Kembali ke Surajaya, Persela Lamongan akan Ajukan Keringanan Sanksi Laga Kandang tanpa Penonton

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Manajemen Persela Lamongan akan mengajukan keringanan atas sanksi tanpa penonton laga kandang sepanjang musim Liga 2 2025/2026.

Sanksi tersebut didapat Persela buntut kerusuhan yang terjadi di Stadion Tuban Sport Center pada 18 Februari 2025 lalu, saat Persela menjamu Persijap Jepara, dalam lanjutan babak 8 besar Liga 2 2024/2025.

"Kami akan berjuang, setidaknya pada paruh musim nanti kami berharap bisa mendapatkan keringanan sanksi," kata Asisten Manajer Persela, Rahadian Delfani, Kamis (3/7/2025).

Sanksi itu sangat disayangkan, karena musim depan Persela sudah bisa kembali menggunakan Stadion Surajaya Lamongan setelah selesai direnovasi.

Musim lalu Persela menjadi tim musafir karena Stadion Surajaya dalam tahap renovasi, dan menggunakan Stadion Tuban Sport Center sebagai home base.

Rahadian Delfani sangat yakin, dukungan suporter secara langsung akan menjadi motivasi tambahan perjuangan pemain di lapangan.

Persela memang cukup serius menatap Liga 2 2025/2026, target promosi ke Liga 1 dicanangkan.

Aji Santoso didatangkan sebagai pelatih baru Persela Lamongan.

Laskar Joko Tingkir bahkan merombak skuad, hanya mempertahankan lima pemainnya musim lalu.

Persela mendatangkan sejumlah pemain senior naturalisasi, seperti Alberto Goncalves juga Otavio Dutra.

Baca juga: Reaksi Santai Pelatih Persela Lamongan Soal Sanksi Jhon Eddy Mena yang Harus Absen 3 Laga Awal

Tiga pemain asing sudah diresmikan, yakni Jonathan Bustos, Daniel Goncalves, dan Jhon Eddy Mena.

Persela sudah mengenalkan secara resmi 20 pemain untuk menatap musim 2025/2026, tiga di antaranya pemain asing, tiga lainnya pemain naturalisasi.

"Masih ada beberapa pemain yang akan menyusul untuk bergabung," kata Rahadian Delfani.

"Misi kami tetap maksimal dan optimal, insyaallah kami yakin, bersama akan kembali ke Liga 1,” pungkasnya.