Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sesal Kakek Tahu Jawaban Dokter Sebut Cucunya Bukan Digigit Ular Berbisa, Kini Kritis Seminggu

Nelangsa nasib bocah digigit ular beracun namun disebut dokter tidak berbisa. Keluargapun menyesalkan diagnosa dokter.

Pexels/Stephen Andrews
DIGIGIT ULAR - Ilustrasi bocah diinfus. Seorang bocah digigit ular beracun namun disebut dokter tak berbisa. Keluarga menyesalkan dengan diagnosa dokter yang membuat bocah kini malah kritis seminggu, Kamis (26/6/2025). 

Setelah itu, pasien diberi obat dan diperbolehkan pulang.

"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," ucapnya lirih.

Sayangnya, setibanya di RSI Pekajangan, kondisi pasien sudah tidak sadar dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda membaik.

"Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi, yang penting sekarang bisa sembuh," katanya.

Suwondho ayah Rafa mengatakan, bahwa melihat ular tersebut di dalam kamar. 

Setelah anaknya diduga digigit ular.

DIGIGIT ULAR - Ilustrasi bocah diinfus. Seorang bocah digigit ular beracun namun disebut dokter tak berbisa. Keluarga menyesalkan dengan diagnosa dokter yang membuat bocah kini malah kritis seminggu, Kamis (26/6/2025).
DIGIGIT ULAR - Ilustrasi bocah diinfus. Seorang bocah digigit ular beracun namun disebut dokter tak berbisa. Keluarga menyesalkan dengan diagnosa dokter yang membuat bocah kini malah kritis seminggu, Kamis (26/6/2025). (Pexels/Stephen Andrews)

"Saya dan istri melihat ularnya, ularnya warna hitam dan ada warna putih kemungkinan ular weling," katanya.

Akan tetapi, setelah dicari hingga saat ini ular tersebut tidak ada.

"Anaknya sudah sepekan di rawat di ICU RSI Pekajangan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto menjelaskan, pasien yang diduga mengalami gigitan ular masuk ke IGD pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam kondisi sadar dan langsung mendapat penanganan medis sesuai prosedur yang berlaku.

Kemudian setibanya di IGD, pasien segera menjalani anamnesis atau wawancara medis, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang diduga terkena gigitan.

"Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan luka samar berupa satu titik di kaki bagian kanan. Luka tersebut kemudian dibersihkan."

"Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah lengkap dan observasi selama dua jam di IGD,” ujar Dwi Harto.

Selama masa observasi, kondisi pasien tetap stabil.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved