar Tutup Mulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.