Berita Viral
Biasanya Rp 5 Juta, Istri Kaget Dapat Kiriman Uang Bulanan Rp 24 Juta, Kini Malah Dilema Tahu Suami
Padahal biasanya hanya mengirimkan uang sekitar Rp 5 juta perbulan. Hingga akhirnya sang istri tahu kenyataan pahit.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang istri galau setelah tahu suaminya mendadak mengirimkan uang bulanan dalam jumlah besar.
Padahal biasanya hanya mengirimkan uang sekitar Rp 5 juta perbulan.
Hingga akhirnya sang istri tahu kenyataan pahit.
Sempat curiga dengan kelakuan suami, hingga akhirnya prasangka istri terbukti.
Baca juga: Dulu Uang Bulanan Lisa Mariana dari Ridwan Kamil Lebih Besar dari Gaji PNS? Ada Surat Perjanjian
Ternyata sang istri mendapati suami tercintanya selingkuh dengan seorang janda tua tetapi kaya raya.
Dilema sang istri lantaran suaminya mengaku tak berselingkuh dengan janda kaya tersebut tanpa perasaan.
Sang suami menekankan kepada istri sahnya jika apa yang dilakukannya semata-mata hanya karena uang.
Kisah ini pun membuat sang istri mengalami krisis psikologis, saat harus memilih antara kehormatan dirinya dan keuangan keluarganya.
Dilansir dari Eva.vn, Jumat (7/7/2025), kejadian dialami rumah tangga ini terjadi di Negara Vietnam.
Wanita bernama inisial B yang berasal dari Ha Nam bekerja sebagai penjahit.
Ia dan suaminya sudah menikah dan kini tinggal bersama orang tua suaminya.
Suaminya 3 tahun lebih tua darinya dan mereka memiliki seorang anak perempuan berusia 3 tahun.
Kehidupan keluarga Nyonya B sudah sulit sejak melahirkan, memaksa suaminya meninggalkan kampung halaman untuk bekerja di kawasan industri di Bac Ninh demi membantu keuangan keluarga.
Setiap bulan, suaminya secara rutin mengirim uang sebesar 9 juta VND atau sekitar Rp 5 juta.
Namun, dalam enam bulan terakhir, jumlah uang yang dikirim meningkat drastis menjadi 30–40 juta VND per bulan atau sekitar Rp 24 juta, membuat Nyonya B curiga.
"Saya bertanya padanya bagaimana pekerjaannya, dan dia bilang baru saja mendapat pekerjaan lain, dan dia bekerja lembur jadi penghasilannya lebih tinggi. Tapi saya tetap curiga, mengapa penghasilannya bisa naik sebanyak itu? Perlu disebutkan bahwa selama waktu dia menghasilkan uang sebanyak itu, dia tidak pernah kembali ke kampung halamannya."
"Saat anak-anak libur musim panas, dia tidak pulang ke kampung untuk menemui mereka, tapi sikapnya agak aneh, dia selalu menyelinap, memegang ponsel dan tertawa sendiri, dan terkadang keluar ke jalan untuk menerima telepon. Saya merasa aneh, jadi saya mengintip,” kata Nyonya B.
Setelah itu, diam-diam ia melihat ponsel suaminya dan menemukan bahwa suaminya sedang bertukar pesan mesra dengan wanita lain.
Tak mampu menahan emosinya, ia langsung menangis dan membuat keributan.
Setelah diinterogasi, sang suami akhirnya mengaku bahwa ia sedang "berselingkuh" dengan seorang wanita berusia 60 tahun, yang 3 tahun lebih tua dari ibu mertua Nyonya B, berasal dari Bac Ninh, bekerja di bidang perdagangan kayu, dan memiliki kondisi ekonomi yang baik.
Menurut sang suami, wanita itu hidup sendiri karena suaminya sering sakit, dan anak-anaknya sudah dewasa serta tinggal jauh darinya.
Dalam situasi tersebut, wanita itu setuju membayar 30–40 juta VND per bulan kepada suami Nyonya B, meskipun mengetahui bahwa dia sudah memiliki istri dan anak.
Bahkan, wanita itu membelikan gelang emas untuk anak perempuan mereka.
Suami Nyonya B menegaskan bahwa hubungan tersebut hanya sebatas pertukaran, tanpa cinta, dan satu-satunya alasan adalah uang.
Awalnya, Nyonya B berniat meminta suaminya untuk segera mengakhiri hubungan itu.
Namun, kenyataannya membuatnya berada dalam dilema.
"Saya banyak berpikir, saat suami saya memberitahukan hal itu, saya hanya ingin pergi, karena saya tidak bisa menerima perselingkuhan seperti itu, tapi saya juga tidak sanggup untuk bercerai."
"Orang tua suami saya menekan saya agar melahirkan anak laki-laki karena anak pertama kami perempuan. Kondisi ekonomi sedang sulit, kalau saya hamil lagi, mungkin tidak akan cukup uang untuk membesarkan anak. Tapi sekarang suami saya punya uang dari hubungan itu, jadi saya benar-benar bingung, tidak tahu apakah harus menyerah atau bagaimana cara menjaga kebahagiaan keluarga," ungkap Nyonya B.
Kisah Nyonya B menimbulkan isu besar, tidak hanya soal etika dalam pernikahan, tetapi juga soal pertukaran antara hal-hal material dan harga diri.
Banyak pendapat yang menyebut bahwa pilihan sang suami untuk "bergantung" pada wanita yang lebih tua demi uang adalah perilaku yang tidak dapat diterima, terlepas dari kondisi ekonomi apa pun.
Membahas kasus ini, psikolog Dr. Dinh Doan mengatakan bahwa sikap diam dan menerima bisa mendorong Nyonya B ke dalam situasi trauma jangka panjang, bahkan kehilangan rasa harga dirinya. Ia berkata:
“Jika kamu terus mengabaikannya, itu seperti menerima bahwa suamimu menjual tubuhnya demi uang. Faktanya, tak ada yang memberi apa pun secara cuma-cuma. Tidak ada yang namanya menerima 30–40 juta VND per bulan tanpa harus ‘membayar harga’. Kadang kamu bahkan bisa terikat, difilmkan, direkam, lalu diancam nanti.”
Ia juga menyoroti dampak psikologis dalam hubungan antara suami dan istri. Setiap kali mereka berhubungan intim, Nyonya B akan terus dihantui oleh bayangan suaminya bersama wanita lain, yang lebih tua dari ibu mertuanya. Hal ini bisa membuat Nyonya B merasa bahwa wanita lain itu adalah istri yang sesungguhnya, sementara dirinya hanya menjadi orang yang mengurus rumah dan merawat orang tua suaminya.
Dr. Dinh Doan menekankan bahwa jika seorang istri tidak menunjukkan reaksi yang tegas, maka sang suami akan semakin meremehkan nilai pernikahan dan harga diri sang istri.
“Kamu tidak boleh membiarkan suamimu berpikir bahwa kamu menjual kehormatan demi uang. Kamu harus mengatakan secara tegas kepada suamimu: ‘Aku bisa miskin, aku bisa menderita, tapi aku tidak bisa menerima itu. Aku tidak ingin makan sambil membayangkan suamiku harus melayani wanita tua demi mendapatkan uang untuk dikirim pulang. Aku miskin, tapi aku tidak bisa melakukan pertukaran seperti itu,’” ujar sang dokter.
Ia juga memberikan nasihat praktis bahwa istri harus berbicara secara jelas dengan suaminya, menetapkan batasan, dan mempertimbangkan solusi jangka panjang seperti memindahkan pekerjaan ke tempat yang lebih dekat guna menghindari godaan.
“Jangan sampai terbiasa menerima banyak uang dan kemudian tidak bisa berhenti. Kamu harus punya kesepakatan yang jelas dengan suamimu. Jika perlu, kamu bisa memintanya pindah kerja ke tempat yang lebih dekat, dengan alasan yang masuk akal seperti orang tua yang sudah tua, istri akan melahirkan, atau perlu dekat untuk merawat keluarga. Kamu tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut, nanti akan sangat sulit berbicara dengan suamimu. Yang terpenting adalah menunjukkan sikap yang tegas—kamu tidak bisa mengabaikan prostitusi suamimu demi uang, bahkan secara tidak langsung sekalipun,” ujar Dr. Dinh Doan.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi
Pertemuan Dwi Hartono dan Ken Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bahas Bantu Palsu Rekening |
![]() |
---|
Imbas Minta Rp200 Ribu Dikasih Kakak Cuma 10.000, Adik Bakar Rumah, Sering Dimanja Orangtua |
![]() |
---|
Ulah Bajing Loncat Tak Sadar Maling 40 Pasang Seragam TNI, Celana Tentara Dijual Rp 15.000 |
![]() |
---|
Bukan Tak Mau Ikut Joget, Pasha Ungu Singgung Sadar Kamera Ketika Anggota DPR Bergoyang |
![]() |
---|
Masih Ingat Nenek Reja Tertatih Datangi Sidang Didakwa Rugikan Rp718 M? Divonis Bebas di Usia 93 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.