Berita Viral
Anak Buruh Tani Bayar Lunas Harapan Orang Tua Jadi Wisudawan Nilai Sempurna, Sakit Tak Jadi Masalah
Anak buruh tani berhasil mewujudkan mimpi orang tuanya jadi wisudawan dengan nilai sempurna atau cum laude, Januar berhasil lulus 4 tahun.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Anak buruh tani bernama Karna Januar menjadi sorotan karena nilainya yang sempurna di tengah keterbatasan.
Memiliki penyakit sejak kecil, Karna Januar bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Karna Januar adalah penderita asma sejak masih kecil, sang ibu yang hanya bekerja sebagai penjaga warung kecil tak pernah menyerah mendoakan sang anak.
Doa tersebut akhirnya terkabul dengan suksesnya sang anak di dunia pendidikan.
Karna Januar kini dinobatkan sebagai wisudawan dengan nilai sempurna.
Seorang anak buruh tani, Karna Januar meraih cumlaude dengan menjadi wisudawan terbaik Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang tahun 2025.
Januar meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna yakni 3,93.
Lahir dari keluarga sederhana di Kampung Buher, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Januar membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi tertinggi.
Selama empat tahun menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, ia membayar lunas semua harapan dan pengorbanan kedua orang tuanya, Komah (50) dan Kaman (55).
Sang ayah yang bekerja sebagai buruh tani dan sang ibu yang mengelola warung kecil-kecilan, menyisihkan hasil panen dan laba dagang sedikit demi sedikit untuk biaya kuliah Karna.
Baca juga: Pembeli Ngamuk Cekik Kurir Paket karena Beli HP di TikTok Ternyata Plastik, Rampas Uangnya Lagi
“Saya kuliah tanpa bekerja sampingan. Itu menjadi PR besar bagi saya agar bisa punya sesuatu yang dibanggakan. Walaupun sakit, saya paksakan kuliah demi orang tua saya,” ungkap Januar usai Prosesi Wisuda di Hotel Mercure pada Senin (30/6/2025).
Tak hanya soal semangat, Januar juga menyiapkan strategi keuangan sejak awal. Ia dan keluarga rajin menabung sejak semester pertama untuk menghindari tunggakan.
Di tahun kedua, ia berhasil mendapatkan Beasiswa Karawang Cerdas Pemerintah Kabupaten Karawang yang sangat membantu kebutuhan akademiknya.
“Laptop saya waktu itu sudah tidak layak pakai. Alhamdulillah beasiswa itu saya gunakan untuk beli laptop dan buku. Orang tua saya sangat senang saat saya kabari,” tuturnya.

Bagi Januar, gelar wisudawan terbaik hanyalah awal dari perjalanan.
Setelah ini, ia bertekad untuk mengabdi di dunia pendidikan dan terus membanggakan kedua orang tuanya.
“Saya akan terus mencari peluang kerja, terutama di bidang pendidikan. Karena dari awal tujuan saya memang ingin jadi guru. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membahagiakan orang tua saya,” ucapnya.
Sang ibu, Komah, mengenang masa kecil Januar yang sering sakit-sakitan akibat asma. Namun semangat belajarnya tak pernah padam.
“Dulu kalau sakit saya suruh jangan sekolah, dia nggak mau, tetap maksa sekolah. Saya sampai sedih banget karena nggak punya uang buat beli obat semprot asma yang harganya Rp500 ribu. Tapi alhamdulillah bisa kebeli juga. Itu perjuangan saya dan suami, sedikit-sedikit kumpulin uang dari hasil panen dan dagang,” ujar Komah.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Sumarno Penjual Pentol Tambah Gelar hingga Adit Mampu Biayai Kuliah Adiknya di UI
Komah juga bercerita bahwa saat Januar hendak wisuda, mereka harus kembali berutang ke tetangga agar bisa menyiapkan keperluan wisuda anaknya.
Namun kini, semua perjuangan itu terbayar lunas.
“Harapan saya sekarang cuma satu, anak saya bisa jadi guru tetap. Walaupun gajinya kecil, yang penting halal. Biar rezekinya dicukupkan Allah, mudah-mudahan jadi PNS.”
Ketua I Yayasan Buana Pangkal Perjuangan Karawang, Dr. Yanti Tayo, S.Psi., M.Ikom menyampaikan bahwa dari total 596 wisudawan UBP Karawang tahun ini, terdapat 12 wisudawan terbaik dari tiga sesi, salah satunya adalah Karna Januar.
