Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Baru Islam 1447 H

Tradisi Baritan di Tuban, Warga Rayakan Tahun Baru Islam dengan Doa Bersama dan Berebut Jajanan

Masyarakat Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban memiliki cara unik dalam menyambut 1 Muharram

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/MUHAMMAD NURKHOLIS
BARITAN - Warga Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, duduk bersama di perempatan desa sambil melantunkan doa dalam Tradisi Baritan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Kamis (26/6/2025). Usai doa, mereka berebut jajanan pasar yang telah dikumpulkan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Masyarakat Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban memiliki cara unik dalam menyambut 1 Muharram atau Tahun Baru Islam 1447 H, Kamis (26/6/2025).

Pasalnya saat pukul 17.00 WIB, mereka akan berkumpul di perempatan Desa Bangunrejo untuk melakukan Tradisi Baritan.

Tradisi Baritan merupakan warisan turun-temurun yang masih dilestarikan oleh masyarakat Desa Bangunrejo.

Dalam pelaksanaannya, warga akan membawa jajanan pasar seperti bubur merah, bubur putih, arang-arang kambang, ketan towo, bucu kendit, sego bayar, dan sego gureh, untuk kemudian dikumpulkan menjadi satu di lokasi. 

Setelah itu, secara bersama-sama mereka akan melantunkan doa yang dipimpin oleh seorang tokoh agama, tepat pada momen pergantian tahun baru Islam.

Baca juga: Tuban Pecah Telur, Cabor Wushu dan MMA Sumbang Medali Perdana di Porprov Jatim 2025

Setelah doa selesai, ratusan masyarakat berebut jajanan yang telah terkumpul tadi, untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. 

Menurut Karsono (45) seorang tokoh agama setempat, jika tradisi ini adalah sebuah bentuk rasa syukur dan rasa sukacita dalam menyambut tahun baru Islam. 

“Tradisi ini sebagai bentuk menyambut pergantian tahun Islam,” ujarnya.

Selain itu, Karsono juga menjelaskan mengapa tradisi ini dilakukan dengan melantunkan doa-doa.

Tujuannya agar di tahun yang akan datang masyarakat dijauhkan dari marabahaya, diberi kesehatan dan dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.

"Tujuannya berdoa agar tahun baru ini semua selamat, sehat dan rezekinya lancar," imbuhnya. 

Karsono menambahkan, alasan jajanan yang harus dibawa dalam tradisi tersebut adalah jajanan pasar

Hal ini bertujuan untuk memberikan rezeki kepada para pedagang tradisional di desa setempat, sekaligus sebagai upaya mengenalkan jajanan tradisional kepada anak-anak yang turut hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Misteri Kematian Wanita Terpendam Lumpur di Tuban Terkuak, Ulah Kekasih, Sempat Jalan-jalan Bersama

“Berbagi rezeki kepada pedagang, dan biar generasi muda tahu rasanya jajan tradisional,” pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved