Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Bali
Hari ke 3, Posko Terpadu KMP Tunu Pratama Jaya Dilengkapi Sejumlah Logistik untuk Keluarga Korban
Hingga memasuki hari ke tiga, sejumlah keluarga korban penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya, tetap bertahan di Posko Terpadu di Pelabuhan Ketapan
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Hingga memasuki hari ke tiga, sejumlah keluarga korban penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya, tetap bertahan di Posko Terpadu di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Mereka tetap menaruh harapan besar kabar 29 penumpang dan kru yang hingga saat ini masih dalam proses pencarian.
Seperti Ririn, warga Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. Sejak mendapat kabar anak pertamanya bernama Ridho Anggori (29) yang sampai saat ini belum ditemukan, ia tetap menunggu di Posko Terpadu.
Ridho Ahmad, menjadi sopir Travel dan tengah mengantar sejumlah wisatawan yang hendak ke Bali. Kata Ririn, sebelum berangkat sempat meminta Ridho untuk libur bekerja terlebih dahulu karena perasaanya tidak nyaman. Apalagi, dia mempercayai bahwa hari itu bukanlah hari baik.
Bahkan, Ririn sempat menggelar selamatan bubur jenang. Dan meminta anaknya agar memakan bubur jenang yang telah didoakan sebelum berangkat.
"Kalau firasat itu ada, cuma orang tua ya mbak, tapi orang tua sudah mengingatkan. Sekarang kan hari na'as. Tapi Ridho bilang, aku golek rejeki, golek blai (Saya mencari rejeki, bukan mencari kesialan, red)," jelasnya sambil mau berkaca-kaca.
Karena anaknya sudah bersikukuh bekerja, Ririn pun merestui dan memberikan doa agar selamat selama bertugas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Lokasi Diduga KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Ditemukan
Baca juga: Keluarga Seorang Korban KMP Tunu Pratama Jaya Gelar Sembahyang di Pinggir Pantai Ketapang Banyuwangi
Ririn mewajari semangat anaknya bekerja, mengingat, baru enam bulan Ridho menjadi sopir Travel.
Ia menaruh harapan besar ada kabar baik. Meski, dirinya juga pasrah, mengingat sudah hari ke tiga tak ada kabar penemuan korban lainnya.
"Dari kejadian saya nangis terus. Sekaeang sudah kering. Udah 3 hari, mana ada manusia bisa bertaha 3 hari di dalam air," terangnya.
"Kalau mau dibilang ikhlas ya tidak ikhlas, tapi kalau dipikir-pikir ya takdir ya mbak," katanya sembari mengusap air mata.
"Harapannya mukjizat itu wes," terangnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan sejumlah keluarga lain juga tetap bertahan di Posko Terpadu penanganan kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya.
Baca juga: Toni Mengapung 5 Jam Sambil Peluk Jasad Ayah, KMP Tunu Tenggelam 3 Menit Setelah Miring ke Kanan
Semula sejumlah keluarga tidur beralaskan tikar. Namun, kini sejumlah fasilitas tampaknya telah disediakan bagi keluarga korban yang menunggu. Mulai dari posko informasi, tempat matras beristirahat, fasilitas permainan bagi anak-anak korban.
Tribun Jatim Network
KMP Tunu Pratama Jaya
Kapal Penumpang Tenggelam di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam
berita Banyuwangi terkini
Posko Terpadu di Pelabuhan Ketapang
2 Jenazah Terakhir Korban KMP Tunu Pratama Jaya: Ada Warga Jember dan Satu Dimakamkan sebagai Mr X |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 2 Jenazah Teridentifikasi |
![]() |
---|
KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ini 17 Rekomendasi KNKT untuk Kemenhub |
![]() |
---|
KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Bukan Faktor Cuaca |
![]() |
---|
Investigasi KNKT: Muatan KMP Tunu Pratama Jaya Hampir 4 Kali Lipat dari Kapasitas saat Tenggelam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.