“Rata-rata IPK mereka di atas 3,8, bahkan ada yang 3,96. Kami berharap mereka menjadi pionir dan unggul di dunia kerja maupun pendidikan,” ujar Yanti.
Baca juga: Agam Rinjani Semprot Pemandu Juliana Marins soal Cara Penyelamatan, Harusnya Ada yang Temani
Mahasiswa berprestasi lainnya yang bisa bergerak di tengah keterbatasan adalah Ichbal.
Ichal menjadi wisudawan terbaik Universitas Dr Soetomo Surabaya (Unitomo).
Sambil mengenakan toga dengan wajah penuh haru, Ichal dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik dari Fakultas Pertanian (FP) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Prodi Teknologi Pangan di Dyandra Convention Center Surabaya pada Sabtu (26/4/2024).
Ichal menjadi sorotan bukan hanya prestasi akademiknya yang membuat decak kagum, melainkan juga kisah perjuangannya yang luar biasa.
Ichbal ditinggal ayahnya sejak duduk di bangku SMP.
Baca juga: Senyum Anak Tukang Bangunan Jadi Wisudawan Terbaik Program Doktor, Prestasi Gemilang dengan IPK 3,86
Sejak saat itu, ibunya menjadi tulang punggung keluarga.
Kondisi itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus mengejar pendidikan.
"2017 lulus SMA dan saya tidak diterima di Perguruan Tinggi Negeri, saat itu sudah pesimis buat lanjut di dunia pendidikan," cerita Ichbal.
Sebagai anak bungsu ia mendapatkan motovasi dari kakak perempuannya yang melihat ada potensi di Food and Beverage (f&b) hingga di dorong untuk melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan tata boga diploma (D3) di Tristar Institue kota batu hingga Sarjana (S1) Prodi Teknologi Pangan FP Unitomo.
Demi membiayai kuliah, ia bekerja sebagai tukang cuci piring di Kedai Pancong Warung Nyemil, ia melakukan pekerjaannya setiap hari sambi kuliah.
“Kadang saya hanya tidur beberapa jam, tapi waktu terus berjalan. Saya tidak mau hidup berhenti di keterbatasan,” ucap Ichbal dengan haru.
Berkat kepercayaan pemilik kedai, ia dipercaya mengelola bisnis tersebut secara auto-pilot.
Karirnya terus berkembang ke industri pariwisata, perhotelan dan restoran.
Ichbal melanjutkan studinya dengan modal tabungan hasil kerja, namun usahanya selama ini tidak sia-sia.
Ichbal lulus sebagai wisudawan terbaik Fakultas Pertanian Unitomo dan berhasil menghasilkan produk teknologi pangan modern di dunia waralaba.
Dari Cuci Piring ke Puncak Prestasi
Perjalan panjang dari badai kehidupan yang telah dilalui Ichbal, akhirnya ia dipercaya sebagai A Executive Chef Research & Development dan Production di PT Baba Rafi Internasional, perusahaan waralaba terbesar di Indonesia.
“Dulu saya cuci piring untuk bertahan hidup. Sekarang, saya berdiri di dapur inovasi, menciptakan cita rasa untuk banyak orang. Semua ini berkat doa ibu dan kerja keras yang tidak pernah saya tinggalkan,” katanya sambil tersenyum.
Pencapaian yang ia raih tidak terlepas dari dukungan keluarga dan bimbingan dosen di Fakultas Pertanian Universitas Dr Soetomo.
"Jangan pernah minder untuk kuliah di perguruan tinggi swasta, upayakan hal yang terbaik, karena bukan swasta atau negeri yang menentukan keberhasilan kita, melainkan kedisiplanan yang kita terapkan" tutur Ichbal.
Ichbal adalah bukti bahwa mimpi bisa dicapai siapa saja, bahkan oleh mereka yang memulainya dari titik nol.
Ia bukan hanya lulusan terbaik, tapi juga simbol harapan bagi banyak anak muda di luar sana.
Bahwa dari air mata, bisa tumbuh cahaya masa depan.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak buruh tani
wisudawan berprestasi
Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang
berita viral
TribunJatim.com
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Sosok Anggota DPRD yang Minta Maaf Setelah Ucapkan 'Rampok Uang Negara dan Habiskan', Kini Dipanggil |
![]() |
---|
Kekayaan Hasan Nasbi Mantan Kepala PCO yang Kini Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.