Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cara Wanita Bisa Hamil setelah Tunggu 18 Tahun Berkat Bantuan AI, Sempat Nyerah karena Kondisi Suami

Menanti kehadiran anak selama 18 tahun, seorang wanita akhirnya bisa hamil berkat bantuan AI atau teknologi kecerdasan buatan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Freepik
TIPS HAMIL - Foto ilustrasi wanita hamil. Baru-baru ini, pasangan suami istri di New York, Amerika Serikat (AS) akhirnya punya momongan berkat bantuan artificial intelligence (AI). Mereka telah menunggu kehamilan itu selama 18 tahun. 

TRIBUNJATIM.COM - Menanti kehadiran anak selama 18 tahun, seorang wanita akhirnya bisa hamil berkat bantuan AI atau teknologi kecerdasan buatan

Cara dan tahapan yang dilalui wanita bersama suaminya itu pun terungkap. 

Kehamilan tersebut membuat si wanita lama untuk percaya. 

Pasalnya, berbagai cara telah ia lakukan dan sempat menyerah.

Melansir dari Kompas.com, pasangan suami istri di New York, Amerika Serikat telah berjuang selama 18 tahun untuk menanti kehamilan di tengah sang suami mengalami azoospermia. 

Kondisi ini membuat proses pembuahan secara medis menjadi hampir mustahil dilakukan hingga mereka menemukan sebuah metode baru menjanjikan yang disebut STAR. 

Diberitakan NDTV, Jumat (4/7/2025), pasangan yang enggan diungkap identitasnya tersebut telah menempuh berbagai prosedur IVF di sejumlah klinik kesuburan internasional. 

Namun, impian mereka untuk segera menimang buah hati selalu berakhir dalam kekecewaan. 

Sebagai informasi, IVF adalah proses di mana sel telur wanita diambil dan dibuahi oleh sperma di laboratorium untuk menciptakan embrio, lalu ditanamkan ke dalam rahim.

Baca juga: Kehamilan Langka di Usia 46 Tahun, Pasutri Ini Dikaruniai Bayi Kembar Identik Usai Penantian Panjang

Upaya demi upaya itu tak membuahkan hasil karena sang suami mengalami azoospermia.  

Azoospermia adalah kondisi medis langka yang ditandai dengan tidak adanya sperma yang terdeteksi dalam air mani. 

Padahal, normalnya, satu sampel air mani bisa mengandung ratusan juta sperma.   

Pada kasus ini, bahkan setelah berjam-jam pengamatan mikroskopis secara intensif, tidak satu pun sperma berhasil ditemukan 

Hal ini membuat peluang pembuahan secara alami maupun medis menjadi sangat terbatas.

Baca juga: Komunitas Menuju Dua Garis Gandeng Dokter, Rangkul Ratusan Pejuang Kehamilan di Surabaya

Selepas berkali-kali kecewa, harapan baru muncul saat pasangan ini mendatangi Columbia University Fertility Center (CUFC). 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved