Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jual Separuh Tanah untuk Berobat, Darsono Lega Rumahnya Dibedah, Selama ini Area Tidur dan WC Jadi 1

Inilah kisah Darsono yang dulu jual separuh tanah untuk berobat. Kini ia bahagia karena akan tinggal di tempat yang layak huni.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Pemkot Yogyakarta
KISAH BEDAH RUMAH - Pasangan suami istri Daryono dan Naripa, saat menerima bantuan bedah rumah secara simbolis, Sabtu (5/7/2025). Selama ini mereka meninggali rumah tidak layak huni di Jalan Pugeran, Kelurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron, disasar proyek rehabilitasi Pemkot Yogyakarta. Di mana separuh tanahnya dijual untuk berobat. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Darsono yang dulu jual separuh tanah untuk berobat.

Kini ia bahagia karena akan tinggal di tempat yang layak huni.

Raut wajah pria berusia 67 tahun itu tampak senang.

Begitu pula dengan sang istri, Naripa (60), saat ditemui Sabtu (5/7/2025).

Rumah tidak layak huni yang ditempati Darsono dan Naripa sehari-hari, di Jalan Pugeran, Kelurahan Suryodiningratan, Kemantren Mantrijeron, disasar proyek rehabilitasi Pemkot Yogyakarta.

Uluran tangan itu digulirkan eksekutif bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta melalui program Bedah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).

Dalam program tersebut, Baznas menggelontorkan dana Rp20 juta, ditambah alokasi yang bersumber dari swadaya masyarakat sebesar Rp2,5 juta, plus bantuan pribadi berupa 20 sak semen dari Wali Kota Hasto Wardoyo.

"Sangat bersyukur. Saya senang sekali, hidup saya jadi semangat lagi. Semoga jadi berkah dan panjang umur," kata Darsono, selepas menerima bantuan secara simbolis, melansir dari TribunJogja.

Baca juga: Gotong Royong Entaskan Kemiskinan di Banyuwangi, Bupati Ipuk Kembali Gulirkan Bedah Rumah

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang didapuk menyerahkan bantuan, mengajak seluruh pihak supaya dapat menghayati realita kehidupan yang dialami keluarga Darsono.

Menurutnya, kondisi semacam ini sangat memprihatinkan, karena mereka tinggal di rumah sempit, lembab, dan tidak terpisah antara area tidur dan kamar mandi.

"Keluarga Pak Darsono berempat, tidur di satu ruangan. Kalau kita ingin menghayati kemiskinan, harus melihat langsung kondisi seperti ini," tandasnya.

Dijelaskan, rumah milik Darsono kini hanya tersisa separuh, karena sebagiannya dijual untuk menunjang biaya pengobatan yang tak lagi dapat tercover.

Baca juga: Wanita Pingsan usai Dimarahi Lurah saat Minta Tanda Tangan Bedah Rumah, Wajah Ketakutan hingga Syok

Karena tidak bisa bekerja, tanah yang dimilikinya pun akhirnya tergerus pula untuk menutup kebutuhan sehari-hari, seiring kondisi ekonomi keluarga yang semakin sulit.

"Jadi, rumahnya yang separo sudah dijual, karena untuk biaya sakit. Sekarang beliau tidak bisa bekerja, jadi sebagian rumah dijual juga untuk makan," ungkapnya.

"Masih banyak warga Kota Yogya yang hidup dalam penderitaan, dengan rumah sempit dan belum layak. Kesenjangan sosial di kota ini tergolong tinggi. Maka, kita harus gotong royong membantu sesama," pungkas Hasto.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved