Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

8 Ketum & Sekjen Parpol Tersandung Korupsi, Hasto Dituntut 7 Tahun Penjara dalam Kasus Harun Masiku

8 sosok Ketum dan Sekjen Parpol pernah terjerat kasus korupsi. Terbaru Hasto Kristiyanto terkait kasus Harun Masiku.

Editor: Hefty Suud
KOMPAS.com/IRFAN KAMIL
SEKJEN PDIP DITAHAN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (20/2/2025). 

5. Idrus Marham

Muhammad Idrus Marham (lahir 14 Agustus 1962) adalah seorang politisiIndonesia yang dulunya berasal dari kalangan akademisi.

Setelah mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) untuk periode 2009-2014 pada tanggal 8 Juni 2011, karena menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya (Golkar).

Ia dilantik sebagai Menteri Sosial pada 17 Januari 2018.

Idrus mengundurkan diri dari jabatan Mensos pada 24 Agustus 2018 terkait kasus korupsi.

6. Muhammad Romahurmuziy

Prof. Dr. H. Muhammad Romahurmuziy, S.T, M.T. (lahir 10 September 1974), lebih dikenal dengan sapaan Romy adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Jawa Tengah VII periode 2009–2014 dan 2014–2019, sebelum akhirnya mengakhiri kiprah politiknya akibat kasus korupsi.

Ia kembali aktif berpolitik setelah partainya, Partai Persatuan Pembangunan menunjuknya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai pada akhir 2022.

Pada Oktober 2014, Romy terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan menggantikan posisi Suryadharma Ali pada Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan di Surabaya, Jawa Timur.

7. Johnny Plate

Johnny Gerard Plate (lahir 10 September 1956) adalah politikus dan pengusaha Indonesia yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju sejak 2019 hingga 2023.

Sebelumnya, ia menjabat di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia selama lima tahun, dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada pemilihan umum 2019.

Ia merupakan lulusan Universitas Katolik Atma Jaya dan memulai bisnis alat-alat perkebunan pada awal 1980-an. 

Sejak 2013, ia bergabung ke Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), di mana ia kemudian diangkat menjadi Ketua Mahkamah PKDI.

Pada masa berikutnya, dia pindah ke Partai NasDem di mana ia kemudian diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai NasDem.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved