Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Bali

Video Call Terakhir Korban KMP Tunjukkan ke Istri Ada Ombak Besar, Anak Nangis: Ayah Jangan Pergi

Kisah pilu mewarnai insiden KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025). Cerita haru muncul dari keluarga korban.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Humas Kemenhub - KOMPAS.COM/FITRI ANGGIAWATI
KAPAL TENGGELAM - Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) dan ruang tunggu di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dipenuhi keluarga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Kamis (3/7/2025). 

Bintang diketahui berprofesi sebagai sopir pengangkut sembako dan rutin menyeberang ke Bali.

"Mereka baru setengah tahun menikah. Mungkin karena hamil, Ely ingin dekat terus dengan suaminya," kata Suryat, kerabat korban, saat ditemui di ruang tunggu Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Kamis (3/7/2025).

Menurut Suryat, keluarga awalnya sempat menyarankan agar Ely tidak ikut dalam perjalanan kali ini karena sedang hamil besar.

Namun, Ely bersikeras menemani sang suami.

“Katanya dia kuat, enggak apa-apa ikut,” ucap salah satu kerabat lain yang berada di lokasi.

Keluarga mengaku mengetahui informasi kapal tenggelam dari media sosial, lalu langsung menuju Pelabuhan Ketapang untuk mencari kabar.

Hingga kini, keduanya belum ditemukan, namun keluarga tetap berharap Ely dan Bintang masih selamat.

“Seharusnya selamat karena mereka pasti pakai pelampung. Tapi kami juga khawatir karena mungkin mereka tidur di dalam truk, namanya juga malam dan capek. Tapi kekhawatiran itu kami tepis, kami yakin mereka bisa ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Suryat dengan suara bergetar.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved